CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan, pengguna akan berkesempatan memberikan masukan pada kebijakan mereka, dengan memberi review, komentar, dan mengikuti poling pada revisi dokumen "undang-undang".
"Tujuan utama kami melalui Facebook adalah membantu dunia semakin terbuka dan transparan," kata Zuckerberg di blog resmi perusahaan tersebut. "Saya percaya langkah ini sungguh baik dalam mempromosikan pengertian dan partisipasi dalam web."
Dokumen pertama yang terbuka bagi debat publik pengguna Facebook adalah Prinsip-Prinsip Panduan, yang menyatakan hak pengguna dan inisiasi kebijakan kerangka kerja. Termasuk pula Pernyataan Hak dan Kewajiban yang menggantikan Peraturan Pemakaian sebelumnya.
Facebook akan meningkatkan inisiatif partisipasi pengguna itu pada serangkaian pertemuan di Town Hall. Pada 30 hari berikutnya, pengguna bisa berkomentar dengan bergabung pada kelompok online untuk mendiskusikan tiap dokumen.
Facebook lantas me-review masukan dan komentar dengan perubahan menyeluruh, begitu periode komentar berakhir pada 29 Maret. Prinsip Panduan dan Pernyataan Hak dan Kewajiban terbuka untuk dikomentari oleh pengguna aktif mulai 25 Februari.
Hasilnya akan dipublikasi dan diputuskan bila lebih dari 30 persen pengguna aktif berpartisipasi dalam proses voting.
Facebook juga membentuk Dewan Pengguna yang akan mengelola partisipasi pengguna pada pengembangan kebijakan dan diskusi. Pengguna yang memberikan komentar yang berguna dan konstruktif akan menjadi anggota dewan.
"Saat orang berbagi lebih banyak informasi pada layanan seperti Facebook, sebuah relasi baru tercipta antara perusahaan Internet dan orang yang mereka layani," kata Zuckerberg
Beberapa draft baru yang diusulkan untuk Pernyataan Hak dan Kewajiban adalah klausul yang menyatakan bahwa pengguna berhak atas konten yang dibaginya dan hak Facebook untuk mengakses konten itu berakhir saat pengguna menghapus informasi atau saat accountnya ditutup.
DEDDY SINAGA | CHANNELWEB | INFORMATIONWEEK
