Tiap Lima Menit Lahir Virus Baru

Reporter

Editor

Kamis, 19 Maret 2009 16:18 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Dulu Anda barangkali hanya mengenal satu istilah untuk menamai "penyakit" komputer, yaitu virus. Kini virus hanyalah satu dari sekian "penyakit" yang mengganggu komputer kita. Merekalah yang dinamai malware (singkatan dari malicious software atau program jahat).

Malware terdeteksi sejak 1986 dan tak pernah beristirahat sampai saat ini. Ia seperti eceng gondok: populasinya kian tak terkendali dan berlipat ganda tiap tahun.
Pengembang solusi keamanan komputer Kaspersky Lab mencatat, pada kurun 1986 sampai 2005, baru 200 ribu malware yang terdeteksi. Pada 2005, angka ini melonjak menjadi 535 ribu.

Pada 2007, angkanya melesat menjadi 2.227.000. Paling dahsyat terjadi pada 2008: angkanya telah mencapai lebih dari 20 juta.

Ini artinya, tiap lima menit lahir lima malware baru di Internet. Setahun kemudian, malware baru muncul saban detik. "Anda pun bahkan sampai tak sempat berkata, 'Wow'," kata Nathan Wang, Direktur Teknologi Kaspersky Asia-Pasifik.

Malware teranyar ternyata memiliki kemampuan melipatgandakan dirinya sendiri dalam bentuk yang berbeda. Inilah yang dikenal dengan istilah polymorphic. Ada pula yang menyebutnya sebagai mutasi atau modifikasi.

Malware telah mampu mengubah ekstensi dan nama file-nya sendiri. Sebagai contoh, virus Kido baru-baru ini terdeteksi telah bermutasi menjadi Kido.ip dan Kido.iq.
Modifikasi ini jelas membuatnya kian sulit dideteksi oleh antivirus. Bahayanya, varian baru ini ternyata telah memiliki kemampuan Trojan.

"Pada akhirnya semua vendor mesti menyadari bahwa antivirus untuk komputer belum selesai dan teknologi tradisional tak akan cukup bagus," kata Wang.

Adapun menurut Yudhi Kukuh dari Eset, kemampuan vendor melakukan heuristic alias pengenalan tanda-tanda malware sebelum menginfeksi tanpa melalui signature adalah faktor penentu kesuksesannya membabat malware.

Dari sifatnya, malware adalah pengganggu dan pencuri. "Sifat pertama biasanya kerjaan orang iseng yang memanfaatkan kelemahan suatu sistem," kata Yudhi.

Contohnya adalah virus Kido, yang menginfeksi flash disk milik Tempo di Bandung. Menurut Yudhi, Kido memiliki nama lain Conficker, virus yang diciptakan untuk menembus kebocoran pada sistem operasi Windows.

Nah, malware pencuri adalah Trojan Horse. Sebagaimana kisah Troya, Trojan masuk ke sistem, bersembunyi, lalu bekerja diam-diam. Tugasnya adalah mencuri informasi identitas korban.

Contohnya pada situs perbankan, Trojan akan mencuri user ID dan password korban. Secara diam-diam, ia memantau aktivitas perbankan korban, lalu menyimpan rekam jejaknya dalam bentuk file gambar.

Bila komputer terhubung ke jaringan, hasil pindaian ini akan dikirimkan ke server secara otomatis. Setelah itu, sang pengirim Trojan akan menguras rekening korban kapan pun ia mau.

DEDDY SINAGA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

26 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

27 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

31 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

33 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

34 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

35 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

35 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

37 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

39 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya