Mahasiswa Terbaik UM Surabaya Raih IPK 4 dan Jadi Kepala Sekolah di Usia 23 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Selasa, 1 November 2022 12:15 WIB

Ibnu Fari Nugroho wisudawan terbaik UM Surabaya. Foto : Humas

TEMPO.CO, Jakarta - Ibnu Fari Nugroho mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya berhasil lulus dengan meraih IPK sempurna 4.0. Dalam wisuda UM Surabaya pada Sabtu, 29 Oktober lalu, mahasiswa asal Kalimantan menjadi wisudawan terbaik program sarjana.

Laki-laki yang akrab disapa Ibnu tersebut bercerita bahwa dirinya pernah menargetkan meraih IPK cum laude. Untuk mencapainya, dia sering mencari inspirasi di Youtube tentang bagaimana menjadi mahasiswa yang produktif sehingga mendapatkan IPK cum laude.

“Bersyukur saya bisa mewujudkannya, tapi untuk mendapatakan IPK sempurna 4.0 saya tidak pernah terpikirkan, karena target saya hanya cum laude waktu itu,” tutur Ibnu dilansir pada laman resmi UM Surabaya pada Selasa, 1 November 2022.

Baca juga: Kembar Identik, Deva, Devi, Diva Wisuda Bersama di UM Surabaya

Menurutnya, ada beberapa tips yang dilakukan sehingga dia meraih nilai terbaik diantara ribuan mahasiswa yang wisuda tahun ini. Selain aktif berdiskusi saat perkuliahan, fokus, disiplin dan tanggung jawab menjadi kunci Ibnu menyelesaikan studinya secara maksimal.

Advertising
Advertising

Ibnu mengambil jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UM Surabaya. Jika pada umumnya guru PAUD adalah seorang perempuan, rupanya laki-laki yang juga memiliki hobi tari ini mengambil jurusan PAUD karena panggilan hati dan kondisi lingkungan sekitar.

“Jadi kebetulan setelah saya lulus tahun 2018, di depan rumah saya ada TK Aisyiyah Bustanul Athfal yang jumlah keseluruhan siswa hanya 18 dan semua gurunya belum ada yang sarjana. Semua guru di sana adalah relawan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),” terang Ibnu.

Menurut penuturannya, di Kelurahan Bereng Bengkel Kecamatan Sabangau Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah, pada 2018 hanya ada tiga sarjana yang lulus dari jurusan PAUD, dan semuanya bekerja di kota. Sebagai seorang yang aktif Karang Taruna dan menyukai dunia anak-anak, Ibnu berniat membantu mengajar selama sebulan saja.

“Ketika saya mau berhenti mengajar setelah satu bulan, banyak wali murid yang meminta saya bertahan untuk mengajar anak-anak. Mereka bilang pembelajaran yang saya berikan selalu menarik dan menyenangkan,”kata Ibnu lagi.

Menurut dia, kesempatan yang ditawarkan kepada dirinya untuk menjadi seorang guru membuahkan keberuntungan. Pada 2018,, ia mendapatakan beasiswa unggulan 3T dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang direkomendasikan oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Tengah.

Beasiswa tersebut sangat membantu dirinya karena mendapatkan biaya pendidikan secara penuh. Sebab, ayah Ibnu bekerja sebagai nelayan. Sedangkan ibunya membantu jualan ikan di pasar. “Untuk membiayai kalau tidak dapat beasiswa itu sangat berat karena bapak hanya kerja sebagai nelayan dan ibu hanya bantu jualan ikan, jadi dapat uangnya tidak pasti,” katanya.

Diangkat Menjadi Kepala Sekolah Termuda di Usia 23 Tahun

Ibnu menjelaskan bahwa setelah ia diterima sebagai mahasiswa UM Surabaya, rupanya ia seringkali bolak-balik Kalimantan-Surabaya untuk memantau perkembangan TK. Sejak memutuskan menjadi guru, ia selalu mengupayakan agar anak-anak bisa belajar dengan baik. Selama di Surabaya, Ibnu terus memantau perkembangan anak-anak melalui grup Whatsapp.

“Kalau dulu itu kadang sekolahnya hanya tiga hari, kadang muridnya juga tidak datang. Jadi sekolahnya fleksibel dan syukur sekarang sudah ada aturan yang disepakati dan itu lebih baik,” tutur Ibnu.

Berkat kesederhanaan dan kegigihan Ibnu, pada Desember 2021, saat masih menjadi mahasiswa ia diangkat menjadi Kepala Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal Bereng Bengkel di usianya yang masih muda yakni 23 tahun. “Alhamdulillah saat ini sudah ada 38 siswa, kalau ditotal sama kelompok bermain totalnya ada 50 lebih,”jelasnya.

Ibnu mengatakan bekal yang ia peroleh selama di UM Surabaya akan diaplikasikan untuk mengabdi di TK tersebut. “Jika tidak bisa bermanfaat bagi banyak orang, jadi bermanfaat bagi dirimu sendiri dan otomatis kebermanfaatnmu akan bermanfaat bagi orang-orang di sekitarmu,” kata Ibnu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

2 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

3 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

4 hari lalu

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

Menghalangi orang untuk melakukan wisuda dapat menyebabkan kekecewaan dan pelepasan sosial.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?

Baca Selengkapnya

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

5 hari lalu

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

5 hari lalu

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

6 hari lalu

Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

6 hari lalu

Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

Kemendikbudristek menegaskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), melainkan penambahan kelompok tarif dan rekonfigurasi kelas UKT.

Baca Selengkapnya