Mahasiswa Unhas Rancang Kapal Selam Mini Nirawak KRI Barukang

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Jumat, 18 November 2022 14:57 WIB

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lima mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan merancang kapal selam mini nirawak bernama Autonomous KRI Barukang. Ketua Tim Barukang Boat, Nurhalim Dwi Putra, mengatakan KRI Barukang secara umum dirancang untuk menjadi drone permukaan bawah air pemburu kapal selam dan kapal permukaan konvensional.

Bahkan, kata dia, untuk melakukan operasi pengintaian, survei, dan intelijen, dengan rute yang cocok dioperasikan di seluruh perairan Indonesia. Dia mengatakan kapal tersebut diharapkan bisa terus dikembangkan dan mendapatkan dukungan untuk bisa terealisasikan nanti di masa depan, yang akan memperkuat dan melengkapi armada TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia.

Baca juga:Kisruh Intervensi Dekan FEB Unhas, Rektor: Mahasiswa S3 Tak Diluluskan

"Harapannya kapal ini akan menjadi solusi bagi kapal asing yang menyusup ke perairan wilayah Indonesia. Bahkan mampu memberikan tindakan pada kapal penyusup tersebut, baik itu ditembak dengan rudal ataupun torpedo," katanya pada Jumat, 18 November 2022.

Dirancang Diving System Otomatis

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan penerapan konsep autonomous dari kapal ini terletak pada diving system otomatis, yang memanfaatkan durasi penyelaman tiap lima jam di bawah air dan harus naik ke permukaan lagi untuk mentransmisikan rekaman data selama pelayaran.

"Dengan menegakkan komunikasi massa ke atas permukaan air, lalu mengirimkan transmisi data ke satelit, hingga diterima oleh kapal permukaan tempat operator berada," ujarnya.

Autonomous KRI Barukang, kata dia, dilengkapi dengan alat BlueComm 200 untuk mengunggah volume data yang besar (hingga 10 Mbps) guna memperlancar transmisi data dari operator ke kapal Barukang. Selain itu, sistem peluncuran dari kapal ini juga dilakukan di kapal permukaan jenis Landing Platform Dock, atau kapal fregat medium, dengan starting mesin dilakukan di atas kapal, hingga mesin sudah standby, dan operator sudah terhubung.

Dengan penerapan konsep dan sistem tersebut, maka kapal siap diluncurkan ke laut, untuk beroperasi. Begitu juga ketika berlabuh (naik ke permukaan) setelah menjalankan misi. Komponen yang berada di circuit room kemudian membaca data dari communication room, yang berisi data rekaman visual, hingga data jelajah selama kapal berlayar.

Durasi Penyelaman 5 Jam

Ia mengatakan Autonomous KRI Barukang ini dirancang dengan durasi penyelaman maksimal lima jam, untuk naik kembali ke permukaan me-reset posisi dan data, agar tidak terjadi lost signal dengan operator, yang menyebabkan kapal akan hilang dan tenggelam atau mati daya.

Sistem autonomous ini sangat bermanfaat, mengingat akhir-akhir ini, maraknya kasus drone lost signal akibat melebihi jangkauan radius pelayaran ataupun karena gangguan transmisi yang diperoleh dari sekitar (sabotase).

Kapal ini dilengkapi sistem persenjataan enam peluncur Rudal Mistral Simbad-RC, yang merupakan sistem pertahanan diri anti-udara jarak pendek yang menggunakan dua rudal Mistral fire-and-forget.

Dalam rancangannya berfungsi dalam memberikan kemampuan pertahanan diri utama di semua kapal perang atau untuk melengkapi pertahanan udara utama kapal perang peringkat pertama. Selain itu, kapal ini juga diperkuat oleh tiga tabung torpedo Black Scorpion di bagian depan.

Konsep desain ini telah diikutsertakan dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2022, dan berhasil meraih juara tiga nasional, demikian Nurhalim Dwi Putra.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

6 jam lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

7 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

5 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

13 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

15 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

18 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

19 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya