Di Wabah yang Sekarang, Cacar Monyet Sebabkan Penis Bengkak dan Sakit Anal

Selasa, 2 Agustus 2022 22:04 WIB

Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bengkak di sekitar penis dan sakit pada dubur dilaporkan dialami oleh beberapa orang yang terinfeksi cacar monyet dalam wabahnya yang sekarang. Dua gejala itu tak pernah dilaporkan dalam wabah infeksi virus yang sama sebelumnya.

Julia Bilinska dari Guy’s and St Thomas’ NHS Foundation Trust di London, Inggris, dan sejumlah koleganya menandai gejala dari 197 orang, seluruhnya pria, yang terkonfirmasi positif cacar monyet di sebuah pusat penyakit infeksi di kota itu, Mei-Juli lalu. Kecuali satu orang, seluruh pria itu diketahui gay, biseksual atau pernah hubungan seks dengan sesama pria.

Seperti hasil yang dipublikasikan 28 Juli 2022, dari jumlah 197 itu, 71 diantaranya mengeluhkan sakit pada dubur dan 31 mengalami bengkak sekitar penis. Secara keseluruhan, sebanyak 20 orang harus dirawat di rumah sakit yang delapan di antaranya karena sakit pada anal dan lima karena bengkak sekitar penis.

Seluruh pria itu memiliki beberapa bentuk lesi pada kulit atau membran lendirnya, seperti yang ada mulut atau genital. Cacar monyet biasanya berasosiasi dengan rasa gatal yang menyebar seperti pada cacar air, yang berkembang menjadi lesi dan kemudian mengering. Pada 22 dari 197 partisipan itu, bagaimanapun, hanya mengalami lesi yang tunggal.

Sebanyak sembilan partisipan juga memiliki radang amandel. Ini adalah gejala monkeypox lainnya yang dirasa asing.

Advertising
Advertising

Per 28 Juli lalu, baik Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) maupun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika ataupun Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak ada yang menyadari sakit pada anal, bengkak sekitar penis atau radang amandel sebagai gejala cacar monyet.

Meski begitu, pada 25 Juli, NHS sudah menambahkan lesi tunggal atau lesi yang terbatas pada genital atau anus dan sekitarannya ke daftar gejala cacar monyet, seperti halnya juga proctitis--sakit atau pendarahan pada dubur.

Kebanyakan (86 persen) partisipan melaporkan gejala lain yang umum ditemukan pada cacar monyet dalam wabah-wabah sebelumnya. Gejala yang dimaksud di antaranya adalah demam (62 persen), pembengkakan kelenjar getah bening (58 persen) dan sakit dan nyeri otot (32 persen).

Menurut Bilinska, belum jelas kenapa wabah cacar monyet yang sekarang bisa menyebabkan gejala-gejala baru pada sebagian orang. "Ini mungkin saja perubahan yang alami dari penyakit, atau ini karena penularan yang terjadi. Butuh riset lebih jauh untuk menjawabnya," kata dia.

Meski butuh waktu untuk satu gejala baru bisa ditambahkan ke daftar resmi, Bilinska mengatakan kalau tanda-tanda dari infeksi itu semua seharusnya jangan sampai diabaikan. "Kalau Anda tahu tanda atau gejalanya, Anda mampu menapis setiap orang dan memeriksanya lebih awal," katanya.

Dari 197 partisipan, 70 orang diketahui positif HIV dan 56 mempunyai infeksi penyakit seksual menular. "Ini sangat mungkin juga memiliki dua infeksi penyakit itu bersamaan membuat gejalanya semakin parah," kata Bilinska. "Itulah kenapa begitu penting jika seorang dokter berpikir 'ini mungkin cacar onyet', mereka seharusnya juga berpikir 'skrining apa yang bisa saya lakukan untuk infeksi penyakit seksual menular?'

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle

Para peneliti juga menemukan kalau hanya 26,5 persen partisipan yang melaporkan pernah kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi positif cacar monyet atau diketahui bergejala penyakit itu sebelumnya. "Ini jelas memunculkan kemungkinan seseorang tidak memiliki gejala tapi bisa menularkannya," kata Bilinska menunjuk tanpa gejala bisa jadi gejalanya ringan saja atau malah memiliki gejala yang tidak dikenali.

Dalam sebuah studi yang dipublikasi pada 21 Juli 2022, Chloe Orkin dari Queen Mary’s University of London dan sejumlah koleganya menemukan yang sama dari 528 diagnosa infeksi monkeypox di 16 negara antara April dan Juni lalu. Sebanyak 54 orang disebut memiliki satu lesi saja pada kulitnya. Tepatnya sekitar genitalnya.

"Ini bisa saja lesi di sekitaran penis, anal dan mulut muncul di situs kontak pertama dengan virus. Atau, kalau tidak, ditularkan secara seksual atau melalui kontak dekat," kata Orkin saat itu.

NEW SCIENTIST, BMJ

Baca juga:
Dosen UB Kampanye Kumpulkan Sampah Skin Care: Residunya Berbahaya

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

7 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

12 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

13 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

20 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

23 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

24 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

26 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya