Penemuan Oksigen, Dikembangkan Tiga Ilmuwan

Kamis, 13 Oktober 2022 17:26 WIB

Pekerja merapikan tabung oksigen medis di kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu, 2 Februari 2022. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan ketersediaan pasokan oksigen di seluruh fasilitas Jakarta tercukupi seiring dengan kesehatan kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ditemukannya oksigen bagi kehidupan manusia membantu meningkatkan kemajuan sains. Terutama dalam membantu memenuhi kebutuhan tabung oksigen manusia yang dua pertiganya berisi oksigen.

Tabung oksigen banyak dirasakan manfaatnya bagi dunia medis. Misalnya dipakai sebagai terapi oksigen, fasilitas medis rumah sakit, sampai alat bantu seseorang ketika dalam perjalanan. Manfaat lain di luar medis dapat membantu menyalakan peralatan las yang membutuhkan oksigen, dekompresi bagi para penyelam, juga untuk produksi baja dan monel.

Tabung oksigen mulai beredar luas sejak 90-an. Penemuan tabung oksigen ini disempurnakan secara bertahap oleh Carl Wilhelm Scheele, lalu berikutnya Joseph Priestley, dan terakhir oleh ahli kimia Antoine-Laurent de Lavoisier. Ketiga nama itu melakukan uji coba ilmiah dalam waktu dan jarak yang berjauhan.

Dikutip dari rc.rcjournal.com, laboratorium oksigen ditemukan pada pada 1771 oleh seorang ahli kimia farmasi Jerman-Swedia, Carl Wilhem Scheele. Saat itu, ia menemukan yang disebutnya “udara api” dengan dengan cara memanaskan oksida merkuri, karbonat perak, magnesium nitrat, dan garam nitrat lainnya.

Pada 1774, Scheele sempat menyampaikan penemuan oksigennya kepada Lavoiser melalui surat. Sayang, penemuannya tidak tidak terdokumentasi ketika ia mengirim ke penerbitnya Chemical Treatise on Air and Fire, yang tidak diterbitkan sampai 1777.

Advertising
Advertising

Penemuan Scheele belum sempat diketahui banyak orang, namun ia meninggal terlebih dahulu karena keracunan merkuri yang dihasilkan dari pemanasan oksida merkuri untuk menghasilkan oksigen.

Penemuan oksigen itu diambil alih seorang teolog asal Inggris, Joseph Priestley. Jauh sebelumnya pada 1767, Priestly pun sudah terpikir bahwa udara yang dicampurkan dengan karbon akan menghasilkan sebuah aliran listrik. Ia menyebut udara berkarbonisasi itu dengan nama udara mephitic.

Akhirnya, pada 1774, ia menggunakan kaca yang menyala dan panas matahari untuk memanaskan oksida merkuri. Ketika itu, ia beranggapan bahwa oksida merkuri terurai di bawah suhu ekstrem sehingga membentuk butiran merkuri.

Saat melakukannya, dia memperhatikan bahwa oksida merkuri terurai di bawah suhu ekstrem dan membentuk butiran merkuri unsur. Oksida merkuri juga mengeluarkan gas aneh yang memfasilitasi nyala api dan membuka saluran pernapasan, sehingga lebih mudah bernapas saat dihirup. Priestley menamai gas itu “udara dephlogisticated”.

Oxigene Lavoisier

Pada 1774 itu juga, Priestley bertemu dengan Lavoisier yang membahas mengenai penemuan udaranya. Setelahnya, Lavoisier mulai melakukan eksperimennya sendiri pada bentuk udara murni milik Priestley sebelumnya.

Ia mengamati bagian dari beberapa asam sehingga terbentuk asumsi yang menyebutkan bahwa unsur itu diperlukan untuk membentuk semua asam. Sejak saat itu, terciptalah nama oxygene yang diambil dari kata Perancis. Namun jika dipisahkan menurut kata Yunani, maka diambil kata “oxyberarti asam, sedangkan “gen” berarti membentuk dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi oksigen.

Lavoisier melangkah lebih jauh lagi. Ia mengumpulkan gas untuk diukur secara rinci dengan alat yang keseimbangannya sangat peka. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembakaran dan pernapasan manusia memiliki proses yang sama, yaitu menyerap oksigen dan bahan lain yang mengandung karbon dan hidrogen sehingga menghasilkan karbondioksida dan air.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Penyakit Paru-Paru Emfisema, Bagaimana Gejala, Diagnosis, dan Pengobatannya?

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

7 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

7 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

9 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

11 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

30 hari lalu

Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

42 hari lalu

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Tim Relawan Medis Indonesia MER-C Bertugas di Tiga Faskes Gaza Selatan

43 hari lalu

Tim Relawan Medis Indonesia MER-C Bertugas di Tiga Faskes Gaza Selatan

MER-C mengirimkan tim medis yang terdiri dari 11 orang ke Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya

Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

3 Maret 2024

Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

Sekarang kita tahu apa yang membuat jeruk berasa jeruk manis. Menolong untuk mendapatkan hibrida yang toleran penyakit dengan rasa yang tetap.

Baca Selengkapnya

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

27 Februari 2024

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Legalkan Ganja di Ukraina untuk Tujuan Medis

16 Februari 2024

Volodymyr Zelensky Legalkan Ganja di Ukraina untuk Tujuan Medis

Melegalkan ganja diharapkan bisa membantu tentara Ukraina dan warga sipil mendapatkan perawatan paska-trauma di tengah perang Ukraina.

Baca Selengkapnya