Twitter di Bawah Elon Musk, Kenapa General Motors Stop Pasang Iklan?

Minggu, 30 Oktober 2022 12:44 WIB

Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - General Motors telah sementara waktu stop mengiklankan diri di Twitter setelah CEO Tesla Elon Musk merampungkan akuisisi atas perusahaan aplikasi media sosial itu yang senilai US$44 miliar pada Kamis malam 27 Oktober 2022, waktu Amerika. GM mengatakan penghentian sementara untuk evaluasi, "arah dari platform media sosial itu" di bawah kendali Elon Musk.

Tetap, General Motors memastikan, mereka masih menggunakan jaringan Twitter untuk berinteraksi dengan para pelanggan. "Ini praktik bisnis yang normal, dengan sebuah perubahan signifikan dalam sebuah platform media, kami untuk sementara waktu paused iklan berbayar kami," kata juru bicara GM, Dan Flores.

GM belum lama ini mengumumkan meningkatkan investasinya untuk mobil listrik dan otonom menjadi US$35 miliar sampai 2025. CEO General Motors Mary Barra pada Juli lalu mengungkap keyakinannya kalau tingkat penjualan mobil listrik perusahaan itu akan mampu melewati Tesla di pertengahan dekade ini. Menyaingi Tesla pula, kali ini di bidang energi, GM juga telah mengumumkan menciptakan divisi baru penjualan baterai dan panel surya.

Tidak jelas apakah keputusan soal iklan GM di Twitter itu berpangkal dari rivalitas perusahaan dengan Tesla, visi Elon Musk yang ingin membuat Twitter sebagai 'free speech platform', atau keduanya. Tapi, pada Kamis lalu, sebuah laporan dari Wall Street Journal memang telah menekankan keresahan para pemasang iklan dengan masa depan kebijakan moderasi konten di Twitter versi kepemilikan Elon Musk, seiring keinginannya untuk mencabut larangan permanen atas eks Presiden AS Donald Trump di platform itu.

Elon Musk mencoba meyakinkan para pengiklan itu lawat pos sebuah tweet. Di sana dia mengatakan tidak akan membiarkan Twitter menjadi sebuah “free-for-all hellscape”. Sebaliknya, menyatakan tujuan menciptakan apa yang disebutnya sebuah town square digital, "di mana keyakinan-keyakinan yang sangat beragam bisa diperdebatkan dalam perilaku yang sehat."

Advertising
Advertising

CEO Tesla itu juga menyatakan akan mendirikan sebuah dewan moderasi konten dengan para anggota di dalamnya yang memiliki sudut pandang dan pemikiran yang beragam. Setiap keputusan besar untuk menghapus konten ataupun aktivasi kembali akun pengguna dipatikannya tidak akan dilakukan tanpa persetujuan dari dewan itu.

Elon Musk mengatkan kalau dirinya belum membuat perubahan apapun terhadap kebijakan moderasi konten di Twitter untuk sementara waktu, meski dia telah langsung memecat kepala bagian kebijakan Twitter, Vijaya Gadde, begitu menjadi pemilik sah Twitter.

THE VERGE

Baca juga:
Stasiun Pengisian Baterai Umum untuk Motor Listrik ala Honda


Berita terkait

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

7 jam lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

9 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

18 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

22 jam lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

2 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

3 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

3 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

4 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya