Peneliti PVMBG Temukan Jejak Tsunami Purba 1889 di Sisi Gunung Gamalama Ternate

Kamis, 17 November 2022 14:47 WIB

Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, mengalami erupsi pada 4 Oktober 2018, pukul 11.52 Wita, yang menghaslkan kolom abu setinggi 250 meter. Gunung Gamalama meletus dan memuntahkan asap putih setinggi 200 meter. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung baru-baru ini menemukan endapan bekas kejadian tsunami purba atau paleotsunami masa lalu di Pulau Ternate. Ketua tim riset, Yudhicara, menduga temuan itu jejak tsunami yang terjadi pada 1889. “Sedangkan lapisan endapan paleotsunami lainnya, bisa saja terjadi pada 1859, 1858, 1857 dan 1846,” katanya.

Penyelidikan lapangan itu berlangsung sejak 31 September hingga 13 November 2022 di pesisir Pulau Ternate. Dari survei awal tim, diketahui pemerintah daerah dan masyarakat setempat hanya mengenal sejarah letusan Gunung Gamalama. Gunung api itu hampir melingkupi seluruh Pulau Ternate.

“Mereka tidak mengetahui sejarah tsunami di Pulau Ternate, sehingga pencarian jejak tsunami menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan,” ujar Yudhicara lewat keterangan tertulis, Selasa 15 November 2022.

Lima lapisan terduga endapan paleotsunami, B, D, F, H dan J. (Dok.PVMBG)

Tim meneliti di daerah pesisir Loto, barat laut pulau yang landai dengan pantai luas dan lebar. Batuannya tersusun oleh pasir kasar berwarna kehitaman bercampur kerikil, kerakal, hingga bongkah yang merupakan batuan produk Gunung Gamalama.

Advertising
Advertising

Dikenal juga dengan sebutan Barangka atau Sungai Loto, daerah itu menjadi tempat aliran lahar saat Gunung Gamalama memuntahkan hasil letusannya. Masyarakat setempat memanfaatkan daerah ini untuk ditambang pasir dan batunya atau bahan galian C.

Di lokasi itu, tim PVMBG menemukan singkapan yang diduga sebagai endapan paleotsunami. Singkapan itu berada di bawah produk Gunung Gamalama dengan jenis aglomerat dan breksi. Ketebalan produk gunung api itu 7,3 meter berjarak 35 meter dari garis pantai.

“Luas area terduga menyimpan singkapan endapan paleotsunami hampir mencapai 200 meter memanjang searah pantai,” kata Yudhicara. Tim melakukan penggalian secara vertikal pada singkapan terbuka sepanjang 50 meter.

Pada lapisan pertama yang terdiri dari tiga lapisan lagi, dibatasi oleh paleosoil atau tanah purba di bagian atas dan di bagian bawahnya. Setelah digali lagi ke bawah, ditemukan lapisan yang diduga sebagai endapan paleotsunami dan berumur lebih tua dibandingkan lapisan atasnya. Lapisan setebal 1,8 meter itu terbagi menjadi tiga tingkat. Bagian atas setebal 0,3 sentimeter berwarna abu-abu terang kehijauan.

Sementara di bawahnya terdapat pasir sangat halus berwarna abu-abu terang setebal 1 sentimeter. Lapisan berikutnya berupa pasir halus berwarna abu-abu kecoklatan setebal 0,5 cm. Kemudian 50 sentimeter ke bawah berikutnya, ada endapan paleotsunami yang berumur lebih tua dan lebih tebal. Lapisan-lapisan lain juga diduga sebagai endapan paleotsunami.

Soal waktu kejadian tsunami purba itu, tim peneliti ikut merujuk peta geologi yang terkait dengan riwayat letusan Gunung Gamalama. Adapun temuan endapan yang diduga paleotsunami berada di bawah endapan produk Gunung Gamalama hasil letusan 1907.

Tim peneliti menyimpulkan lapisan paleotsunami termuda terjadi sebelum 1907. Sementara pada lapisan paleotsunami di bawahnya yang terjadi lebih dulu atau lebih tua, tidak ditemukan produk letusan gunung api. Karena itu tim menduga lapisan pertama endapan paleotsunami berasal dari kejadian tsunami 1889 lalu. Tiga kejadian serupa sebelumnya pada 1858, 1857 dan 1846.

Sosialisasi kepada masyarakat di lokasi temuan bukti endapan paleotsunami. (Dok.PVMBG)

Temuan jejak tsunami itu disosialisasikan bersama pihak terkait untuk mitigasi bencana. Kemudian untuk mendapatkan hasil interpretasi dan analisis yang akurat, sampel sedimen di setiap lapisan, termasuk paleosoil, akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan beberapa pengujian seperti analisis besar butir, kandungan mikrofauna, dan penentuan umur lapisan (dating).

PVMBG juga melakukan komunikasi dengan pakar tsunami internasional dari United State Geological Survey (USGS), yang juga pengajar di Universitas Washington, Seattle, yaitu Professor Brian F. Atwater lewat e-mail. Hasil temuan endapan paleotsunami ini akan disosialisasikan melalui publikasi nasional dan internasional.

Baca:
Gempa Ketiga Getarkan Enggano dalam Sehari, Kali Ini Magnitudo 5,3

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

30 menit lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

4 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

6 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

7 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

7 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

8 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

8 hari lalu

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

9 hari lalu

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.

Baca Selengkapnya