Swiss Beli Drone Pengintai Israel Hermes 900 HFE, Ini Spesifikasinya

Rabu, 14 September 2022 08:53 WIB

Drone HERMES 900 HFE buatan perusahaan Israel Elbit System dipersiapkan untuk digunakan dalam sistem pengintaian Swiss (ADS15) terlihat di pangkalan angkatan udara Swiss di Emmen, Swiss 8 September 2022. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Swiss menggandeng perusahaan asal Israel untuk menyediakan drone sistem Armaments Dispatch 15 (ADS 15) sebagai pesawat pengintai di negara itu. Drone yang dikenal dengan Hermes 900 HFE ini diklaim lebih modern dan memiliki kinerja lebih baik.

Swiss berencana membeli enam buah drone Hermes 900 HFE tersebut dari Israel dengan biaya US$ 255 juta (Rp 3,8 triliun). Pesawat drone pengintai ini diharapkan bisa dioperasikan oleh tentara Swiss mulai akhir 2022.

Apa itu drone hermes 900 HFE?

Mengutip swissinfo.ch, Drone Hermes 900 HFE merupakan sistem pengintaian tak berawak dan tak bersenjata. Drone ini memiliki panjang sembilan meter dan lebar sayap 17 meter. Drone dilengkapi dengan sensor yang berbeda dan dapat digunakan siang ataupun malam.

Drone Hermes 900 HFE merupakan buatan perusahaan Israel Elbit System dipersiapkan untuk digunakan dalam sistem pengintaian Swiss (ADS15). Mengutip situs resmi Dewan Federal Swiss, drone dengan registrasi D-14 ini telah melakukan pengujian penerbangan dan otorisasi oleh Military Aviation Authority (MAA) untuk penerbangan pertamanya pada Rabu, 15 Juni 2022 lalu di Emmen, Swiss.

Advertising
Advertising

Setelah penerbangan sekitar 70 menit drone kembali dengan selamat ke Emmen. Selama penerbangannya, drone mencapai kecepatan maksimum 180 kilometer per jam dan ketinggian maksimum 2.000 meter di atas laut.

Diketahui saat ini Swiss tidak memiliki drone pengintai. Drone Hermes 900 HFE atau ADS 15 ini merupakan pengganti dari Ranger ADS 95 yang telah dinonaktifkan pada November 2019 setelah 20 tahun digunakan. Penjaga perbatasan saat ini menggunakan helikopter.

Swis memesan Drone Hermes 900 HFE sebanyak enam buah, di mana dua buah drone akan ditransfer ke Angkatan Udara Swiss selama paruh kedua tahun 2022. Sementara empat drone sisanya akan menyusul pada akhir 2023.

Meski begitu, drone yang diproduksi oleh perusahaan Israel Elbit Systems ini sebelumnya pernah menimbulkan kontroversi. Pada 2015, ketika perintah pembelian disetujui oleh parlemen, ada kritik tentang pembelian teknologi militer Israel.

Pada Januari, komite Senat mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa pembelian tersebut berisiko cukup besar bagi Swiss. Proyek ini telah tertunda selama hampir tiga tahun, terutama karena jatuhnya drone selama uji terbang pada 2020. Sejak itu, perusahaan telah memperbaiki masalah teknis, tanpa mengubah desain drone.

Baca:
Drone Tenaga Surya Berbadan Besar Cina Sukses Lakukan Penerbangan Perdana

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

2 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

3 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

7 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

1 hari lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

2 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya