Spektrum Analog Lebih Kaya daripada Digital, Apa Kekurangannya?

Kamis, 10 November 2022 20:48 WIB

Seorang panitia melintas di dekat layar siaran televisi analog yang telah dihentikan di Kompleks Kementerian Kominfo Jakarta, Kamis 3 November 2022. Kementerian Kominfo menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 3 November 2022 pukul 00.00 WIB di Jabodetabek untuk mewujudkan tranformasi digital. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ramai pembahasan analog switch off (ASO) belakangan ini mengusik pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Dia menilai ada penjelasan yang kurang tepat tentang spektrum analog dan digital.

“Analog switch off atau ASO yang sedang digulirkan oleh pemerintah memberikan impresi yang kurang tepat seakan-akan bahwa spektrum digital lebih baik dari spektrum analog,” tulis Alfons, 10 November 2022.

Alfons memberikan contoh bidang lain yang bisa dibandingkan antara analog dan digital, yaitu bidang fotografi dan musik. Spektrum digital tidak akan pernah bisa mengalahkan atau menyamai spektrum analog.

“Sebabnya simpel karena spektrum digital adalah buatan manusia yang berbasiskan binari dan dibatasi oleh banyaknya jumlah transistor yang mengaturnya. Sedangkan, spektrum analog adalah dunia nyata yang memiliki spektrum antara yang tidak terbatas,” jelasnya.

Kenyataan saat ini, pada dunia penyiaran semua negara berlomba-lomba melakukan ASO. Penyebabnya adalah spektrum digital lebih andal dan efisien dibandingkan spektrum analog.

Advertising
Advertising

Sebaliknya, spektrum analog mengkonsumsi frekuensi yang terlalu luas yang kurang diperlukan dan karena frekuensi adalah sumber daya yang terbatas dan pemborosan penggunaan frekuensi tentu mengakibatkan kerugian yang sangat besar dan harus dihindari.

Alfons lalu memberi contoh tentang jenis lampu yang dapat diatur terang gelapnya. Pada kenop lampu analog, knop lampu atau volume mengatur banyaknya arus yang boleh melewati knop dan dialirkan ke lampu atau speaker dan variasinya tidak terbatas, yang membatasi adalah desain dan material knop itu sendiri dalam membatasi arus yang bisa lewat. Sedangkan, pengatur lampu atau volume digital seperti Google Assistant, Siri atau Alexa, hanya bisa diperintah dengan angka genap, misal 10% bukan 10,56%.

Kemudian tentang warna, fakta sebenarnya adalah warna yang terkandung dan dapat ditampilkan komputer konvensional saat ini hanya terbatas 16.777.216 warna. Angka tersebut didapatkan dari 256 pangkat 3 yang merupakan perkalian dari 3 warna dasar RGB Red Green Blue di komputer yang masing-masing variasinya terbatas "hanya" 256 gradasi.

Mengapa 256? Karena komputer yang kita gunakan menggunakan sistem binari 00000000 sampai 11111111 dan angka desimal yang dihasilkan adalah 0-255, sehingga ada 256 level warna yang tersedia untuk setiap warna dasar.

Sedangkan spektrum analog tidak terbatas dan merupakan spektrum sempurna yang sangat sulit atau hampir mustahil dapat disamai oleh spektrum digital.

Walau demikian, digitalisasi memiliki banyak keuntungan dan kelebihan dalam penggunaan di dunia elektronik. Contohnya, suara dari lagu dari Spotify yang kita dengarkan hanya 90 persen dari suara lagu aslinya karena adanya kompresi dan penghilangan gelombang yang tidak diperlukan supaya ukuran lagunya menjadi kecil dan cepat dikirimkan ke ponsel kita, namun kerugian kompresi ini tidak signifikan dibandingkan keuntungan di mana kita mendapatkan kecepatan dalam mengunduh dan mendengar lagu yang kita inginkan.

Contoh lain yang banyak terjadi belakangan ini, adalah foto dengan format JPG. Foto JPEG yang tampil di komputer, sebenarnya sudah dibatasi karena komputer "hanya" bisa menampilkan 16,7 juta warna, lalu fotonya juga di kompresi lagi.

“Tapi faktanya kita tetap senang-senang saja menerima hal ini karena ukuran filenya kecil sehingga mudah dan cepat dikirimkan ke WA dan hemat bandwidth sehingga aman bagi kantong,” kata Alfons.

ASO dan TV Digital

Sekarang kita lihat dalam kasus ASO dan TV Digital. Walaupun secara ideal sinyal analog memiliki spektrum lebih luas daripada sinyal digital, namun dalam dunia penyiaran spektrum yang lebih tersebut tidak diperlukan dan terkadang mengganggu.

Berbeda dengan menikmati lagu audiophile yang ingin mendapatkan detail suara seotentik mungkin, banyaknya spektrum analog ini malah mengakibatkan pemborosan frekuensi dan malah mengganggu kualitas siaran itu sendiri.

Keterbatasan digital ini malah memberikan kenikmatan dalam penyajian konten yang lebih efisien karena kelebihan spektrum dalam gelombang analog memberikan efek yang kurang menyenangkan dalam menangkap siaran TV seperti berbayang atau bintik-bintik.

Selain itu, transmisi sinyal digital membutuhkan bandwidth yang lebih kecil dibandingkan sinyal analog dimana satu channel analog yang sama dapat digunakan untuk transmisi empat atau lebih channel digital.

Baca:
Apa Perbedaan TV Digital dan Televisi Analog?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

14 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

15 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

15 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

27 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

31 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

32 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Komite Independen Publisher Rights Perlu Segera Dibentuk

34 hari lalu

Komite Independen Publisher Rights Perlu Segera Dibentuk

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengatakan, pembentukan Komite Independen dari Dewan Pers perlu di segerakan sebagai implementasi pelaksanaan publisher rights yang sudah diteken oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

35 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Disparpora Batang Diberikan Pelatihan Digitan Marketing

35 hari lalu

Disparpora Batang Diberikan Pelatihan Digitan Marketing

Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang, memberikan pelatihan digital marketing kepada pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) Batang, Selasa, 5 Februari 2024.

Baca Selengkapnya