Hari Ini Universitas Harvard Berusia 386 Tahun: Awalnya Hanya Bernama New College

Reporter

Annisa Firdausi

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 8 September 2022 17:00 WIB

Kampus Universitas Harvard. Wikipedia

TEMPO.CO, Massachusetts -Universitas Harvard yang menyandang gelar lembaga pembelajaran tertua di Amerika, tepat didirikan hari ini 8 September di tahun 1636. Atau sudah menempuh 386 tahun.

Pada awal berdirinya, Universitas Harvard awalnya bernama New College dan merupakan lembaga pendidikan yang tujuan utamanya untuk mendidik para pendeta.

Dilansir dari situs resmi Harvard di harvard.edu, pada tahun 1639 lembaga ini berganti nama menjadi Universitas Harvard. Nama ini diambil dari nama Pendeta John Harvard yang mewariskan setengah dari tanah miliknya serta seluruh perpustakaannya yang memiliki 400 buku ke kampus tersebut setelah kematiannya.

Karena kemurahan hatinya, nama Harvard diabadikan untuk Universitas tertua di Amerika tersebut.

Dikutip dari bestcollegereviews.org, awalnya Universitas ini hanya memiliki fakultas kecil, tetapi para profesor pengajarnya memiliki reputasi termasyhur di era ini. Pada 1782, Harvard menambahkan studi kedokteran ke program sekolah.

Motto Veritas atau Kebenaran Saat Masuki 200 Tahun

Universitas Harvard kemudian menambahkan program studi tambahan selama abad ke-19, yaitu hukum pada tahun 1816 dan keilahian pada tahun 1817. Pada ulang tahun sekolah yang ke-200, Presiden saat itu Josiah Quincy mengumumkan motto baru kampus yaitu "Veritas" yang artinya kebenaran.

Advertising
Advertising

Metode pengajaran Harvard juga semakin berkembang selama era ini. Harvard mulai menawarkan lebih banyak kelas dan variasi yang lebih besar, memungkinkan siswa dapat memiliki lebih banyak kebebasan untuk memilih kelas mereka.

Kampus Harvard University memperoleh kasta tertinggi dengan nilai 100 atau sempurna.(Komunika Online)

Pada tahun 1910, Harvard secara resmi mengadopsi warna merah sebagai lambang sekolah. Warna ini dipilih bermula dari ketika dua siswa di tim dayung memberikan syal merah kepada semua orang di timnya pada pertengahan 1800-an.

Selama abad ke-20, Presiden Harvard yang menjabat saat itu, A. Lawrence Lowell berusaha memusatkan pada pembelajaran terapan. Sistem ini dirancang untuk membantu siswa memilih bidang studi secara lebih efisien untuk memungkinkan belajar lebih efektif dalam program studi mereka. Lowell juga memprioritaskan beasiswa dan program kehormatan.

Selama abad ke-20, Universitas Harvard yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat ini juga menawarkan lebih banyak peluang bantuan keuangan kepada mahasiswa serta meningkatkan keberagaman populasi mahasiswa.

Pada abad ke-21 telah terlihat perubahan dan penyesuaian di Universitas Harvard. Harvard memprioritaskan program studi di luar negeri serta menawarkan berbagai kesempatan bagi siswa untuk belajar di luar negeri.

Selama abad ke-21 pula Universitas Harvard telah menjangkau banyak mahasiswa berprestasil. Saat ini, Universitas Harvard memiliki 17.000 mahasiswa dalam pendaftaran reguler dan 30.000 mahasiswa lainnya dalam program non-gelar.

ANNISA FIRDAUSI
Baca juga :

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

4 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

6 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

7 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

7 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

8 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

8 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

13 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya