TEMPO.CO, Jakarta - CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui memangkas sampai 11 ribu karyawan merupakan bagian dari perubahan paling sulit yang dibuatnya dalam sejarah Facebook Inc. yang per akhir Oktober 2021 lalu berganti nama menjadi Meta Platforms Inc. Zuckerberg menjelaskan secara rinci mengapa perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp dan Instagram itumemberhentikan 13 persen karyawan sekaligus tersebut. Berikut ini adalah delapan alasan utamanya:
1. Peningkatan investasi dalam e-commerce
Zuckerberg mengatakan bahwa pada awal pandemi, dunia dengan cepat bergerak online dan lonjakan e-commerce menyebabkan pertumbuhan pendapatan yang sangat besar. Meta dan Zuckerberg berpikir bahwa itu akan menjadi akselerasi permanen. “Saya membuat keputusan untuk meningkatkan investasi kami secara signifikan. Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan dan perusahaan akhirnya kehilangan pendapatan,” tulisnya dalam blog.
2. Kemerosotan ekonomi
Mark Zuckerberg menyebutkan bahwa penurunan ekonomi makro menyebabkan pendapatan menjadi jauh lebih rendah daripada yang dia harapkan. Hasil kuartalan Meta dinilai tidak memberikan gambaran yang sehat dan perkiraan untuk kuartal berikutnya juga tidak terlalu mengundang optimistis.
Baca juga:
Orang Nomor 2 di Meta, Sheryl Sandberg, Sudah Lebih Dulu Mundur
3. Kompetitor TikTok, Apple, dan lainnya
CEO Meta juga mengatakan bahwa alasan lain hilangnya pendapatan adalah peningkatan persaingan dan kehilangan 'sinyal iklan'. Tersirat bahwa Transparansi Pelacakan Aplikasi Apple--fitur yang memberi pengguna opsi untuk tidak mengizinkan aplikasi melacaknya--benar-benar memberikan pukulan telak bagi Meta. Perusahaan sebelumnya mengatakan bahwa sejak pengguna Apple mendapatkan fitur itu, Meta telah mengalami kerugian sebesar US$10 miliar. Persaingan meningkat dengan dominasi TikTok di media sosial dalam beberapa tahun terakhir.
4. Meningkatnya biaya dan pengeluaran
Pada hasil kuartalan terakhir, Meta mengungkapkan bahwa biaya dan pengeluarannya dari tahun ke tahun naik sebesar 19 persen. Pada kuartal ketiga, pengeluaran Meta mencapai US$22,1 miliar. Jadi, pemotongan biaya jelas menyebabkan karyawan kehilangan pekerjaan.
Suasana kerja di kantor pusat Facebook di California, Amerika Serikat (time)
5. Penurunan penjualan dan pendapatan
Selama kuartal ketiga, Meta mengungkapkan bahwa keseluruhan penjualan telah turun 4 persen dan pendapatan operasionalnya turun 46 persen menjadi US$5,66 miliar.
6. Kebutuhan untuk menjadi lebih efisien modal
Masih berdasarkan posting blog, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Meta telah memutuskan untuk menjadi lebih hemat modal. Dengan kata lain, lebih banyak sumber daya perusahaan akan masuk ke sejumlah kecil area pertumbuhan berprioritas tinggi. Perusahaan telah mengecilkan jejak real estate-nya, mengurangi tunjangan, tetapi tidak cukup. "Tetapi langkah-langkah ini saja tidak akan membuat pengeluaran kami sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami, jadi saya juga membuat keputusan sulit untuk membiarkan orang pergi," kata Zuckerberg.
Baca juga:
Ikuti Jejak Facebook, Microsoft Bagikan Visi Metaverse
7. Reality Labs diperkirakan akan menderita kerugian
Meskipun Mark Zuckerberg tetap optimistis tentang metaverse, divisi yang bertanggung jawab untuk itu--Reality Labs--telah menghabiskan banyak uang. “Kami mengantisipasi bahwa kerugian operasional Reality Labs pada 2023 akan tumbuhsignifikan dari tahun ke tahun,” kata Zuckerberg pada bulan lalu.
Metaverse. shutterstock.com
8. Metaverse kehilangan miliaran dolar
Terungkap bahwa Reality Labs merugi hampir US$9,4 miliar pada 2022 tetapi Zuckerberg dan perusahaan masih memiliki rencana ambisius untuk itu. “Kami memimpin dalam mengembangkan teknologi untuk menentukan masa depan koneksi sosial dan platform komputasi berikutnya,” katanya dalam posting blog yang memberi tahu karyawan tentang PHK.
GADGETS NOW