Padi Jenderal Soedirman  

Reporter

Editor

Kamis, 26 Februari 2009 15:48 WIB

TEMPO Interaktif, Purwokerto: Padi gogo aromatik temuan Totok Agung Dwi Haryanto, Guru Besar bidang ilmu Pemuliaan Tanaman dari Universitas Jenderal Soedirman, siap untuk disertifikasi. Padi varietas baru tersebut dirancang untuk ditanam di lahan kering.
Padi itu diberi nama JSPGA-136. Nama itu kepanjangan dari Jenderal Soedirman Padi Gogo Aromatik, dan 136 merupakan nomor seri varietas padi tersebut.
Padi itu sudah ditanam di enam lokasi berbeda baik di Jawa maupun luar Jawa. Hasil penanaman tersebut, rata-rata satu hektar lahan bisa menghasilkan padi di atas lima ton.
Padi itu hasil perkawinan antara padi Poso dan Danau Tempe dengan Mentik Wangi. Padi Poso dan Danau Tempe merupakan padi dengan karakter toleran kering, hasil tinggi, namun rasa tidak enak. Sedangkan Mentik Wangi berkarakter, pulen, beraroma wangi namun tidak toleran air. Jadi padi gogo aromatik ini merupakan keturunan terbaik dari padi yang dikawinkan, kata Totok, Kamis (26/02/09).
Totok menjamin padi gogo temuannya tersebut sangat berbeda dengan padi Super Toy yang pernah menjadi kontroversi. "Secara keilmuan, Super Toy persilangannya tidak lazim," katanya.
Untuk menghasilkan padi aromatik ini, Totok telah melakukan penelitian sejak 2001 hingga 2006. Dia memperkirakan tanaman ini bisa mengatasi permasalahan pangan di daerah yang mempunyai banyak lahan kering.
Dari total areal lahan kering seluas 47 juta hektar yang ada di Indonesia, baru 1,1 juta hektar yang sudah dimanfaatkan. Areal tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan lahan persawahan irigasi seluas tujuh juta hektar. "Itu pun kalau tidak dijaga, paling 50 tahun lagi sawah akan habis," ujarnya.
Padi gogo aromatik tersebut sudah enam kali panen. Akhir Januari lalu, panen di Banjarnegara menghasilkan 5,23 ton per hektar. Sedangkan panen di Kulonprogo, Yogyakarta, pada 12 Februari lalu, mampu mencapai 5,9 ton per hektar. Selang lima hari, panen di Desa Candiwulan, Kecamatan Kutasari, Purbalingga menghasilkan 6,24 ton per hektar. Panen terakhir di Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan, Purbalingga, memberikan 5,4 ton per hektar.
Totok berharap, gogo aromatik segera mendapat sertifikasi agar bisa diproduksi secara massal. "Harapan saya, padi ini bisa menjadi solusi masalah ketahanan pangan bangsa," imbuhnya.
ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

2 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

4 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

5 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

40 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

48 hari lalu

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

Padi di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) terancam gagal panen. Musababnya , sawah para petani digenangi air setinggi dada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

52 hari lalu

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

Solihin GP penggagas sistem tanam padi gogo rancah untuk mengatasi krisis pangan. Apa itu gogo rancah?

Baca Selengkapnya