Kisah Si Anggrek Hitam yang Terdapat di Belakang Uang Kertas Baru Pecahan Rp 20.000

Jumat, 19 Agustus 2022 11:03 WIB

Anggrek hitam. (youtube/diskominfo-barito-timur)

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis, 18 Agustus 2022, pemerintah dan Bank Indonesia meluncurkan tujuh pecahan uang kertas baru tahun emisi 2022. Peluncuran tujuh uang kertas baru ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-77. Tujuh pecahan uang TE 2022 terdiri atas pecahan uang rupiah kertas Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.

Ketujuh pecahan uang tersebut mempunyai beragam visual yang merepresentasikan budaya Indonesia, yakni bunga asli Indonesia. Salah satu bunga yang terdapat dalam uang TE 2022 adalah bunga anggrek hitam pada pecahan Rp 20.000.

Uang baru 2022 pecahan Rp20.000. Foto: Bank Indonesia

Bunga Anggrek Hitam di Uang Kertas Baru Rp 20.000

Inovasi uang TE 2022 ini bertujuan agar uang rupiah semakin mudah untuk dikenali ciri keasliannya, nyaman, aman untuk digunakan, dan sulit untuk dipalsukan. Selain itu, dengan peluncuran uang kertas baru ini, kebudayaan asli Indonesia akan terus terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud kebudayaan tersebut tergambarkan dalam bunga asli Indonesia, salah satunya adalah bunga anggrek hitam.

Lantas, bagaimana profil lengkap bunga anggrek hitam yang terdapat pada pecahan Rp20.000 uang TE 2022?

Advertising
Advertising

Anggrek hitam dengan nama latin coelogyne pandurata adalah familia anggrek yang hanya tumbuh di daerah tertentu pulau Kalimantan. Anggrek hitam yang hidup secara bergerombol membentuk rumpun ini juga dijadikan sebagai maskot flora provinsi Kalimantan Timur karena keunikan dan keindahannya.

Keunikan yang dimiliki oleh anggrek hitam terlihat pada bagian pangkalnya ditumbuhi umbi yang berbentuk bulat telur sedikit pipih dan dua helai daun bentuk lonjong menjulang ke atas. Setiap umbi yang tumbuh pada bunga ini memiliki dua lembar daun.

Sebagian besar orang pasti akan mengira bahwa anggrek hitam akan sepenuhnya berwarna hitam. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Bunga anggrek hitam berbentuk seperti tangkai dengan jumlah kuntum bunga antara 5-10 pada setiap tangkai. Warna bunga anggrek hitam didominasi oleh warna hijau kekuningan pada bagian kelopak. Sementara itu, pada bagian mahkota dan bibir bunga berwarna hitam yang dalamnya terdapat bintik-bintik warna hitam dengan kombinasi garis-garis hitam.

Ternyata, anggrek hitam merupakan obat herbal sejak berabad-abad yang lalu. Sejak dahulu, anggrek hitam digunakan oleh masyarakat untuk menghentikan pendarahan rahim, menghentikan pendarahan di dalam perut atau tukak lambung, penyembuhan penyakit musim dingin, obat anti-diare, dan mengobati disetri. Di Inggris, anggrek hitam digunakan sebagai obat tuberkulosis, mempercepat pemulihan serta vesiculation paru, obat maag, tuberkulosis usus.

Selain itu, anggrek hitam juga dijadikan sebagai bunga hias yang dapat membuat rumah semakin indah dilihat. Selain sebagai obat herbal dan hiasan rumah, beberapa negara menganggap anggrek hitam sebagai simbol kemewahan urutan kedua setelah mawar merah. Akibatnya, anggrek hitam pun menjadi simbol romantis dan cinta.

Melansir dari wwf.or.id, bunga anggrek hitam sangat mudah dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway yang merupakan habitat asli jenis flora ini. Sebagai tumbuhan epifit, anggrek hitam hidup dengan menempel pada batang pohon. Selain itu, anggrek hitam juga tumbuh di hutan pada batang kayu yang telah tumbang.

Keindahan bunga anggrek hitam bisa dinikmati ketika musim berbunga tiba yang biasa terjadi pada akhir tahun, tepatnya antara Oktober sampai Desember. Selama musim bunga, terdapat ratusan kuantum bunga anggrek hitam yang bisa dijumpai di Kersik Luway, cagar alam di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Namun, sekarang habitat asli anggrek hitam mulai mengalami penurunan karena semakin mengecilnya lahan hutan di Kalimantan.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Habitat Anggrek Hitam Terancam Punah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

14 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

34 hari lalu

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

Didiek Hartantyo menyatakan hingga kini belum ada komunikasi apa pun perihal rencana pembangunan kereta cepat di IKN.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

49 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

50 hari lalu

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

57 hari lalu

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Aviation terjatuh di Kaltara. Tim SAR masih berada di lokasi pesawat jatuh untuk mencari kotak hitam.

Baca Selengkapnya

Belum Ketemu, Pencarian Pesawat PK SNE yang Hilang di Kalimantan Dilanjutkan Besok

8 Maret 2024

Belum Ketemu, Pencarian Pesawat PK SNE yang Hilang di Kalimantan Dilanjutkan Besok

Pencarian pesawat PK SNE yang hilang kontak di Kalimantan Utara dilanjutkan besok oleh Basarnas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Alasan BRIN Menyasar Kalimantan untuk Ekspedisi Biodiversitas 5 Tahun ke Depan

1 Maret 2024

Alasan BRIN Menyasar Kalimantan untuk Ekspedisi Biodiversitas 5 Tahun ke Depan

BRIN berfokus meneliti biodiversitas di Kalimantan pada 3-5 tahun ke depan. Ekspedisi panjang itu juga menjadi peluang sekolah bagi calon taksonom,

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Beri Tanda Daftar Anggrek Hitam asal Barito Selatan

27 Februari 2024

Kementerian Pertanian Beri Tanda Daftar Anggrek Hitam asal Barito Selatan

Kementerian Pertanian menyerahkan tanda daftar varietas Bunga Anggrek Hitam Salokat Kusi Sanggu asal Kabupaten Barito Selatan.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Gempa Kalimantan Akibat Patahan Batuan Bergeser dari Pasifik

24 Februari 2024

Pakar Sebut Gempa Kalimantan Akibat Patahan Batuan Bergeser dari Pasifik

Kekuatan getaran gempa di Kalimantan Selatan masih tergolong skala kecil.

Baca Selengkapnya