Mengenal Cuaca Ekstrem dan Kiat Mewaspadainya

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 9 Oktober 2022 19:00 WIB

Hujan es disertai angin kencang terjadi di Tangerang Selatan mengakibatkan satu pohon tumbang timpa satu rumah milik warga, Ahad, 9 Oktober 2022. Foto Tempo/BPBD Tangsel

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sepekan ke depan sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi hal itu terjadi karena adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfer yang membuat meningkatnya pertumbuhan awan hujan.

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, mengatakan terbentuknya pola pertemuan dan perlambatan angin terjadi lantaran imbas dari aktivitas tekanan udara rendah. “Kondisi tersebut yang saat ini menjadi pemicu meningkatnya potensi hujan dan cuaca ekstrem,” ujarnya dikutip dari Koran Tempo, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Apa Itu Cuaca Ekstrim?

Dilansir dari climate.gov, cuaca ekstrem adalah suatu kondisi ketika peristiwa cuaca berbeda secara signifikan dari pola cuaca rata-rata atau biasanya. Adapun nilai batasan cuaca ekstrem adalah curah hujan terukur 150 mm/24 jam, angin kencang >25 knot/ 45 km/ jam, suhu udara terukur >3 derajat dari normal maksimum dan minimum wilayah tersebut, hingga visibility atau jarak pandang mendatar.

Mengutip climatehubs.usda.gov, para ilmuwan biasanya mendefinisikan cuaca ekstrem melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama meneliti probabilitas atau peluang suatu peristiwa dengan besaran tertentu yang terjadi dalam periode referensi tertentu. Pendekatan kedua ambang batas terkait dampak untuk menentukan apakah suatu peristiwa ekstrem bisa terjadi.

Advertising
Advertising

Kondisi cuaca ekstrem bisa berlangsung selama periode waktu tertentu, namun cenderung terjadi pada periode musim hujan dan musim transisi. Tidak jarang cuaca ekstrem menyebabkan dampak berupa kerugian harta maupun jiwa. Pasalnya, cuaca ekstrem memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga rob di wilayah pesisir.

Mewaspadai Cuaca Ekstrim

BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perlu menyiapkan kondisi lingkungan dalam menghadapi peningkatan curah hujan. “Kami telah menghimbau pemerintah pusat dan daerah agar lebih mengintensifkan koordinasi antarpihak demi mengantisipasi bencana hidrometeorologi,” kata Miming.

Melansir pbd.bogorkab.go.id, beberapa tips menghadapi cuaca ekstrem untuk menjaga keselamatan diri antara lain selalu memantau peringatan diri dari BMKG dan siaga terhadap bencana hidrometeorologi. Selain itu, masyarakat diimbau untuk menghindari aktivitas di tempat yang rawan, seperti di bawah pohon, baliho, dan sebagainya yang rentan roboh akibat tiupan angin kencang.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Sepekan ke Depan Meningkat

Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

4 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

7 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

7 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

14 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

22 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya