Mengenal Tungau Debu Pemicu Serangan Asma

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 24 Agustus 2022 15:37 WIB

Tungau. (ideegreen.it)

TEMPO.CO, Jakarta -Tungau debu dikenal sebagai pemicu alergi dalam ruangan yang signifikan bagi penderita asma. Ukurannya yang sangat kecil membuat keberadaannya sulit diketahui.

Mereka biasa hidup dan berkembang biak di tempat yang hangat dan lembab. Kenali lebih lanjut tungau debu pemicu serangan asma dalam ulasan berikut.

Apa Itu Tungau Debu

Melansir situs resmi American Lung Association, tungau debu adalah serangga hama yang memakan sel-sel kulit mati manusia. Mereka banyak ditemukan di rumah dengan tingkat kelembaban tinggi dan suhu hangat yang konstan. Tungau berukuran sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop.

Di dalam rumah, mereka hidup dalam lapisan debu yang mengendap. Karena memakan sel-sel kulit mati, maka mereka juga biasa ditemukan di tempat tidur. Selain sel kulit mati, sumber makanan tungau debu seperti serbuk sari maupun spora jamur.

Tungau debu bukanlah parasit yang menggigit, tetapi keberadaannya bisa mengganggu kesehatan manusia, sebagaimana dikutip dari Health Direct. Pasalnya, tubuh mereka mengandung alergen yang kuat dan bisa mengeluarkan kotoran. Bagi penderita asma alergi, sangat penting untuk menjaga rumah tetap bersih dan bebas dari kelembaban berlebih.

Tungau Debu Pemicu Serangan Asma

Seperti diketahui, tungau debu adalah salah satu pemicu utama dalam ruangan bagi penderita alergi dan asma. Paparan tungau debu secara terus menerus di rumah dapat berdampak pada kesehatan penderita asma. Pun bagi mereka yang alergi atau sensitif terhadap tungau.

Advertising
Advertising

Dikutip dari situs Asthma, baru-baru ini sebuah penelitian menemukan 85 persen penderita asma alergi terhadap tungau debu di rumah. Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan hasil survei tahun 2020 yang dilakukan oleh Asthma and Lung UK bahwa tungau debu memicu 60 persen penduduk Inggris mengalami gejala asma.

Profesor Teknik Biologi di Massachusetts Institute of Technology, Bevin Engelward menjelaskan paparan zat yang dibawa dalam kotoran tungau debu yang memicu serangan asma ini. Parahnya, mereka juga bisa menyebabkan kerusakan DNA yang berakibat fatal bagi kesehatan sel paru-paru manusia.

“Kerusakan DNA adalah komponen dalam perkembangan asma, berpotensi berkontribusi pada memburuknya asma," kata Engelward dikutip Tempo dari siaran pers yang dipublikasikan di situs resmi news.mit.edu pada 2 Mei 2016.

Lebih lanjut, kata Engelward, asma bisa dipicu oleh respons imun yang berlebihan terhadap alergen seperti tungau debu. Sel-sel kekebalan membanjiri paru-paru di mana alergen telah menyerang, mengeluarkan bahan kimia sitokin. Zat ini mendorong peradangan dan penyempitan otot polos sehingga menyebabkan penyempitan saluran udara dan membuat sulit bernapas.

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Reaksi Tubuh Ketika Terpapar Tungau Debu, Alergi dan Asma

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

19 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

31 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

22 Februari 2024

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

19 Februari 2024

Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

Trikomoniasis merupakan PMS yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

10 Februari 2024

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.

Baca Selengkapnya

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

30 Januari 2024

Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu karena gejalanya yang mirip, selain menyebabkan masalah di kulit.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

20 Januari 2024

Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

Tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terbakar pada Jumat malam, 19 Januari 2024.

Baca Selengkapnya