Ketika para pejabat intelijen Amerika Serikat menghamburkan jutaan dollar Amerika untuk mencari Usamah tanpa hasil, sejumlah ahli geografi dari University of California Los Angeles menyatakan mereka punya gagasan yang menarik tentang keberadaan pemimpin teroris itu pada akhir 2001 dan mungkin juga di mana dia dalam beberapa tahun setelahnya. Hebatnya lagi, biaya yang mereka keluarkan untuk proyek ini amat kecil. Hasil studi tersebut dipublikasikan oleh MIT International Review pada 17 Februari lalu. Dalam laporannya, pakar geografi itu mengungkapkan bahwa fakta sederhana, citra satelit yang bebas diakses publik dan prinsip geografi fundamental bisa menunjukkan lokasi teroris paling dicari biro investigasi federal Amerika, FBI tersebut. Mereka memperkirakan dalang serangan 11 September itu berada di salah satu dari tiga bangunan di barat laut kota Parachinar, di wilayah kesukuan Kurram dekat perbatasan dengan Afghanistan.
"Jika dia masih hidup, bisa jadi dia sedang duduk di sana sekarang," kata Thomas W. Gillespie, peneliti utama studi itu. "Wilayah itu masih daerah kesukuan teraman dan kota di bawah kekuasaan Federally Administered Tribal Areas (FATA) di barat laut Pakistan serta satu-satunya wilayah kesukuan yang belum dibom oleh Amerika menggunakan pesawat nir awak Predator."
Meski menaruh minat pada Usamah dan hadiah US$25 juta yang ditawarkan atas informasi yang mengarah pada penangkapannya, para ilmuwan itu mengaku para akademisi masih malu-malu ikut terlibat dalan pencarian Usamah. Meski demikian peningkatan penginderaan jauh yang amat cepat dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kemampuan warga sipil ini. "Kami yakin pekerjaan kami ini adalah pendekatan ilmiah pertama untuk menetapkan lokasi Usamah saat ini," kata John A. Agnew, dosen geografi UCLA yang turut terlibat dalam studi itu. "Metoda ini dapat diulangi dan dengan mudah diperbarui dengan informasi baru yang diperoleh kalangan intelijen Amerika."
Para ilmuwan itu menyarankan agar pihak intelijen menyelidiki, bukan mengebom, ketiga bangunan tersebut. Mereka memperingatkan bahwa jika Usamah selama ini tinggal di kota kecil Parachinar, atau di manapun dalam wilayah kesukuan Kurram yang tidak terlalu padat itu, ada kemungkinan dia pindah ke kota Peshawar yang dihuni 1,4 juta jiwa, daerah kesukuan tetangganya di provinsi perbatasan barat laut jika Peshawar jatuh ke tangan Taliban.
Sejak musim panas tahun lalu kemungkinan itu telah mengemuka dalam berbagai laporan dari kawasan tersebut. "Jika Usamah pindah ke Peshawar, yang akan menjadi salah satu opsi jika Taliban memegang kendali di sana, pencarian akan jauh lebih rumit," kata Gillespie.
Gillespie dan timnya memanfaatkan informasi terakhir keberadaan Usamah yang diungkapkan kepada publik oleh sumber intelijen Amerika, yang tetap merahasiakan detail setiap upaya untuk mencari lokasi pria tersebut. Satu setengah bulan setelah penyerangan yang terkordinasi terhadap World Trade Center dan Pentagon yang menewaskan lebih dari 3.000 orang, siaran radio walkie-talkie mengungkap posisi Usamah di Tora Bora, sebuah kompleks gua di timur Afghanistan. Dalam sebuah upaya yang gagal untuk menangkap Usamah, pasukan Amerika menyerang gua itu dalam sebulan kemudian.
Penemuan tim UCLA ini mengandalkan dua prinsip yang digunakan dalam geografi untuk memprediksi distribusi satwa dan tumbuhan di alam. Utamanya digunakan untuk tujuan mendesain pendekatan yang tepat dalam konservasi.
Prinsip pertama dikenal dengan teori distance-decay atau jarak dan kehancuran. Teori ini mengungkapkan bahwa makin jauh seseorang bergerak dari lokasi yang memiliki komposisi spesifik bagi spesies itu, atau dalam hal ini komposisi budaya dan faktor fisik yang spesifik, peluang untuk menemukan daerah yang mempunyai komposisi spesifik serupa akan menurun secara eksponensial.
Teori kedua adalah teori biogeografi kepulauan, yang biasa digunakan para ilmuwan dalam meneliti spesies flora dan fauna endemik. Teori itu menjelaskan bahwa kepulauan besar dan saling berdekatan memiliki tingkat perpindahan yang jauh lebih tinggi serta mendukung lebih banyak spesies dibandingkan pulau-pulau kecil yang lebih kecil dan terisolasi.
Terinspirasi oleh teori distance-decay, tim beranggotakan tujuh ahli geografi itu mulai menarik lingkaran konsentris dengan jarak 10 kilometer mengelilingi Tora Bora pada sebuah peta satelit. "Makin jauh Usamah bergerak dari lokasi terakhir dia dilaporkan ke wilayah Pakistan yang lebih sekuler atau ke India, makin besar peluang dia akan berada di daerah dengan komposisi budaya yang berbeda, sehingga meningkatkan probabilitas dia bakal tertangkap atau dihancurkan," kata Gillespie.
Setelah itu, para peneliti mengaplikasikan teori biogeografi kepulauan untuk menyisir lingkaran pulau-pulau kota atau beberapa pemukiman terpisah dengan ukuran lumayan besar. "Teori biologi kepulauan memprediksi bahwa dia akan mencari jalan menuju kota terbesar yang tidak terlalu terisolir di daerah itu," kata Gillespie, seorang pakar pemodelan dan pengukuran biodiversitas di bumi dari antariksa. "Jika Anda terjebak di sebuah pulau, Anda pasti ingin pulau itu di Hawaii daripada pulau yang cuma ditumbuhi satu pohon kelapa. Ini masalah sumber daya."
Pendekatan ini menjaring 26 kota dalam radius 20 kilometer dari Tora Bora pada citra dari Landsat Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), arsip foto satelit global yang dikelola NASA dan lembaga survei USGS. Dengan luas daerah tujuh kilometer persegi, tim itu menemukan bahwa Parachinar merupakan kota terbesar dan keempat yang tidak terlalu terisolasi.
"Berdasarkan lokasi terakhir Usamah di Tora Bora, kami memperkirakan dia harus harus berjalan sejauh tiga kilometer melintasi jalur setinggi 3.962 meter menuju Kurram dan pergi ke kota terbesar, yaitu Parachinar," kata Agnew, yang saat ini memegang jabatan presiden Association of American Geographers.Mereka mencoret kota-kota di sisi perbatasan Afganistan, yang saat itu diduduki pasukan internasional dan Amerika. Sejak saat itu, kawasan tersebut tidak pernah stabil. "Sisi perbatasan Pakistan jauh lebih baik untuk bersembunyi karena status politiknya yang ambigu dan ketidakhadiran tentara NATO maupun Amerika secara resmi di wilayah itu," kata Agnew.
TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY | MIT | UCLA
Berita terkait
Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi
50 hari lalu
Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Rudal Nuklir Rusia, Surat Osama, Permusuhan Israel - Palestina
18 November 2023
Berita Top 3 Dunia tentang Rusia tambah rudal nuklir, surat Osama bin Laden buat Amerika Serikat, akar permasalahan permusuhan Israel Palestina
Baca SelengkapnyaIni Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina
17 November 2023
Surat dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden dengan judul 'Surat untuk Amerika' viral di Tiktok
Baca SelengkapnyaTikTok Larang Konten Surat Osama bin Laden, Tuduh AS Danai Penindasan Palestina
17 November 2023
TikTok akan melarang video yang mempromosikan 'Surat untuk Amerika' bin Laden.
Baca SelengkapnyaTikTok Larang Video Viral yang Promosikan Surat Osama bin Laden
17 November 2023
TikTok akan melarang konten yang mempromosikan surat Osama bin Laden pada 2002 yang merinci penjelasan mantan pemimpin Al Qaeda soal penyerangan 9/11
Baca SelengkapnyaViral di TikTok, Surat Osama Bin Laden 21 Tahun Silam Dihapus The Guardian
16 November 2023
Surat Osama bin Laden membuka mata netizen TikTok bahwa serangan 9/11 karena Amerika Serikat selalu membela Israel
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaOsama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?
2 Mei 2023
Osama bin Laden dilaporkan tewas pada 2 Mei 2011 dalam serangan tentara Amerika Serikat. Ada cerita lain soal kematian Osama.
Baca Selengkapnya