Banjir Semarang Seret Mobil dan Jebol Rumah, Pakar: Akibat Kawasan Hijau Hilang
Reporter
Jamal Abdun Nashr
Editor
Erwin Prima
Senin, 7 November 2022 18:44 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Banjir yang menerjang Kota Semarang pada Ahad, 6 November 2022, disebut karena faktor hilangnya kawasan hijau di ibu kota Jawa Tengah tersebut. Akibat banjir kemarin, sedikitnya enam mobil terseret dan sejumlah rumah penduduk jebol diterjang arus di Kecamatan Ngaliyan dan Tugu.
Pakar lingkungan dan tata kota Universitas Islam Sultan Agung Semarang Mila Karmila menyebut banjir yang terjadi pada Ahad petang itu dipicu banyak faktor selain hujan. "Karena model pembangunan yang tidak ramah, misal banyaknya perumahan di sekitar Ngaliyan yang awalnya adalah kawasan hijau," katanya pada Senin, 7 November 2022.
Kawasan di sekitar Semarang atas memang kini telah berubah menjadi perumahan dan kawasan industri. Banyak industri berdiri di wilayah Semarang atas, yaitu di Kecamatan Ngaliyan dan Mijen.
Tak hanya kawasan hijaunya hilang, bukit di wilayah Semarang atas juga dikeruk. Hal itu seperti terjadi di Bukit Silayur Kecamatan Ngaliyan. "Kemudian pembangunan kota bergeser ke barat dengan adanya exit tol dan pembangunan kawasan pendidikan, ini juga mengakibatkan alih fungsi lahan," tuturnya.
Senada, warga juga menduga banjir kemarin tak hanya dipicu curah hujan semata. Menurut warga, aliran Sungai Beringin tiba-tiba meluap menyeret apa saja yang dilalui, termasuk mobil yang terparkir.
"Perkiraan ini bukan karena dampak air hujan. Ini karena air bah dari kawasan industri," ujar warga Tambak Aji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, Faizin, 50 tahun. Kejadian seperti ini juga pernah terjadi pada 2017 lalu yang diduga dipicu faktor serupa.
Baca juga:
Banjir Terjang Semarang, Enam Mobil Hanyut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.