Di Bawah Kendali Elon Musk, Begini Twitter Cegah Para Pengiklan Lari

Jumat, 11 November 2022 09:20 WIB

Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter pada Kamis, 27 Oktober 2022. Elon Musk memecat eksekutif puncak dan memberikan sedikit kejelasan tentang bagaimana dirinya akan mencapai ambisi tinggi untuk platform media sosial yang berpengaruh itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter mengklaim pertumbuhan pengguna harian Twitter mencapai "tertinggi sepanjang masa" selama seminggu pertama kepemilikan Elon Musk atas platform media sosial tersebut. Disebutkan, sejak akuisisi oleh Elon Musk, pertumbuhan pengguna harian yang dapat dimonetisasi (mDAU) Twitter telah meningkat menjadi lebih dari 20 persen.

“Pasar terbesar Twitter, AS, bahkan tumbuh lebih cepat lagi," bunyi keterangan FAQ yang dibagikan Tim Penjualan Twitter pada Senin, 7 November 2022, lalu. Keterangan itu digunakan dalam percakapan dengan para pengiklan di platform.

Berdasarkan FAQ itu pula, diklaim kalau Twitter telah menambahkan lebih dari 15 juta mDAU sejak akhir kuartal kedua, ketika Twitter berhenti melaporkan keuangan sebagai perusahaan publik.

Baca juga:
Centang Biru Twitter Resmi Menyala, Elon Musk Batalkan lagi Soal Centang Abu-abu

Advertising
Advertising

Elon Musk mencuit pada sehari sebelumnya bahwa, sejak kesepakatannya untuk membeli Twitter diumumkan, "Jumlah pengguna telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia." Twitter terakhir melaporkan 237,8 juta mDAU dan tingkat pertumbuhan tahunan 16,6 persen untuk kuartal kedua, April-Juni.

Meskipun pengguna mungkin tidak melarikan diri dari Twitter secara massal--berdasarkan FAQ itu, tapi pengiklan yang mungkin melakukannya. Dalam tweet pada Jumat pekan lalu, Musk mengatakan perusahaan telah melihat penurunan pendapatan yang signifikan karena kelompok aktivis menekan pengiklan.

Laporan tentang lonjakan tajam dalam tweet rasis dan kebencian setelah pengambilalihan awalnya menakuti pengiklan. Twitter kemudian menjawabnya bahwa lolosnya tweet rasis karena kampanye trolling yang terkoordinasi.

FAQ untuk pengiklan pada Senin mengatakan, “Tingkat ujaran kebencian tetap dalam norma historis, mewakili 0,25 hingga 0,45 persen di antara ratusan juta tweet per hari.”

Sementara itu, kepemimpinan Twitter oleh Elon Musk, ditambah dengan pengunduran diri eksekutif periklanan-nya, Sarah Personette, telah membuat pengiklan bertanya-tanya kepada siapa mereka harus menyampaikan keprihatinan mereka. FAQ itu sendiri dibagikan oleh Alex Josephson, Wakil Presiden Twitter Next.

Postingan Josephson kepada tim penjualan memberikan catatan bahwa PHK massal pada Jumat pekan lalu setara perubahan 25 persen organisasi. "Keputusan untuk mengurangi kehadiran kami di geografi tertentu juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan penjualan," bunyi catatan itu.

Kekhawatiran lain di antara pengiklan adalah tweet-tweet dari Elon Musk sendiri. Termasuk tweet-nya--yang sudah dihapus kembali--yang secara tak berdasar memperkuat teori konspirasi di balik kekerasan yang dialami Paul Pelosi. "Apakah aturan yang sama berlaku untuk Elon dan semua orang di Twitter?" kata satu bagian dari FAQ pengiklan Twitter. Pertanyaan itu dijawab, "Ya."

Itu juga menegaskan kembali klaim Elon Musk bahwa Twitter tidak akan mengubah kebijakan moderasi kontennya sampai membentuk dewan moderasi konten terdiri dari berbagai latar belakang. Tapi, masih tidak jelas apakah Elon Musk tahu bahwa Twitter sudah memiliki Dewan Kepercayaan dan Keamanan terdiri dari pakar di luar Twitter.

THE VERGE

Baca juga:
Dari Pandemi sampai TikTok, Ini 8 Alasan Meta Pecat 11 Ribu Karyawan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

6 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

7 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

9 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

9 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

9 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

9 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

10 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

12 hari lalu

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.

Baca Selengkapnya