Indonesia Bimbing Pelatihan Bioinformatika untuk Tenaga Laboratorium ASEAN

Jumat, 26 Agustus 2022 13:50 WIB

Salah satu petugas Balai Veteriner melakukan studi agen penyakit. Credit: FAO/Eko Prianto

TEMPO.CO, Jakarta - Personel dari 23 laboratorium Indonesia berbagi keahlian di bidang bioinformatika bersama delapan negara ASEAN lainnya di Yogyakarta, pada 25 Agustus 2022. Beberapa negara anggota Zoonotic Diseases Action Package (ZDAP) seperti Pakistan dan Bangladesh ikut serta di dalamnya, Kamis, 25 Agustus 2022.

ZDAP merupakan kolaborasi global untuk menanggapi ancaman penyakit zoonosis atau penyakit menular dari hewan kepada manusia serta untuk mengedepankan agenda keamanan kesehatan global.

Pada 2021, Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Yogyakarta disahkan sebagai Pusat Rujukan Regional untuk Bioinformatika Veteriner di Asia Tenggara oleh Sectoral Working Group on Livestock (SWGL) atau kelompok Kerja Sektor Peternakan ASEAN.

Dengan pengakuan ini, BBVet Wates telah memantapkan dirinya sebagai laboratorium dengan keahlian di bidang bioinformatika dan telah mendukung serta memberi saran kepada laboratorium lain di negara-negara ASEAN tentang isu-isu terkait bioinformatika.

Bioinformatika adalah sarana interdisipliner untuk menghitung dan menganalisis data biologis, termasuk agen yang berpotensi menyebabkan penyakit pada hewan, tumbuhan, dan manusia.

Advertising
Advertising

Dengan menggunakan bioinformatika, karakteristik agen penyakit dapat dipelajari secara komprehensif sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengendalian penyakit.

Dalam lokakarya ini, serangkaian pelatihan dirancang untuk meningkatkan kapasitas bioinformatika para petugas laboratorium yang di negara-negara ASEAN dan ZDAP untuk memahami evolusi agen virus tertentu agar dapat dengan cepat mendeteksi ancaman penyakit menular baru.

Lokakarya ini juga berfungsi sebagai wadah bagi para peserta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka untuk membangun jaringan bioinformatika yang kuat di wilayah Asia.

“Lokakarya ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam memperkuat mekanisme regional ASEAN untuk pencegahan, deteksi dini dan penanggulangan penyakit hewan dan zoonosis dengan potensi pandemi. Selain itu untuk penguatan sektor kesehatan hewan melalui pendekatan One Health,” terang Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Nuryani Zainuddin

Nuryani menjelaskan, pada lokakarya ini Indonesia berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas dan jejaring laboratorium di ASEAN untuk bioinformatika.

Kepala Perwakilan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal menyebutkan kerjasama bertahun-tahun antara FAO dan Pemerintah Indonesia telah memperkuat kapasitas balai-balai veteriner untuk meningkatkan deteksi dan pencegahan ancaman zoonosis.

"Kami berbahagia dapat melihat bahwa peningkatan pengetahuan dan kapasitas tersebut dapat dibagikan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara,” kata Rajendra.

Duta Besar Australia untuk ASEAN, H.E. Will Nankervis mengaku senang dan turut mendukung lokakarya Bioinformatika melalui kemitraan SMART ASEAN dengan ASEAN dan FAO. "Kami sangat bangga. Kegiatan tersebut merupakan langkah penting dalam memastikan respons yang terkoordinasi terhadap ancaman penyakit di ASEAN," katanya.

Plt. Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia David Stanton menilai kegiatan ini bukti kerja keras dan layanan luar biasa selama beberapa dekade dari staf BBVet Wates dan tim Kementerian Pertanian. "USAID gembira dapat bekerja bersama Kementerian Pertanian dan FAO dalam mendukung pekerjaan untuk layanan luar biasa ini," ujar David.

Diketahui sejak tahun 2006 lalu, FAO dengan dukungan dari USAID telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memberikan pelatihan yang komprehensif kepada sejumlah balai-balai veteriner tentang keselamatan dan keamanan hayati laboratorium, jaminan kualitas, mitigasi risiko dan standarisasi prosedur.

Khusus di bidang bioinformatika, inisiatif ini didanai bersama oleh USAID dan Pemerintah Australia melalui proyek bersama FAO-Australia-ASEAN tentang Penguatan Mekanisme Kesehatan Hewan (SMART-ASEAN).

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Penularan Penyakit Mulut dan Kuku, Ini Saran Ahli dari FAO untuk Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

2 hari lalu

Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

13 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

25 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

31 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

33 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

44 hari lalu

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

48 hari lalu

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Edukasi untuk Hilangkan Stigma tentang TBC Menurut Kemenkes

49 hari lalu

Pentingnya Edukasi untuk Hilangkan Stigma tentang TBC Menurut Kemenkes

Edukasi dan kepedulian terkait tuberkulosis (TBC) perlu ditingkatkan karena masih ada stigma di masyarakat tentang penyakit menular itu.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

50 hari lalu

Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan data per Jumat, Korlantas Polri telah menindak 30.468 pelanggar lalu lintas dalam Operasi Keselamatan 2024.

Baca Selengkapnya