Kisah Anak Tukang Becak Raih Juara di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2022

Reporter

Editor

Devy Ernis

Selasa, 13 September 2022 10:03 WIB

Juan Lexsie, siswa SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara menjadi pemenang pada ajang talenta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jenjang SMA/MA. Foto : Kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Juan Lexsie, siswa SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara meraih juara pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SMA/MA. Juan Lexsie berhasil meraih medali perunggu cabang olahraga (cabor) Karate kata putra yang diumumkan pada Kamis, 8 September 2022.

Sempat gagal pada O2SN 2020 dan 2021, Juan kini berhasil mengukir prestasi. Mulanya, kegagalan yang dialaminya membuat siswa asal Medan ini ingin menyerah dan menitikkan air mata. Namun, karena dukungan kedua orang tua dan pelatihnya, Juan terus melanjutkan perjuangannya hingga akhirnya bisa mencapai salah satu mimpinya menjadi juara di ajang talenta O2SN.

“Mama selalu menguatkan dan bilang tidak apa-apa kita coba lagi, kita buktikan pemain kata dari Sumatera Utara bisa juara,” ujar Juan dilansir dari laman Pusat Prestasi Nasional pada Selasa, 13 September 2022.

Selain memperoleh juara di ajang talenta O2SN, Juan juga berhasil meraih prestasi di berbagai ajang seperti juara 3 Open Tournament Tebing Tinggi IV tahun 2017; juara 1 Kejuaraan Daerah (Kejurda) FORKI Deli Serdang tahun 2018; juara 3 Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Shindoka tahun 2018; juara 2 Open KEJATISU tahun 2018; juara 1 Pertandingan Kelas Olahraga Tingkat SMP se-Sumatera Utara 2018; juara 2 O2SN SMP Tingkat Kabupaten Deli Serdang tahun 2019; Juara 1 Open Tournament Tebing Tinggi tahun 2019; dan juara 1 Open Tournament USU Cup Internasional tahun 2019.

Tak Punya Uang untuk Les Karate

Advertising
Advertising

Prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras latihan yang dilakukannya sejak duduk di bangku kelas 4 SD. Awal kecintaannya pada Karate dimulai dari ibunya yang menyarankan Juan dan adiknya untuk mengikuti Perguruan Shindoka di Tembung untuk mengisi waktu luang.

Pada awalnya mereka tidak langsung bisa berlatih karena keadaan ekonomi yang kurang mampu. Namun, teman ibunya dengan baik hati membayarkan dan membelikan mereka baju karate. Sejak saat itu, mereka rutin berlatih.

Motivasi yang diberikan oleh orang tuanya setiap hari, membuat Juan membulatkan tekad untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi. Ia tidak ingin ayahnya yang bekerja sebagai tukang becak dan ibunya bekerja sebagai petugas kebersihan direndahkan oleh orang lain. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak sejak ia masih duduk di bangku kelas 6 SD. Penghasilan yang diperoleh pun tidak tetap, namun masih mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sempat Mengalami Kecelakaan Sebelum Kompetisi

Berbagai kendala kerap datang menghampiri Juan, salah satunya ia sempat mengalami kecelakaan saat pulang dari sekolah yang menyebabkan mata kakinya bergeser sebelum kompetisi pada tahun 2018. Hal tersebut membuat Juan tidak bisa mengikuti latihan dan pertandingan selama sebulan.

Selama persiapan O2SN tahun 2022 pun terdapat kendala yang datang mulai dari terkilir dan kelelahan. Saat pembuatan video pun, Juan harus mengulang rekaman video berkali-kali karena bisingnya suara kereta yang berada di dekat tempat pembuatan video.

Perjuangannya selama beberapa tahun akhirnya membuahkan hasil. Juan berhasil memperoleh medali perunggu di lomba yang telah diikutinya sejak kelas 10. Ia tidak menyangka bisa meraih juara di tahun ini.

Ingin Berkompetisi di Ajang Internasional

Tidak berhenti di situ, siswa yang hobi berenang dan bernyanyi ini akan terus berlatih untuk bisa mewakili Indonesia di ajang karate dunia. Ia sangat ingin membanggakan Indonesia di kompetisi Internasional. Ke depannya, siswa yang menjadi ketua OSIS ini ingin mengambil jurusan Olahraga agar bisa bekerja di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) atau membuka sebuah klub Olahraga.

Dari pengalamannya, Juan berpesan agar para siswa tetap semangat berjuang mencapai cita. “Pesan saya, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Jangan pernah menyerah dan jangan pernah lupa untuk berdoa. Kunci sukses adalah usaha dan berdoa,” kata Juan.

Baca juga: Cerita Saffana, Anak Penjual Jahe yang Masuk FSRD ITB dengan Segudang Prestasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

1 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

3 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

3 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

3 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

4 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Indeks Reformasi Birokrasi Kemenag Meningkat karena Perbaikan Pengawasan

9 hari lalu

Indeks Reformasi Birokrasi Kemenag Meningkat karena Perbaikan Pengawasan

Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag), Faisal mengatakan, ada tujuh aksi perbaikan pengawasan yang berdampak positif. Salah satunya, adanya kenaikan indeks reformasi birokrasi dan integritas.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

10 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

10 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

13 hari lalu

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

13 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya