Tiga Kekhawatiran Tertinggi Eksekutif Asia: Pencurian Data, APT, Ransomware

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 6 Agustus 2022 08:02 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Studi terbaru Kaspersky mengungkapkan kekhawatiran tertinggi dari para eksekutif bisnis di Asia Tenggara (SEA) tentang risiko canggih di dunia maya, yaitu pencurian data, serangan Advanced Persistent Threat (APT) dan infeksi ransomware.

Studi berjudul “How business executives perceive ransomware threat” itu mensurvei total 900 manajemen senior non-IT (seperti tingkat CEO, VP, dan Direktur) dan pemilik bisnis atau mitra di perusahaan dengan 50-1.000 karyawan. Dilakukan April lalu, penelitian dilakukan secara global dengan 100 eksekutif dari Asia Tenggara.

“Bagus untuk melihat bahwa para eksekutif bisnis di Asia Tenggara yakin dengan postur keamanan mereka untuk mempertahankan organisasinya dari serangan online yang merusak seperti ransomware. Namun, kita harus berhati-hati agar tidak membiarkan rasa percaya diri menumbuhkan rasa puas diri karena kenyataannya serangan ransomware bukanlah sesuatu yang terlalu kecil untuk dikhawatirkan oleh perusahaan,” komentar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam keterangannya, 3 Agustus 2022.

Ketika diminta untuk menilai kemungkinan berbagai jenis insiden keamanan siber, pencurian data, juga dikenal sebagai pelanggaran data, adalah ancaman yang paling dikhawatirkan oleh responden dari Asia Tenggara (77 persen).

Ini tidak mengejutkan karena berita tentang pelanggaran data di seluruh wilayah dilaporkan hampir terjadi secara rutin dengan viktimologi yang luas mulai dari perusahaan e-commerce, penyedia layanan digital, jaringan hotel, perusahaan asuransi dan kesehatan, dan bahkan lembaga pemerintah.

Pencurian data – transfer ilegal atau penyimpanan informasi pribadi, rahasia, atau keuangan – diikuti oleh serangan APT (75 persen), dan serangan ransomware (73 persen).

Advertising
Advertising

Serangan APT menggunakan teknik peretasan yang berkelanjutan, rahasia, dan canggih untuk mendapatkan akses ke sistem dan tetap berada di dalam kurun waktu yang lama, dengan potensi kerusakan cukup signifikan. Karena tingkat upaya yang diperlukan untuk melakukan serangan semacam itu, APT biasanya membidik target bernilai tinggi, seperti negara, bangsa dan perusahaan besar, dengan tujuan akhir mencuri informasi dalam jangka waktu yang lama.

Ransomware, seperti namanya, adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memblokir akses ke sistem komputer atau mengenkripsi datanya hingga sejumlah uang (tebusan) dibayarkan. Serangan-serangan ini telah dilakukan terhadap individu atau perusahaan.

Antisipasi untuk tiga tipe serangan yang merusak ini memiliki persentase lebih tinggi di antara para pemimpin bisnis yang berbasis di Asia Tenggara dibandingkan dengan rata-rata global dengan margin kurang lebih dua digit.

Namun, penelitian yang sama mengungkapkan bahwa meskipun mayoritas responden mengantisipasi serangan ransomware, hampir 7 dari setiap 10 (65 persen) dari mereka percaya bahwa “kemungkinan organisasi saya terkena serangan ransomware terlalu kecil, sehingga tidak perlu dikhawatirkan”.

Mayoritas (81 persen) eksekutif non-TI yang disurvei di Asia Tenggara juga yakin bahwa langkah-langkah keamanan yang mereka miliki cukup untuk melindungi mereka dari upaya ransomware.

Baca:
Studi: Organisasi di Indonesia Masih Tertinggal dalam Ketangkasan Digital

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

11 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

15 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

20 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

31 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

33 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

34 hari lalu

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

Seorang pakar keamanan membagikan tiga alasan untuk tidak mengisi baterai ponsel di bandara

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

35 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

37 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

48 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

49 hari lalu

KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

KBRI Seoul terus mendampingi dua WNI yang terkait dengan tuduhan pencurian data informasi teknologi pesawat tempur KF-21 di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya