Lima Cara Biopsi untuk Mengetahui Kanker

Kamis, 8 September 2022 13:07 WIB

Ilustrasi biopsi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Biopsi adalah satu-satunya cara menegakkan diagnosis untuk mengindentifikasi kanker. Ada alat pencitraan seperti CT Scan dan Sinar X, namun cara itu belum pasti membedakan keberadaan sel kanker atau non-kanker.

Laman Healthline, menyatakan bahwa biopsi dilakukan oleh seorang dokter yang mengambil sampel di jaringan atau sel seseorang untuk dinalisis. Mungkin terdengar menakutkan, namun penting diketahui bahwa prosedur biopsi umumnya berisiko rendah serta tidak menimbulkan rasa sakit berlebih. Hal itu tergantung seberapa besar penyakit yang diangkat melalui pembedahan.

Biopsi seringkali dikaitkan dengan kanker, tetapi itu bukan berarti seseorang pasti menderita kanker. Terkadang biopsi juga dipakai untuk mengidentifikasi kondisi lain.

Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan dalam prosedur biopsi yang perlu Anda ketahui agar mengenal kelebihan dan kekuarangannya:

  1. Biopsi Sumsum Tulang

Di dalam beberapa tulang seseorang yang lebih besar, seperti pinggul atau tulang paha di kaki, sel darah diproduksi dalam bahan spons yang disebut sumsum. Biasanya dalam biopsi ini dokter akan mengecek darah untuk menentukan kondisi kanker dan non-kanker seperti leukemia, anemia, infeksi, atau limfoma.

Advertising
Advertising

Tes ini juga digunakan untuk memeriksa sel kanker dari bagian tubuh lain telah menyebar ke tulang.

  1. Biopsi Endoskopi

Biopsi yang ini sering dilakukan untuk menjangkau tempat dalam tubuh yang relatif jauh, seperti kandung kemih, usus besar, atau paru-paru. Caranya dengan menggunakan tabung tipis fleksibel yang disebut endoskopi. Alat ini menampilkan gambar melalui monitor video.

Dokter akan melakukan sayatan kecil melalui lubang dalam tubuh pasien. Misalnya seperti melalui mulut, hidung, rektum, atau uretra. Pengerjaannya pun akan mencapai sekitar 20 menit.

  1. Biopsi Jarum

Melansir Medical News Today, biopsi ini dilakukan menggunakan jarum untuk menunjang operasinya. Dokter memilih jarum yang tipis untuk biopsi aspirasi jarum halus (FNAB).

Biopsi ini berguna untuk menghimpun sampel yang dapat diakses melalui bawah kulit. Di jarum tipis ini akan dipasang juga jarum suntik yang akan membuat cairan dan sel dapat dikeluarkan.

  1. Biopsi Kulit

Direkomendasikan untuk seseorang dengan ruam atau lesi pada kulit. Caranya dengan melakukan biopsi pada kulit di daerah yang teridetifikasi menjadi penyebabnya.

Cara ini akan diperkuat dengan menggunakan anestesi lokal untuk meredakan rasa sakit. Selain itu digunakan juga pisau silet, pisau bedah, atau pisau bundar kecil untuk menghilangkan sebagian kecil di area tersebut. Nantinya akan teridetifikasi hasil adanya kanker atau tidak.

  1. Biopsi Kolposkopi

Cara ini memungkinkan dokter mengevaluasi pemeriksaan serviks seseorang yang sekiranya tidak normal. Dokter akan menggunakan teleskop fokus dekat yang memungkinkan untuk melihat area serviks secara rinci.


FATHUR RACHMAN

Baca juga: Inilah Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

12 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

14 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya