Sequoia Spark Buka Pendaftaran untuk Founder Startup Perempuan Kohort Kedua

Jumat, 9 September 2022 13:10 WIB

Ilustrasi startup. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sequoia Southeast Asia dan India membuka pendaftaran untuk program pembimbingan founder startup perempuan di kawasan Asia Tenggara dan India (Sequoia Spark) angkatan kedua atau kohort tahun ini. Pendaftaran Spark 02 sudah dimulai sejak 25 Agustus dan akan ditutup 25 Oktober mendatang.

Para pengusaha perempuan yang membangun startup dalam atau untuk kawasan Asia Tenggara dan India dapat mendaftarkan diri. Untuk program ini Sequoia memberikan dana hibah bebas ekuitas sebesar US$ 100 ribu atau setara sekitar Rp 1,45 miliar untuk 15 startup yang dipimpin perempuan setiap tahunnya, didukung oleh pembimbingan dari para founder Sequoia, penasihat investasi dan para spesialis di bidangnya.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikan pekan ini disebutkan kalau Sequoia Spark menerima ribuan pendaftaran untuk Spark 01 dan bertemu dengan ratusan perempuan berambisi dengan ide-ide yang inovatif. Kohort pertama, yang diluncurkan pada Desember 2021, berisikan 15 startup tahap awal yang dipimpin oleh 20 founder perempuan.

Mereka yang masih akan terus bertemu sampai akhir tahun ini tersebut berasal dari Indonesia, Singapura, India dan Uni Emirat Arab. Mereka membangun startup dalam berbagai sektor seperti TekFin (keuangan), SaaS (software as a service), EdTech (teknologi pendidikan), D2C dan Web3.

Startup-startup dari Indonesia dalam kohort ini termasuk Sribuu, yang membantu para
milenial menabung dan mengumpulkan kekayaan, didirikan oleh Nadia Amalia, Fransisca
Susan, and Nadia Fadhila. Selain itu juga Pintarnya, yang didirikan Nelly Nurmalasari, yang membantu para pekerja kerah biru untuk mencari pekerjaan dan membantu mereka agar dapat lebih dipekerjakan.

Advertising
Advertising

Data statistik menunjukkan persentase founder perempuan yang didanai oleh perusahaan
modal ventura masih terbilang rendah. Survei yang dilakukan Sequoia Spark juga
menunjukkan yang sama: perempuan-perempuan di Asia Tenggara dan India tidak memiliki akses yang mumpuni untuk mendapatkan modal, network, pengetahuan dan pembimbingan.

Karena itulah program Sequoia Spark dibuat. Dan, hasilnya, sebanyak 53 persen dari startup peserta Spark 01 telah mengumpulkan pendanaan tahap seed dan Seri A secara kolektif sebesar US$ 34 juta (Rp 493 miliar), sejak kohort ini diluncurkan pada
Januari lalu.

"Kami sangat senang melihat minat yang tinggi dan dukungan dari ekosistem yang lebih luas, termasuk banyaknya mentor dan investor yang bersatu untuk tujuan yang sama dalam membantu para founder perempuan sukses,” ujar Sakshi Chopra, MD, Sequoia India, dalam keterangan yang dibagian itu.

Dia menyatakan siap untuk menggulirkan Spark 02, dan bertemu kohort founder
perempuan selanjutnya yang ambisius dan memiliki misi untuk menciptakan dampak. "Mereka yang memecahkan masalah-masalah berat di berbagai sektor seperti SaaS, tekfin,
sustainability, climatetech, teknologi konsumen, Web3, healthtech dan masih banyak lagi,”
imbuhnya.

Program bimbingan Spark 02 akan berjalan selama empat bulan. Para founder dalam program Spark diharapkan yang berada di tahap sangat awal dari pembangunan perusahaan mereka. Adapun bimbingan diberikan dari sekumpulan founder berpengalaman dari portofolio Sequoia Southeast Asia dan Sequoia India. Para founder dalam Spark akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan komunitas startup yang lebih luas, pemimpin industri dan para profesional melalui pertemuan-pertemuan langsung dan event-event.

Berita terkait

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

10 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

14 jam lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

17 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

18 jam lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

22 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

2 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya