Studi Kasus di Bandung, Zero Waste Kurangi Emisi Karbon Sebesar 10 Persen

Selasa, 15 November 2022 19:56 WIB

Kompos hasil pengolahan sampah organik di RW 7 Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang, Kota Bandung, akhir Februari 2022. (Dok. FBJBS)

TEMPO.CO, Jakarta - Praktik zero waste dapat mengurangi emisi karbon sebesar 10 persen dibandingkan sistem pengelolaan yang mengirimkan sampah tercampur ke tempat pembuangan akhir. Ini berdasarkan studi kasus di Kota Bandung, dan dianggap berpotensi membantu pencapaian target pengurangan emisi karbon sesuai National Determined Contribution (NDC) yang telah ditetapkan.

Menurut Aliansi Zero Waste Indonesia, pengurangan emisi karbon melalui pendekatan zero waste hanya untuk kota Bandung itu saja sudah akan mencapai hampir 2 persen dari target dalam NDC. Itu sebabnya, Aliansi menilai, pemerintah perlu memprioritaskan aksi-aksi nyata dan progresif pada sektor pengelolaan sampah dalam arti luas, seperti pada rencana mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Aliansi menuturkan, di Kota Bandung sejak 2018 bergulir program Kang Pisman, singkatan dari kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah, khususnya sampah organik, di tingkat RW. Namun program itu akan berhadapan dengan kebijakan baru pembuangan akhir sampah dari Sarimukti ke Legok Nangka. Terminal akhir sampah dari wilayah Bandung Raya kelolaan pemerintah Provinsi Jawa Barat itu membutuhkan 1200 ton sampah setiap hari untuk diproses dengan insinerator atau pembakar sampah yang hasilnya menjadi listrik.

Padahal, Koordinator Kampanye Zero Waste Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB), Melly Amalia, mengatakan, pemisahan sampah organik di rumah tangga dan pengolahannya berpotensi mengurangi emisi gas metan dari pengelolaan sampah. “Cara ini seharusnya menjadi prioritas kebijakan karena dampaknya signifikan dan relatif mudah dilakukan,” katanya lewat siaran pers aliansi, Senin 14 November 2022.

Global Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA) juga menyatakan sistem zero waste merupakan cara tercepat dan paling terjangkau untuk menhambat pemanasan global. “Bila Kota Bandung menerapkan teknologi termal berbasis sampah tercampur sebagai kebijakan utama, maka emisi karbon yang dihasilkan empat kali lebih besar dibandingkan pendekatan zero waste,” kata Yobel Novian Putra, Climate and Clean Energy Campaigner dari GAIA Asia Pasifik.

Advertising
Advertising

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Salman Faruq, mengatakan, dari 1500 ton sampah per hari, sebanyak 800 ton nantinya akan dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah Legok Nangka sesuai komitmen. Sisa 700 ton menjadi target untuk diolah sendiri dengan berbagai cara. “Bukan jadi dilema tapi saling melengkapi,” katanya, Selasa, 15 November 2022.

Saat ini program kawasan bebas sampah dinas melibatkan 200-an Rukun Warga dengan pendampingan petugas dan melibatkan kader warga. Sampah organik diolah menjadi kompos, untuk beternak maggot atau belatung yang berasal dari larva belatung merupakan larva lalat Black Soldier Fly. Targetnya pada 2025, pengurangan sampah lewat pengelolaan di masyarakat sekitar 30 persen. “Saat ini baru sekitar 10 persen, sisanya diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah,” kata Salman.

Baca juga:
Banyak Teknologi Tangkap Karbon Malah Tambah Emisi ke Udara


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

27 hari lalu

Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

Regulator Jakarta siapkan tiga ribu petugas kebersihan selama masa libur lebaran. Petugas disebar ke area publik.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

53 hari lalu

16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya