Dosen UB Jadi Kontributor Ensiklopedia Pariwisata Internasional

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 20 Oktober 2022 15:18 WIB

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]

TEMPO.CO, Jakarta - Dua dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) menjadi kontributor pada Encyclopedia of Tourism Management dan Marketing. Kedua dosen itu adalah Muhammad Rosyihan Hendrawan dan Aniesa Samira Bafadhal. Ensiklopedia terbitan penerbit terkemuka di dunia Edward Elgar dari United Kingdom (UK) ini memuat ragam topik interdisipliner khususnya terkait bidang Pariwisata.

Pada ensiklopedia tersebut, mereka berkontribusi memasukkan dua entri. Pertama “Virtual Museum”, yang merupakan tulisan kolaborasi mereka berdua. Kedua, “Muslim Health Tourism” yang ditulis oleh Aniesa. Muhammad Rosyihan Hendrawan menyampaikan entri yang mereka masukkan merupakan hasil kajian lapangan dan luaran penelitian mereka selama beberapa tahun terkahir yang didanai oleh hibah riset UB dan FIA-UB.

Virtual Museum yang ditulis Hendrawan dan Aniesa menjelaskan bahwa museum merupakan salah satu jantung peradaban yang disebut dengan institusi memori atau institusi warisan budaya yang dapat dikelola dengan edukatif dan rekreatif.

“Nilai dari museum tidak bisa hanya diukur melalui kelangkaan dan kelengkapan koleksi di dalam dinding ruangan, tetapi melebihi hal itu, museum harus dapat memiliki kemampuan yang mendukung aksesibilitas, ketahanan memori kolektif masyarakat, hingga mendukung pariwisata sejarah dan budaya yang inklusif,” jelas dosen S1 Ilmu Perpustakaan ini dilansir dari laman resmi UB pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Para penulis dalam entri ini mengidentifikasi dan mengelompokkan berbagai konsep, praktik, karakteristik, dan jenis implementasi virtual museum dari berbagai berbagai museum di dunia. Sementara itu, Muslim Health Tourism atau Pariwisata Kesehatan Muslim yang ditulis Aniesa merupakan konsep wisata yang mematuhi ajaran (sunnah) yang diberikan oleh Nabi Muhammad tentang pencegahan penyakit, pengobatan dan kebersihan yang berasal dari Al-Qur’an dan Al-Hadits yang diadopsi dalam konsep populer Thibbun Nabawi (Pengobatan ala Nabi), dan dapat bersifat inovasi modern selama tidak melanggar Ijm dan Qiyas ulama.

Advertising
Advertising

Disampaikan Aniesa, terdapat dua pengelompokkan konsep dan praktik di bawah payung Muslim Health Tourism, yaitu Muslim Wellness Tourism dan Muslim Medical Tourism. Muslim Wellness Tourism merupakan pariwisata kesehatan bersifat preventif untuk mencegah penyakit seperti salon dan spa syariah dan olah raga sunnah.

Sedangkan Muslim Medical Tourism merupakan pariwisata kesehatan yang memiliki sifat kuratif untuk mengobati penyakit, seperti wisata pengobatan alternatif seperti al-hijamah (cupping), wisata kuliner herbal, dan wisata tindakan medis seperti circumcision dan lain sebagainya.

“Pengorganisasian layanan dan pemasaran inklusif layanan kesehatan terhadap umat Muslim tidak hanya sekedar isu penting untuk umat Muslim sendiri, tetapi juga perlu dipandang sebagai bagian dari upaya pencapaian kesehatan masyarakat dunia,” ungkap dosen S1 Pariwisata ini.

Kurasi Ketat Selama Dua Tahun
Kedua tulisan tersebut lolos setelah melalui proses seleksi dan kurasi ketat selama hampir dua tahun, sejak 2021, dengan dieditori langsung oleh pakar Sistem Informasi Pariwisata dunia dari Bournemouth University Business School, UK yaitu Dimitrios Buhalis dan tim dari penerbit Edward Elgar.

Ensiklopedia ini terdiri dari empat volume, 3528 halaman, 1250 entri, dan total 1500 kontributor yang lolos tulisannya dari seluruh dunia. Buku ini resmi terbit pada bulan Agustus 2022 dan diluncurkan pada bulan September 2022. Ensiklopedia ini diluncurkan dalam dua format, yakni elektronik dan cetak.

“Ini merupakan sebuah berkah untuk kami, serta merupakan hasil dukungan pimpinan. Kami berharap pimpinan terus mendukung para dosen untuk melakukan riset secara tematik sesuai minat,” ujar Hendrawan.

Ke depannya, Hendrawan berharap manajemen data riset di kampus tidak hanya terdokumentasi, tetapi dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.

“Di UB saat ini perlu ada inisiasi, kebijakan dan tata kelola yang lebih baik dalam mengelola memori kolektif UB, melalui lembaga atau institusi memori yang dimiliki UB seperti museum, galeri, perpustakaan, pusat arsip dan dokumentasi," ujarnya.

Memori kolektif tersebut bukan hanya dalam bentuk teks saja, tetapi semua media dan sarana himpunan pengetahuan eksplisit atau terekam, mencakup audio visual, citra, dan bahkan objek digital yang ditulis oleh sivitas UB atau yang ditulis oleh pihak luar UB tentang UB. "Hal ini diperlukan agar UB tidak kehilangan identitasnya, dapat diakses oleh sivitas UB dan masyarakat umum, meskipun terjadi pergantian pimpinan atau struktur organisasi,” kata Hendrawan.

Baca juga: Siapa Pencetus Wikipedia?


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

1 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

1 hari lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

BEM UB Akan Gelar Aksi Jika Rekomendasi Kebijakan Soal UKT Tak Dipedulikan Pihak Kampus

1 hari lalu

BEM UB Akan Gelar Aksi Jika Rekomendasi Kebijakan Soal UKT Tak Dipedulikan Pihak Kampus

BEM UB mendesak pihak kampus untuk menurunkan UKT usai ditetapkan aturan baru.

Baca Selengkapnya

BEM UB Serahkan Policy Brief Tuntut Penurunan UKT yang Naik 2 Kali Lipat

1 hari lalu

BEM UB Serahkan Policy Brief Tuntut Penurunan UKT yang Naik 2 Kali Lipat

Kenaikan UKT di UB Malang yang memicu protes dari mahasiswa. Mereka menuntut penurunan karena UKT-nya naik hingga dua kali lipat.

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Universitas Brawijaya Tuai Protes, Wakil Rektor: Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

1 hari lalu

Kenaikan UKT Universitas Brawijaya Tuai Protes, Wakil Rektor: Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Universitas Brawijaya (UB) menanggapi protes mahasiwa perihal keputusan kenaikan UKT 2024. UB menaikkan kategori hingga 12 golongan.

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

1 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Universitas Brawijaya Jalur SNBP 2024 Jenjang S1, D4, dan D3

3 hari lalu

Biaya Kuliah Universitas Brawijaya Jalur SNBP 2024 Jenjang S1, D4, dan D3

Rincian 12 kategori UKT Universitas Brawijaya jalur SNBP 2024 jenjang S1, D4, dan D3.

Baca Selengkapnya

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

4 hari lalu

Mantan Buruh Pabrik Berharap Anaknya Lolos UTBK dan Dapat UKT Murah

Santrianti mengantarkan anaknya Sandy ke lokasi UTBK sebagai bentuk dukungan sekaligus menghemat biaya pengeluaran transportasi.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

4 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya