Jokowi: Anggaran Pendidikan 2023 Direncanakan Rp 608,3 Triliun

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Selasa, 16 Agustus 2022 20:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 608,3 triliun. Jumlah ini setara dengan 20 persen dari belanja negara dalam RAPBN 2023. "Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia, disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp608,3 triliun," katanya menyampaikan nota keuangan 2023 saat pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR pada Selasa, 16 Agustus 2022.

Jokowi menambahkan pemerintah harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi. Untuk itu, Jokowi menilai Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Adapun upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada lima hal.

Pertama, peningkatan akses pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan. Kedua, peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Upaya ketiga, yakni penguatan link and match dengan pasar kerja. Keempat, pemerataan kualitas pendidikan, dan kelima adalah penguatan kualitas layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Secara keseluruhan, Jokowi menjelaskan belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp 3.041,7 triliun. Belanja negara ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.230,0 triliun serta transfer ke daerah senilai Rp 811,7 triliun.

Tawarkan Optimisme Pendidikan

Advertising
Advertising

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dan penyampaian Nota Keuangan RAPBN 2023 menawarkan optimisme di dunia pendidikan.

“Pidato Presiden Jokowi menawarkan optimisme bagi dunia pendidikan. Poin yang disampaikan dan ditekankan Presiden Jokowi harus diakui merupakan pekerjaan rumah besar pendidikan nasional kita,” ujar Satriwan dikutip dari Antara.

Dia menambahkan anggaran pendidikan mengalami tren kenaikan tiap tahunnya, untuk 2023 menjadi Rp 608,3 triliun. Akan tetapi, menurut dia, kenaikan anggaran pendidikan tiap tahun itu tidak sejalan dengan meningkatnya kualitas pendidikan nasional.

“Data Asesmen Nasional 2021 menunjukkan satu dari dua peserta didik Indonesia tidak mampu memenuhi minimum kompetensi dasar literasi. Sedangkan dua dari tiga peserta didik Indonesia tidak mampu memenuhi minimum kompetensi dasar numerasi,” terang dia.

Meski begitu, P2G mengapresiasi komitmen Presiden untuk memperluas akses pendidikan. Pihaknya mengakui kualitas pendidikan nasional masih rendah dan tingkat kesenjangan yang tinggi seperti infrastruktur pendidikan, sekolah, dan guru-guru di daerah dengan di perkotaan.

“Disparitas ini mesti diperpendek jaraknya. Peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) adalah bentuk keberpihakan negara kepada wilayah yang butuh mendapatkan afirmasi,” tambah dia.

Baca juga: Sekpri Jokowi Ungkap Makna Hijau dan Pucuk Rebung di Baju Adat Paksian

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya