6 Langkah Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak di Indonesia Sampai ke WHO

Kamis, 13 Oktober 2022 09:41 WIB

Ilustrasi pasien anak. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Ada setidaknya enam langkah yang harus dilakukan sebelum memandang perlu melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di beberapa provinsi di Indonesia ke Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Pelaporan atas pertimbangan untuk memasukkannya ke daftar Disease Outbreak News (DONs) WHO untuk kewaspadaan negara-negara lain di dunia.

Kemunculan gangguan ginjal akut misterius atau acute kidney injury progresif atipikal itu diungkap Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dalam catatan IDAI, sudah ada sebanyak 131 kasus yang telah dilaporkan dari 14 provinsi sepanjang tahun ini hingga keterangan disampaikan Selasa, 11 Oktober 2022, lalu. Kebanyakan berasal dari Jakarta untuk anak usia balita, tapi ada juga pasien anak berusia belasan tahun.

Adapun enam langkah menuju pelaporan ke WHO ditekankan oleh Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama. "Sebagaimana algoritme yang tercantum dalam International Health Regulation yang tentunya akan dilaksanakan oleh teman-teman di Kementerian Kesehatan, kalau diperlukan," kata dia dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Kamis 13 Oktober 2022.

Tjandra Yoga merinci keenam langkah itu sebagai berikut:

Advertising
Advertising

1. Perlu dianalisa secara lengkap apa yang sebenarnya terjadi, dan di rumah sakit yang melaporkan perlu dilihat aspek kliniknya dengan lengkap. Pun aspek pencatatan kasus serupa di rumah sakit bersangkutan dari waktu ke waktu.

2. Dilakukan analisa lebih dalam lagi yang meliputi kunjungan rumah pasien untuk melihat kemungkinan faktor penyebab. Bisa juga untuk mencari kasus lain di rumah atau sekitar rumah pasien. Juga, bila perlu, dilakukan analisa lingkungan, juga kemungkinan analisa vektor penular penyakit, kalau ada.

3. Biasanya dalam hitungan hari akan didapat setidaknya kesimpulan awal tentang apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa besar dampak kesehatan masyarakatnya.

4. sesudah ada kesimpulan awal maka tentu harus diteruskan untuk mendapat kesimpulan lanjut menuju kesimpulan akhir, antara lain dengan pemeriksaan laboratorium dan genomik mendalam.

5. Dicari data dari rumah sakit lain di negara kita, baik secara langsung ke rumah sakit maupun dengan melihat kompilasi data di Kementerian Kesehatan. "Yang perlu dicari tentu adalah kecenderungan pola penyakit atau gejala sesuai yang dilaporkan pada kasus-kasus yang sekarang dilaporkan."

6. Sambil semua berproses maka tentu semua kasus perlu mendapat penanganan maksimal, bila perlu dibentuk tim ahli khusus yang menganalisa secara mendalam dan melalukan penanganan klinis sesuai dengan bukti ilmiah mutakhir. Dalam hal ini organisasi profesi IDAI memegang peran utama.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

7 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

8 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

25 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

26 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

27 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya