Cara Menghilangkan Efek Gas Air Mata, Ini Penjelasan Pakar

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Senin, 3 Oktober 2022 06:48 WIB

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Polda Jatim mencatat jumlah korban jiwa dalam kerusuhan tersebut sementara sebanyak 127 orang. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam ajang Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 memakan ratusan korban jiwa. Kekalahan tim tuan rumah Arema FC 2-3 dari Persebaya Surabaya membuat supporter turun ke lapangan setelah pertandingan berakhir. Polisi menembakkan gas air mata untuk mengurai massa yang turun ke lapangan.

Naasnya, akibat lontaran gas air mata tersebut supporter mengalami sesak napas dan tak sedikit dari mereka jatuh pingsan dan terinjak-injak saat berebut keluar area stadion. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Dede Nasrullah mengungkapkan gas air mata mengandung tiga kumpulan bahan kimia, salah satunya yang sering digunakan adalah chloroacetophenone atau CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau CS.

“Paparan bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit,” ujar Dede dilansir dari laman UM Surabaya pada Senin, 3 Oktober 2022.

Dede menjelasakan senyawa CS ini biasanya diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa. Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas air mata terpapar di kulit terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih.

“Selain itu gas air mata dapat juga menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas, dan penglihatan kabur. Gejala lainnya yaitu terkait dengan pernapasan dapat dialami, seperti sulit bernapas, batuk, mual dan muntah,” katanya.

Advertising
Advertising

Jika terkena gas air mata, Dede mengatakan hal pertama yang dapat dilakukan adalah menyiram mata dengan air bersih yang mengalir. Air dapat menurunkan konsentrasi senyawa CS dalam formulasi. Kedua, tutup rapat hidung, mata, dan mulut dengan menggunakan masker untuk meminimalisir terhirupnya gas tersebut.

Ketiga, segera ganti pakaian yang sudah terkontaminasi dan jangan sampai terkena atau menyentuh anggota tubuh. Setelah itu segera menjauh dari area yang terdampak gas air mata dan cari pertolongan medis apabila masih ada efek akibat gas air mata 20 menit setelahnya atau jika mengalami sesak napas.

Dede mengatakan pengamanan dengan menggunakan gas air mata di stasion tersebut merupakan pelanggaran kode etik keamanan FIFA. Gas air mata yang ditembakkan ke stadion yang penuh sesak semakin membuat suasana tak kondusif yang berujung pada melayangnya ratusan nyawa.

“Semoga dengan kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua sehingga sepakbola di Indonesia menjadi lebih baik lagi dan tidak ada kejadian serupa karena pada hakikatnya nyawa harus lebih dipentingkan dari segala galanya,”kata Dede.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Kenali Dampak Gas Air Mata: Kematian dan Cedera Parah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

4 hari lalu

Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

Universitas Muhammadiyah Surabaya menyiapkan bonus untuk kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Ramadhani.

Baca Selengkapnya

Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

18 Februari 2024

Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

Universitas Muhammadiyah Surabaya mengukuhkan Prof Dr Didin Fatihudin SE M Si sebagai guru besar Bidang Ekonomi Manajemen Keuangan dan bisnis.

Baca Selengkapnya

Ekshumasi, Bongkar Kasus Kematian Brigadir Yosua, Dante Anak Artis Tamara, dan Korban Tragedi Kanjuruhan

10 Februari 2024

Ekshumasi, Bongkar Kasus Kematian Brigadir Yosua, Dante Anak Artis Tamara, dan Korban Tragedi Kanjuruhan

Ekshumasi menguak beberapa kasus kematian antara lain terhadap Brigadir Yosua, korban tragedi Kanjuruhan dan terakhir kematian Dante.

Baca Selengkapnya

10 Kampus Penerima Dana Riset dari BRIN Terbanyak, Ada Universitas Muhammadiyah Surabaya

6 Februari 2024

10 Kampus Penerima Dana Riset dari BRIN Terbanyak, Ada Universitas Muhammadiyah Surabaya

10 perguruan tinggi terbanyak penerima pendanaan RIIM itu dihitung dari total proposal yang masuk ke BRIN sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penampakan Drone Gas Air Mata untuk Pengamanan Pemilu 2024, Punya Jarak Lontar Hingga 40 Meter

4 Februari 2024

Penampakan Drone Gas Air Mata untuk Pengamanan Pemilu 2024, Punya Jarak Lontar Hingga 40 Meter

Kabaharkam Komjen Fadil Imran menggelar apel kesiapan pengamanan Pemilu 2024 di Semarang. Ditampilkan drone gas air mata.

Baca Selengkapnya

Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

17 Januari 2024

Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Empat bulan kemudian dilakukan sidang perdana di PN Surabaya yang tertutup.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi di UM Surabaya, Pendaftaran Maba hingga 17 Maret 2024

2 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi di UM Surabaya, Pendaftaran Maba hingga 17 Maret 2024

Program studi Kedokteran Gigi di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) telah membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023 Olahraga: Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jangan Lupakan Tragedi Kanjuruhan

30 Desember 2023

Kaleidoskop 2023 Olahraga: Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jangan Lupakan Tragedi Kanjuruhan

Berbagai peristiwa di dunia olahraga sepanjang 2023: Tragedi Kanjuruhan, gagal tuan rumah Piala Dunia U-20, penyelenggara Piala Dunia U-17.

Baca Selengkapnya

Catatan Anies Baswedan dan Ganjar Soal Tragedi Kanjuruhan Saat Debat Capres, Bagaimana Penanganan Hukumnya?

16 Desember 2023

Catatan Anies Baswedan dan Ganjar Soal Tragedi Kanjuruhan Saat Debat Capres, Bagaimana Penanganan Hukumnya?

Penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan dinilai masih tidak memihak korban, hal itu diangkat Anies Baswedan dan Ganjar saat debat capres.

Baca Selengkapnya

Gaet Suara Gen Z dari Gemoy hingga One Piece, Ini Kata Dosen UM Surabaya

11 Desember 2023

Gaet Suara Gen Z dari Gemoy hingga One Piece, Ini Kata Dosen UM Surabaya

Ini kata Dosen UM Surabaya soal strategi capres cawapres gaet suara Gen Z.

Baca Selengkapnya