TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman visual di luar tubuh kejadian ini disebut astral projection. Mengutip Healthline, astral projection disebut juga out-of-body experience (OBE).

Beberapa kondisi astral projection antara lain perasaan melayang di luar tubuh, persepsi melihat ke bawah dari ketinggian, melihat diri dari atas, terasa yang terjadi itu sangat nyata.

Apa itu astral projection?

Mengutip Live Science, rasa yang dialami terkait kesadaran atau roh meninggalkan tubuh fisik. Fenomena ini biasanya terjadi selama tidur atau saat bersantai. Pengalaman astral projection atau keluar dari tubuh fisik dipandang berfantasi atau mimpi. Sebab, belum ada bukti ilmiah kesadaran bisa terjadi tanpa bantuan otak.

Pada 2021, publikasi Astral Projection: A Strange Out-of-Body Experience in Dissociative Disorder dalam jurnal Cureus yang menjelaskan, kasus astral projection seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Laporan ilmiah ini memerinci banyak kemungkinan penyebab pengalaman di luar tubuh. Orang yang mengaku pernah mengalami astral projection kemungkinan memiliki masalah gangguan kepribadian, disosiatif, kecemasan, depresi.

Pada tahun 2017, publikasi Why People Have Out-of-Body Experiences dalam The Atlantic menganalisis 210 pasien yang mengalami gangguan vestibula. Sistem vestibular di dalam telinga bagian dalam berguna menyediakan tubuh rasa keseimbangan dan mengakibatkan rasa seperti melayang. Hasilnya, 14 persen pernah punya masalah vestibular.

Astral projection belum ada bukti ilmiah pengalaman keluar dari tubuh itu nyata. Tapi, merujuk publikasi Taming The Astral Body: Theosophical Society’s Ongoing Problem Of Emotion And Control, pandangan tentang proyeksi astral ada dalam masyarakat teosofi atau Theosophical Society muncul di New York pada 1875 oleh Helena Blatavsky. Teosofi mengajarkan ada tujuh tubuh manusia, salah satunya astral.

Baca: 4 Pandangan Medis tentang Roh Keluar dari Tubuh atau Astral Projection

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.