Dulu Greenpeace Cap Sungai Citarum Berbahaya, Bagaimana Sekarang?

Selasa, 18 Oktober 2022 07:01 WIB

Sungai Citarum. (Foto: Pokja Datin dan Humas Citarum Harum)

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace, sebuah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi lingkungan global telah menandai Sungai Citarum, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat sebagai lingkungan berbahaya karena menjadi tempat pembuangan limbah industri. Penandaan tersebut dilakukan Greenpeace dengan sebuah plang yang bertuliskan “Perhatian! Limbah berbahaya keluar dari sini!” pada Selasa, 11 Desember 2012.

Aktivis Greenpeace menemukan bahan kimia logam berat berbahaya, yaitu Kromium heksavalen (Cr6+) dan merkuri (Hg) yang menyebabkan kanker. Selain itu, terdapat pula senyawa kimia organik lainnya, seperti alkylphenol (BHT), diethyl phthalate (DEP), dan dibutyl phthalate (DBP) yang dapat menganggu kerja endokrin dan mengganggu sistem reproduksi.

“Bahan kimia logam berat itu memiliki sifat yang tidak bisa diurai. Akibatnya, jika terus dilepas dan bersatu dalam lingkungan akan terakumulasi di jaringan makhluk hidup melalui rantai

makanan dan dapat mengganggu kesehatan," kata Ahmad Ashov Birry, Juru Kampanye Air Bebas Racun Greenpeace Indonesia, sebagaimana dilansir Tempo.co.

Tercemarnya Sungai Citarum pun diafirmasi oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Suharsono. Ia mengatakan bahwa kondisi Citarum sejak 1999 sampai 2012 memang semakin tercemar, belum kunjung membaik.

Advertising
Advertising

"Tekanan industri dan masyarakat menyebabkan limbah industri dan domestik dari kedua hal itu semakin meningkat dan mencemari Citarum," kata Suharsono ketika dihubungi tim reportase Tempo.

Suharsono juga menambahkan bahwa pembuangan limbah cair pada industri harus diawasi oleh pemerintah kabupaten dan kota. Selain itu, masyarakat pun secara bergotong royong harus bersinergi untuk memperkecil pembuangan limbah ke sungai.

Baca: 4 Tahun Program Citarum Harum, Begini Kondisi Sungai Citarum

Kini Sungai Citarum

Setelah sekian banyaknya saran dari para ahli dan juga lembaga. Kini, pemerintah bersama dengan warga merubah stigma dan cap negatif pada Sungai Citarum. Buktinya, kini Satuan Tugas (Satgas) sudah mulai membersihkan aliran sungai ini, khususnya Satgas Citarum Harum Sektor 5 yang melakukan kegiatan penanaman pohon pula di Bantaran sungai Citarum.

Pada 16 Oktober 2022, pemimpin Satgas Sektor 5 Citarum Harum Sub 1, Peltu Napitupullu melakukan penanaman pohon di Sungai Citarum Kampung Bojongkalong, Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.

Melansir laman citarumharum.jabar.prov.go.id, Peltu Napitupullu mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon rutin dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar sehingga yang bergerak tidak hanya pihak pemerintah saja, tetapi semuanya ikut turun langsung ke lapangan. Sebab, pembenahan Sungai Citarum tidak bisa hanya sekadar menanam pohon saja, tetapi harus pemerintah dan warga pun harus merawatnya agar pohon yang ditanam bisa tumbuh sesuai harapan. Perawatan inilah yang menjadi nilai penting untuk Sungai Citarum menjadi bersih.

Salah satu upaya penyelamatan dan perawatan Sungai Citarum adalah dengan pembabatan rumput liar yang mengganggu pertumbuhan pohon, penyiraman, dan pemupukan sehingga pohon dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Kegiatan yang perawatan Sungai Citarum inj bertujuan untuk melakukan percepatan konservasi sungai dan gersang menjadi lahan terbuka hijau sehingga terhindar dari erosi. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembalikan keasrian lingkungan sehingga membuat harum kawasan Sungai Citarum.

Tidak hanya fokus pada kegiatan perawatan dan penghijauan lingkungan sekitar, tetapi Satgas Sungai Citarum Harum Sektor 5 Sub 1 juga selalu mengajak warga bersama-sama merawat pohon dan menjaga kebersihan Sungai Citarum.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Cerita Doni Monardo Bertemu Anak Pahlawab Citarum Harum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

2 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

16 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

1 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

5 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

6 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

7 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

7 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

11 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya