TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan signifikan, dengan dampak guncangan yang bisa dirasakan, kembali terjadi di wilayah Maluku. Gempa terkini bahkan terjadi dua kali pada pagi (M4,9) dan dinihari tadi (M5,3), Sabtu 10 September 2022.

Menurut penjelasan yang dibagikan Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa M5,3 pada dinihari berpusat di laut, 138 kilometer arah barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara, pada kedalaman 53 kilometer. Terjadi tepatnya pada pukul 00.20 WIB.

"Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku," kata dia.

BMKG sempat menginfokan gempa berkekuatan M5,2 sebelum memperbaruinya sedikit lebih kuat. Intensitas guncangannya terukur terkuat di daerah Pulau Batang Dua, Kota Ternate pada skala III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan truk berlalu.

Getaran yang lebih lemah dirasakan di daerah Loloda, Halmahera Barat, dengan skala intensitas II - III MMI. BMKG menyatakan belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut dan tak ada potensi tsunami. Sempat tercatat gempa susulan pada pukul 00.40 WIB, kekuatannya M4,2.

Adapun gempa terkini terjadi pukul 04.38 WIB dengan Magnitudo 4,9. Gempa ini sempat diinfokan BMKG dengan kekuatan M5,1. Pusatnya berada di laut pada jarak 34 kilometer arah Selatan Amahai, Maluku Tengah, Maluku, pada kedalaman 167 kilometer.

Berbeda dari yang pertama, menurut penjelasan Daryono, gempa kedua ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Banda. "Gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pulau-Pulau Babar dan Amahai dengan skala intensitas III MMI," katanya.

Hingga pukul 05.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya sekali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo M2,8. Meski begitu belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan juga sejak awal menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca berita sebelumnya: Gempa yang getarkan dua pulau di Maluku Barat Daya