Pemandangan Roket Long March 5B Cina yang Jatuh Liar ke Bumi

Senin, 1 Agustus 2022 08:43 WIB

Gambar dari video sampah antariksa dari Roket Long March 5B Cina saat jatuh tak terkendali, Sabtu malam 30 Juli 2022. ANTARA/HO-Humas BRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Potongan besar roket bekas pakai milik Cina yang jatuh kembali ke Bumi pada Sabtu malam lalu memberi pemandangan memukau (kalau tidak mengerikan) saat menembus atmosfer. Bagian inti dari Roket Long March 5B seberat 25 ton yang bekas digunakan mengantar modul laboratorium Stasiun Luar Angkasa milik Cina, Tiangong, itu melesat di langit Sarawak, Malaysia, serta Kalimantan Barat dan Sumatera bagian selatan di Indonesia.

Peneliti senior di Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Thomas Djamaludin, telah mengungkap kejatuhan tak terkendali sampah antariksa itu terjadi tepatnya di Samudera Hindia, sebelah barat daya Indonesia, pada pukul 23.45 WIB. Thomas membuka kemungkinan ada pecahan puingnya tersebar di sepanjang lintasan terakhirnya itu sebelum roket jatuh tercebur ke laut.

Sejumlah pengamat langit menangkap peristiwa bekas roket yang jatuh tak terkendali itu dan membagikan videonya di media sosial. Di antaranya adalah dari Nazri Sulaiman, warga Kuching, Malaysia, yang mengunggah videonya di Twitter. Video 27 detik itu merekam apa yang kelihatannya bagian-bagian dari roket itu yang terbakar dan terurai di langit. Ada satu bagian yang bersinar paling terang diikuti serpihan lainnya.

"Ada meteor di Kuching!" seru Sulaiman di awal pos-nya. "Maaf, bukan meteor. Ini adalah roket. Saya salah," tulisnya kemudian disertai foto-foto lesatan beberapa obyek yang terang itu.

Pengguna Twitter lainnya, @HanifDaspepzz, merekam pemandangan serupa juga dari Kuching. Sedang sebuah video dari Lampung, Indonesia, diunggah di Instagram diduga menunjukkan fase awal dari proses re-entry ketika roket inti Long March 5B masih terlihat lebih utuh.

Advertising
Advertising

Keterangan dari kantor Teknik Penerbangan Antariksa Berawak Cina menyatakan bahwa titik re-entry adalah 119 derajat Bujur Timur dan 9,1 derajat Lintang Utara. Lokasinya disebutkan di atas laut lepas pantai Pulau Palawan, Filipina.

Sedangkan menurut keterangan ahli di Aerospace Corporation Center for Orbital Reentry and Debris Studies, 25 ton roket itu masih akan menyisakan 5,5-9,9 ton yang sampai ke permukaan Bumi. Dan, ini adalah kali ketiga Cina membiarkan begitu saja Roket Long March 5B--roket terbesar miliknya--jatuh kembali ke Bumi tak terkendali.

Hasil analisis yang diperoleh dari space-track.org menunjukkan sampah antariksa bekas Roket Long March CZ-5B Cina melintasi sebelah barat Sarawak saat ketinggiannya sekitar 10 km dari permukaan laut (ditunjukkan oleh panah merah). Roket jatuh tercebur ke laut di Samudera Hindia. (BRIN)

Administrator NASA, Bill Nelson, telah pada Sabtu lalu mengeluh kalau Badan Antariksa Cina tak membagikan informasi lintasan jatuhnya roket itu. Tindakan itu dinilainya ceroboh dan membahayakan.

"Seluruh negara yang mengeksplor luar angkasa harus mengikuti aturan terbaik yang sudah ditetapkan, dan berkontribusi dengan membagikan informasi seperti ini di muka untuk memungkinkan dibuat perkiraan potensi risiko kejatuhan puing yang bisa dipercaya, terutama untuk roket-roket besar, seperti Long March 5B yang membawa risiko hilangnya properti dan nyawa yang signifikan," kata Nelson.

SPACE

Baca juga:
Modul Kedua Stasiun Luar Angkasa Cina Sukses Berlabuh di Orbit

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

5 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

6 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

10 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

12 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya