TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran ( FPIK Unpad) memiliki gudang beku portabel (cold storage) hibah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hibah ini merupakan program pertama yang diberikan KKP untuk perguruan tinggi.

Fasilitas gudang beku portabel tersebut secara resmi diberikan melalui acara serah terima hibah barang oleh Direktur Logistik Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Berny A. Subki kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unpad Ida Nurlinda.

Dekan FPIK Yudi Nurul Ihsan mengatakan bantuan fasilitas ini merupakan bukti nyata kolaborasi perguruan tinggi dengan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai tantangan di sektor perikanan dan kelautan. Salah satu isu di sektor perikanan adalah mengenai sistem rantai dingin perikanan.

Baca juga:Prilly Latuconsina Jadi Dosen di UGM, Bahas Nagita Slavina hingga Cinta Laura

Selama ini, penyimpanan bahan baku menjadi salah satu permasalahan. Biaya penyewaan gudang beku yang relatif mahal ternyata menyumbang dampak signifikan. Mulai dari cepatnya kerusakan produk perikanan yang tidak segera terjual, berkurangnya pasokan bahan baku, hingga minimnya cadangan bahan baku.

Karena itu, kata Yudi, FPIK Unpad berupaya melakukan riset untuk menyelesaikan persoalan ini. “Dengan adanya hibah cold storage ini, akan memperkuat riset dan pembelajaran dalam sistem rantai dingin perikanan yang menjadi salah satu prioritas riset FPIK Unpad,” tutur Yudi dilansir dari laman resmi Unpad pada Jumat, 11 November 2022.

Lebih lanjut Yudi mengatakan melalui fasilitas ini FPIK Unpad akan membuat mini pilot project sistem rantai perikanan dengan pendekatan eduwisata. Fasilitas ini akan menjadi percontohan gudang bahan baku ikan dan produk olahannya. Selain itu, gudang beku ini juga akan menjadi salah satu obyek pembelajaran mahasiswa dalam mengembangkan produk hilirisasi perikanan. “Untuk mengoptimalkan fungsi cold storage tersebut, kami telah menyiapkan fasilitas pelengkap berupa tempat etalase produk perikanan,” kata Yudi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.