Hong Kong Imbau Warga Tak Konsumsi Mie Sedaap, Apa Itu Etilen Oksida?

Reporter

magang_merdeka

Editor

Erwin Prima

Jumat, 30 September 2022 16:16 WIB

Mie Sedaap, mi instan dari Wings Food, hadir meramaikan perhelatan festival musim panas teranyar di Indonesia, We The Fest 2019 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jumat, 19 Juli 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - The Centre for Food Safety (CFS) Hong Kong, Selasa, 27 September 2022, resmi mengimbau masyarakatnya untuk tidak mengonsumsi Mie Sedaap yang diimpor dari Indonesia karena ditemukan kandungan peptisida, etilen oksida.

Pengumuman tersebut tertulis pada laman resmi CFS Hong Kong dan menyatakan bahwa, "Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengklasifikasikan etilen oksida sebagai karsinogen Grup 1. Menurut Residu Pestisida dalam Peraturan Makanan (Cap 132CM), makanan untuk konsumsi manusia yang mengandung residu pestisida hanya boleh dijual jika konsumsinya mengandung residu pestisida makanan tidak berbahaya atau merugikan kesehatan.”

Hingga saat ini pisak CFS masih melakukan investigasi sekaligus menegaskan tentang pelanggar yang dapat dikenakan denda maksimum US$ 50.000 dan penjara selama enam bulan setelah terbukti bersalah.

Apa Itu Etilen Oksida?

Etilen oksida atau disingkat EtO kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam pestisida dan sterilisasi rempah-rempah. Gas yang umumnya tidak berbau maupun berwarna ini sulit untuk dideteksi.

Sterilisasi menggunakan EtO dilakukan karena adanya kontaminasi kotoran hewan, bulu hewan pengerat, dan bagian serangga pada rempah-rempah. Kontaminasi tersebut dapat menyebabkan rempah-rempah mudah membusuk.

Kejadian kontaminasi itu dapat terus terjadi selama proses penyimpanan, distribusi, dan penjualan. Bahkan, EtO juga sering digunakan untuk mengawetkan buah kering, seperti buah plum kering.

Di lain sisi, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (U.S. EPA) mengklasifikasikan etilen oksida dalam grup B1 (senyawa bersifat karsinogenik) karena adanya efek samping dari paparan EtO pada manusia, berupa efek otot lemas, mual, muntah, diare, sesak napas, sakit kepala, dan disfungsi neurologis. Efek berat yang dapat ditimbulkan, yaitu leukimia, aborsi spontan, neurotoksisitas, serta sindrom saluran napas akut.

Selain dapat ditemukan pada makanan, etilen oksida juga dapat ditemukan di udara akibat pembakaran bahan bakar fosil, kehadirannya dalam asap tembakau, dan pembusukan bahan organik. Sebagai antimikroba, etilena oksida bereaksi lebih kuat melawan bakteri dibanding ragi dan jamur.

Sementara itu, Sheila Kansil, Head of Corporate Communications & CSR Wings Group, mengatakan bahwa mie sedaap diproduksi dengan menaati regulasi dari badan terkait untuk memenuhi standar keamanan yang berlaku. Dirinya juga menambahkan bahwa pihak wingsfood sendiri sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal (MUI).

Menurut Penny K. Lukito, Kepala BPOM, BPOM telah menelusuri hal ini, dan hasilnya produk Mie Sedaap yang ditarik di Hong Kong berbeda dengan produk bermerek sama yang berada di Indonesia. Untuk produk yang beredar di Indonesia sendiri sudah memenuhi persyaratan yang ada.

ZAHRANI JATI HIDAYAH

Baca:
4 Fakta Menarik Seputar Penarikan Mie Sedaap di Pasar Hong Kong


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

18 menit lalu

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

Aktor Chow Yun Fat akan berulang tahun ke 69 pada 18 Mei 2024. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

3 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

5 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

7 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

7 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

10 hari lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

16 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

18 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya