Silang Pendapat Ahli Soal Sumber Gempa Cianjur, Sesar Cimandiri atau Sesar Lain?

Kamis, 24 November 2022 13:38 WIB

Lokasi pusat gempa M5,6 pada Senin 21 November 2022 terhadap Sesar Gempa Cimandiri. FOTO/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini muncul dua pendapat soal penyebab dan lokasi sumber gempa Cianjur magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022. Ada kalangan ahli dan peneliti gempa yang mengaitkan gempa tingkat menengah itu dengan pergerakan sesar atau patahan Cimandiri, namun ada juga yang menduga akibat sesar lain. Di sisi lain, penelitian sesar Cimandiri sejauh ini belum komprehensif.

Pusat sumber gempa Cianjur dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berada di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Episenter berada pada koordinat 6,86° Lintang Selatan dan 107,01° Bujur Timur.

Lokasi sumber gempa yang telah dimutakhirkan itu, menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, merupakan zona sesar Cimandiri. “Ada struktur sesar baru di zona sesar Cimandiri itu di Cugenang yang perlu dipetakan,” ujarnya, Rabu, 23 November 2022.

Dari peta, lokasi sumber gempa Cianjur itu tidak tepat berada di jalur garis sesar Cimandiri, melainkan di bagian utaranya. Adapun garis sesar Cimandiri yang membentang 100-an kilometer dari Teluk Pelabuhan Ratu di Sukabumi hingga Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, berarah barat-timur laut. “Zona itu bukan garis sesar saja tapi wilayah, masih terkait dengan kelurusan garis sesar,” kata Daryono.

Sementara kalangan geolog berpendapat sumber gempa Cianjur bukan dari sesar Cimandiri. Alasannya sederhana, menurut Ismawan, dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, yaitu posisi sumber gempa Cianjur berjarak sekitar 10 kilometer dari garis sesar Cimandiri.

Advertising
Advertising

Jarak sejauh itu mengacu pada hasil penelitian sebelumnya, di luar zona sesar dengan lebar 8-9 kilometer. “Mungkin ada patahan baru atau sudah lama tapi belum diketahui orang,” kata Ismawan, yang dihubungi Rabu, 23 November 2022.

Badan Geologi sebelumnya menyatakan sesar aktif penyebab gempa Cianjur hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya. Lokasinya disebut berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri. “Sesar aktif lain di luar zona sesar Cimandiri,” kata peneliti gempa, Supartoyo, Rabu 23 November 2022. Tim Tanggap Darurat Badan Geologi akan menginventarisir semua bahaya gempa untuk riset sesar aktif itu.

Febty Febriani, peneliti geosains Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan lokasi sumber gempa Cianjur cukup jauh dari posisi kelurusan sesar Cimandiri. “Ada beberapa kemungkinan apakah ada segmen baru dari sesar Cimandiri atau ada sesar lokal yang melewati Cianjur,” ujarnya.

Sejauh ini dari hasil sejumlah penelitian diketahui zona sesar Cimandiri terletak di sepanjang Sungai Cimandiri. Memanjang sekitar 100 kilometer dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga ke arah barat Bandung, sebagian besar jalur sesarnya tertutup oleh produk vulkanik atau letusan gunung api. Bagian utara dari sesar bergerak ke barat, sementara sisi selatannya ke timur. Pergeseran horisontalnya berkisar 0,5 hingga 1,7 sentimeter per tahun.

Menurut Febty, keberadaan sesar Cimandiri masih perlu terus diteliti dengan berbagai pendekatan keilmuan. Dia sendiri melakukan riset pada segmen Teluk Pelabuhan Ratu dengan metode geofisika. Adapun menurut Ismawan, soal mekanisme pergerakan sesar Cimandiri juga masih terjadi silang pendapat. “Belum komprehensif sehingga harus dilakukan penelitian-penelitian lain,” ujarnya.

Baca:
Gempa Susulan di Cianjur 191 Kali, Korban Jiwa Ditemukan 271

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

3 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

4 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

10 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

12 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya