Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

image-gnews
Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tikus memainkan peran penting dalam penelitian medis. Tikus dapat membantu para peneliti atau ilmuwan untuk mempelajari kondisi medis yang kompleks karena memiliki proses biologis mirip dengan manusia.

Penelitian menggunakan tikus juga dikenal dengan studi Murine. Dilansir dari  Medical News Today, studi Murine merupakan studi ilmiah terkait peneliti yang orang menggunakan tikus sebagai hewan percobaan.

Catatan paling awal dari eksperimen hewan ini berasal dari 2.400 tahun lalu ketika orang Yunani mendokumentasikan operasi dan obat menggunakan tikus. Para peneliti mengidentifikasi sejak awal bahwa tikus memiliki banyak kesamaan biologis dan genetik dengan manusia.

Selanjutnya, para ilmuwan mengembangkan model tikus dengan mengembangbiakkan agar menghasilkan keturunan dengan karakteristik spesifik yang diinginkan. Saat ini tikus dapat digunakan untuk mensimulasikan kelainan genetik manusia.

Tikus sangat berguna dalam studi genetik karena peneliti dapat dengan mudah memanipulasi genom tikus atau DNA untuk mempelajari efek variasi gen tertentu. Namun, para ilmuwan menekankan bahwa studi Murine memiliki keterbatasan sehingga tidak selalu akurat mencerminkan kompleksitas penyakit manusia. 

Alasan Tikus Paling Sering Menjadi Hewan Percobaan

Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa alasan tikus dapat membantu peneliti mendapatkan wawasan klinis:

1. Kesamaan genetik

Tikus memiliki fitur genetik umum dengan manusia. Akibatnya, para ilmuwan dapat memanipulasi genom tikus, memodelkan penyakit tertentu, menguji obat baru, dan menyelidiki genetika penyakit sebelum mencoba pada manusia.

2. Keuntungan dan kesamaan sistemik

Penelitian pada 2016 menunjukkan bahwa sistem organ tikus mirip dengan manusia dalam bentuk, struktur, dan fisiologi. Tikus berkembang dengan cara yang sama seperti manusia. Tikus juga memiliki organ serupa manusia, seperti jantung, paru-paru, otak, ginjal, sistem pencernaan, peredaran darah, reproduksi, dan saraf.

3. Kepentingan ekonomi 

Menurut laporan, tikus berukuran kecil dan memiliki umur pendek. Tikus juga beradaptasi dengan penanganan manusia dan berkembang biak cepat di daerah kecil dibandingkan dengan model hewan lainnya. Ukuran kecil, efektivitas biaya, dan diet fleksibel tikus sangat penting untuk kesuksesannya menjadi hewan percobaan.

4. Penelitian penyakit manusia

Menurut studi pada 2016, para ilmuwan sangat mengandalkan tikus untuk memahami mekanisme yang mendasari beberapa penyakit. Dengan demikian, para ilmuwan lebih mudah mengeksplorasi kemanjuran obat dan memprediksi respons manusia.

Pilihan Editor: Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tampak tersenyum di samping Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menyaksikan sang menantu, Jenderal Maruli Simanjuntak dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. TEMPO/Subekti.
Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.


PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

5 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

12 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

13 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

21 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

30 hari lalu

Warga Palestina mengantri untuk membeli roti di tengah kekurangan pasokan makanan dan bahan bakar, saat konflik antara Israel dan Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 22 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

32 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

35 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

36 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

42 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?