Daftar Devitalisasi Planetarium Jakarta dan Apa Kata Dinas Kebudayaan DKI

Senin, 7 November 2022 05:58 WIB

Acara peneropongan benda langit oleh Planetarium Jakarta, yang sedianya untuk pertama kali bisa menginjak kaki kembali di gedung sendiri, tepatnya di Rooftop Observatorium ASKO, pada Senin, 5 September 2022, terpaksa batal. (TEMPO/Maria Fransisca Lahur)

TEMPO.CO, Jakarta - Peresmian hasil revitalisasi TIM (Taman Ismail Marzuki) pada akhir September lalu telah ikut membuka kembali Planetarium Jakarta. Telah sepanjang revitalisasi yang lalu aktivitas planetarium dan observatorium berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain.

Staf, petugas dan peneliti yang ada di dalamnya terpaksa menggelar aktivitas pengamatan dan edukasi secara nomaden. Pernah di balkon Teater Jakarta, atau di plaza-nya, atau di area lobi Teater Besar, atau atap gedung parkir di kompleks TIM. Pernah juga di kawasan Ancol.

Tapi, kala gedung lain di Kompleks TIM sudah beroperasi kembali, Planetarium Jakarta terus sepi--bahkan lebih daripada sebelumnya. Diskusi publik bertajuk 'Planetarium dan Observatorium Jakarta: Garda Depan Pemajuan Kebudayaan via Ilmu' membeberkan apa yang terjadi di internal Planetarium Jakarta.

"Yang berfungsi dari Planetarium dan Observatorium Jakarta ini tiba-tiba tinggal 10-20 persen," kata Seno Gumira Ajidarma, Ketua Akademi Jakarta, dalam diskusi itu, Sabtu siang, 5 November 2022.

Advertising
Advertising

Baca berita sebelumnya:
Revitalisasi TIM Devitalisasi Planetarium Jakarta, Ini 7 Seruan untuk DKI

Terungkap dalam diskusi itu permasalahan seperti Teater Bintang yang tak bisa lagi menggelar pertunjukan, ruang pamer yang kosong melompong, serta observatorium yang menjadi tak bisa diakses atau malah hilang. Masalah ruangan yang tidak mendukung juga hampir menjegal gelaran diskusi dan memaksa berpindah tempat dua kali.

Ruang pameran lantai 1 Planetarium Jakarta pasca-revitalisasi TIM. Ruangan menjadi tertutup dan tak bisa digunakan. Foto: Maria Fransisca Lahur

Sesuai undangan yang telah disebarkan, diskusi sejatinya berlokasi di Teater Bintang namun terpaksa dipindah karena problem penyejuk udara. Panitia dari Akademi Jakarta awalnya memilih ruangan tempat acara bincang santai. Namun, ruangan tersebut dianggap masih dianggap kurang memungkinkan sehingga akhirnya pindah lagi ke Teater Wahyu Sihombing atau Teater Arena.

"Bagaimana bisa desain arsitek revitalisasi POJ (Planetarium dan Observatorium Jakarta) mengabaikan fungsional? Sangat ceroboh," kata seorang peserta yang mengikuti diskusi itu daring, menuliskannya dalam kolom percakapan di akun YouTube Planetarium dan Observatorium Jakarta, di antara jalannya diskusi.

<!--more-->

Seno menyebut apa yang didapati saat ini merupakan indikasi kalau revitalisasi TIM dilaksanakan tanpa memperhitungkan Planetarium Jakarta sebagai penyumbang pemajuan kebudayaan yang perlu didukung dengan serius. Sedangkan Satryo Soemantri Brodjonegoro, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan kalau Planetarium Jakarta memiliki fakta pahit: telah dimarjinalkan.

Selain di dalam gedung, tidak serius terhadap planetarium disebutkannya juga tampak dari pembangunan di sekeliling Planetarium dan Observatorium Jakarta. "Observatorium seharusnya tidak boleh dikelilingi gedung,” kata Satryo.

Adapun Karlina Supelli, filsuf juga astronom perempuan pertama di Indonesia yang menjadi moderator diskusi publik itu, menambahkan catatan tentang perayaan 100 tahun keajaiban proyektor Teater Bintang pertama menyala di dunia pada 2023 nanti.

Pertama menyala di sebuah bangunan kubah yang ada di Jerman, keajaiban itu, menurut Karlina, masih memukau sampai sekarang--seperti yang sebelum ini bisa disaksikan pula di kubah Teater Bintang Planetarium Jakarta. "Tapi, sayangnya, proyektor itu malah tidak menyala saat ini," kata Karlina yang juga anggota Akademi Jakarta.

Kegiatan peneropongan benda langit malam dari Gedung Teater Jakarta, Kompleks Taman Ismail Marzuki, yang diselenggarakan Planetarium Jakarta pada Senin malam, 9 Juni 2022. Ini adalah agenda peneropongan untuk publik yang pertama sejak pandemi Covid-19 dan revitalisasi kompleks TIM. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)

Diskusi menghadirkan pula Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana. Sayangnya, Iwan menyatakan hanya bisa menjadi pendengar untuk keluh kesah devitalisasi Planetarium dan Observatorium Jakarta akibat revitalisasi TIM, dan meneruskannya ke PT Jakarta Propertindo alias Jakpro.

Iwan menerangkan perihal Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penugasan Kepada Perseroan Terbatas Jakarta-Propertindo (Perseroan Daerah) Untuk Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. "Jadi bukan kewenangan kami karena Dinas Kebudayaan baru dibentuk setahun setelah pergub itu, 2020," katanya.

<!--more-->

Berikut daftar devitalisasi dan kondisi Planetarium dan Observatorium Jakarta saat ini,

1. Pertunjukan Teater Bintang

- Proyector tidak jadi dibeli baru, padahal sudah rusak dan lewat 11 tahun masa pakai.

- Proyector tidak jadi diperbaiki sehingga tidak bisa digunakan untuk pertunjukan.

- Kursi diganti tapi bukan kursi Planetarium karena bukan reclining seat.

- Mesin AC tidak berfungsi optimal.

2. Observatorium

- Observatorium Coude tidak tersentuh sama sekali. Teleskopnya sangat tua, relnya macet, bangunan gedungnya rusak dan kubahnya bocor dan rapuh.

- Observatorium Matahari Heliostat sudah rusak total.

- Observatorium Takahashi awalnya masih fungsi dan menjadi Observatorium paling aktif tapi malah dihancurkan dan diganti menjadi kolam. Tidak diberikan pergantian fasilitas.

- Observatorium ASKO diisolir, tangga akses dicopot, pintu kubah di tutup beton. Teleskop sudah tua, butuh peremajaan. Kubah sudah rapuh dan bocor.

Foto udara aktivitas alat berat di lokasi proyek revitalisasi TIM di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. Selain pembongkaran Gedung GBB, pada tahap kedua revitalisasi TIM akan ada renovasi Planetarium, Gedung Pusat Perfilman, Teater Arena, Amphiteater serta Museum TIM. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

3. Ruang Pameran

- Tidak dianggarkan pengisian barang-barang pameran. Ruang pameran kosong melompong. Malah barang-barang bekas dan lama diminta untuk diisi kembali.

4. Ruang Lobby tertutup berkurang sebanyak 50 persen.

5. Ruang Kelas Astronomi diciutkan dan menjadi 70 persen lebih kecil dibanding yang lama.

6. Ruang Multi Media Audio Visual yang dulu lengkap dengan 100 kursi, audio dan video system, diberikan tapi kosongan tanpa fasilitas sama sekali.

7.Tidak ada Dak Observasi. Hanya ada ruang terbuka yang dilapisi kerikil. Tidak bisa untuk observasi.

8. Tidak ada ruang simpan alat optik. Dulu ada.

9. Tidak ada ruang Kesehatan. Dulu ada.

10. Tidak ada ruang Laktasi. Dulu ada.

11. Tidak ada ruang khusus Penceramah. Dulu ada.

12. Tidak ada ruang tamu khusus VIP, dulu ada.

13. Ruang kantor berkurang 50 persen.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Konflik Kampung Bayam, Jakpro Sebut Sudah Beri Kompensasi Rp 13,9 Miliar

28 Januari 2024

Konflik Kampung Bayam, Jakpro Sebut Sudah Beri Kompensasi Rp 13,9 Miliar

Jakpro mengklaim telah memberikan biaya permukiman kembali melalui program Resettlement Action Plan (RAP) kepada warga eks Kampung Bayam.

Baca Selengkapnya

Jakpro Tak Lagi Gunakan Nama Kampung Susun Bayam, Ini Nama Baru Rusun di JIS

17 Januari 2024

Jakpro Tak Lagi Gunakan Nama Kampung Susun Bayam, Ini Nama Baru Rusun di JIS

Hingga saat ini masih ada puluhan eks warga Kampung Bayam kelompok Tani Madani yang bersikeras tinggal di Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

16 Januari 2024

Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

Tarif sewa Teater Besar TIM kini mencapai Rp 50 juta per hari. Simak rincian tarif penyewaan gedung yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

15 Januari 2024

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

Musisi Betawi Muhammad Amrullah alias Kojek merespons soal kebijakan Pemprov DKI menaikkan tarif sewa gedung pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

15 Januari 2024

Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

Dinas Kebudayaan DKI memberlakukan tarif baru sewa gedung pertunjukan seni budaya. Sewa teater besar TIM capai Rp 50 juta per hari.

Baca Selengkapnya

Pilih Bertahan di Kampung Susun Bayam, Warga Kelompok Tani Madani Bikin Sumur

11 Januari 2024

Pilih Bertahan di Kampung Susun Bayam, Warga Kelompok Tani Madani Bikin Sumur

Mereka memilih tetap tinggal Kampung Susun Bayam secara ilegal setelah mediasi dengan Jakpro tak capai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

3 Anggota Kelompok Tani Kampung Bayam Diperiksa Polisi Buntut Kasus Pembobolan Kampung Susun

28 Desember 2023

3 Anggota Kelompok Tani Kampung Bayam Diperiksa Polisi Buntut Kasus Pembobolan Kampung Susun

Polisi memeriksa 3 orang warga eks Kampung Bayam yang diduga ikut membobol dan menempati paksa Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, 12 Museum di Jakarta Tutup

25 Desember 2023

Libur Natal dan Tahun Baru, 12 Museum di Jakarta Tutup

Sebanyak 12 museum yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI Jakarta tutup sementara dalam rangka libur hari Natal dan tahun baru atau Nataru.

Baca Selengkapnya

Pembobolan Kampung Susun Bayam Dibawa ke Ranah Hukum, Heru Budi: Jangan Ada Pihak yang Komporin

20 Desember 2023

Pembobolan Kampung Susun Bayam Dibawa ke Ranah Hukum, Heru Budi: Jangan Ada Pihak yang Komporin

Ada puluhan kepala keluarga (KK) eks Kampung Bayam yang membobol unit hunian Kampung Susun Bayam dengan membuat kunci sendiri tanpa izin Jakpro.

Baca Selengkapnya