Pengguna Internet Satelit Starlink Sempat Alami Pemadaman Global

Rabu, 31 Agustus 2022 23:41 WIB

Satelit internet Starlink SpaceX di orbit. Kredit : SpaceX

TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna layanan internet Starlink di berbagai belahan dunia mengeluhkan akses yang terputus atau pemadaman global selama beberapa jam pada Selasa, 30 Agustus 2022. Tercatat keluhan datang dari wilayah Amerika Serikat, Selandia Baru, Inggris Raya, Meksiko, dan Belanda.

Ketika konektivitas kembali, muncul pesan yang berbunyi "Layanan Terdegradasi" yang berarti tidak beroperasi penuh. Beberapa pengguna jasa Starlink yang ada di Reddit juga melaporkan bahwa koneksi mereka terus berubah dari terdegradasi ke offline.

“Tim kami sedang menyelidiki dan akan menyelesaikannya sesegera mungkin,” bunyi pesan layanan Starlink. Namun, perusahaan milik Elon Musk itu tak pernah merilis pesan publik yang mengakui kejadian pemadaman tersebut.

Sedangkan kecepatan akses yang dikabarkan tidak stabil alias naik turun, misalnya, dari sekitar 200 Mbps ke 30 Mbps , lalu menjadi 32 Mbps dan turun lagi ke 17 Mbps.

Starlink saat ini memancarkan konektivitas ke beberapa bagian AS dan Kanada, serta Selandia Baru, beberapa bagian Australia, Inggris, dan beberapa negara Eropa seperti Spanyol dan Prancis. Tetapi perusahaan memiliki rencana besar untuk memperluas ke seluruh dunia pada akhir tahun ini

Advertising
Advertising

Masalah atau keluhan itu muncul tak lama setelah SpaceX, yang mengoperasikan konstelasi satelit Starlink, mengumumkan bahwa ponsel pengguna jaringan T-Mobile akan terhubung dengan layanan Starlink. Klaimnya, mengakhiri 'zona mati seluler'.

SpaceX berharap dapat menghadirkan konektivitas internet bahkan ke bagian paling terpencil di dunia. Komisi Komunikasi Federal (FCC) juga memberi wewenang kepada SpaceX untuk menyediakan Wi-Fi Starlink ke kendaraan yang sedang bergerak, termasuk semi-truk dan RV (recreational vehicle), pesawat, dan kapal.

Perusahaan saat ini sedang membangun mega-konstelasi satelitnya di orbit rendah Bumi dengan mengirimkan satelit internet menumpang roket Falcon 9. SpaceX telah mengirim lebih dari 3.000 satelit, dengan 2.895 di antaranya saat ini berada di orbit.

CEO SpaceX, Elon Musk, ingin mengirim lebih banyak lagi, dengan rencana ambisiusnya membangun konstelasi 42 ribu satelit internet.

Itu sebabnya, SpaceX tampaknya jauh di depan dalam persaingannya dengan perusahaan lain. OneWeb, pesaing SpaceX di ranah ini, bahkan telah beralih ke SpaceX untuk membantu meluncurkan satelitnya ke orbit untuk membentuk konstelasi internet yang jauh lebih kecil yang terdiri dari 648 satelit.

Amazon juga berencana meluncurkan armada 3.236 satelit untuk Project Kuiper. Perusahaan milik Jeff Bezos ini juga belum lama memesan 83 perjalanan untuk meluncurkan satelitnya meggunakan roket dari Arianespace, Blue Origin, dan United Launch Alliance, sementara meninggalkan SpaceX.

THE VERGE, GIZMODO


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

10 jam lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

11 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

16 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

7 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

10 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

11 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

13 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

14 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya