Benarkah Semua Gempa Bumi Berpotensi Tsunami? Ini Penjelasan Ahli Geologi

Jumat, 25 November 2022 05:35 WIB

Kapal Sabuk Nusantara 39 berada di depan rumah warga setelah terseret arus tsunami di Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, 3 Oktober 2018. Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter dan tsunami yang mengguncang kawasan Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018, membuat sejumlah kapal besar terseret dan terdampar sejauh puluhan meter dari laut. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Guncangan tanah akibat gempa bumi dapat menyebabkan bangunan dan jembatan runtuh; mengganggu fasilitas gas, listrik, dan telepon, dan terkadang memicu tanah longsor, banjir bandang, kebakaran, sampai tsunami.

Gempa bumi dapat menghasilkan tsunami, jika rangkaian gelombang yang membentang di atas permukaan samudra dalam lingkaran yang terus melebar, seperti gelombang yang dihasilkan oleh kerikil jatuh ke kolam dangkal. Ketika gelombang ini mencapai perairan dangkal, akibatnya air pantai naik setinggi 30 meter, atau sekitar 100 kaki, di atas permukaan laut normal dalam 10 sampai 15 menit.

Tsunami dalam laman britannica, menjadi perpindahan volume air yang besar, sehingga kedalaman dan besarnya gempa bumi merupakan faktor penting dalam menentukan seberapa besar kemungkinan perpindahan tersebut. Energi dari gempa kuat jauh di dalam Bumi teredam dalam perjalanannya ke permukaan, dan gempa bumi lemah tidak memicu banyak pergerakan pada sepanjang retakan antara kerak bumi. Gempa bumi dengan kekuatan kecil cenderung tidak menghasilkan tsunami.

Baca: Akibat Gempa Cianjur, Puluhan Sekolah SD sampai SMA Rusak berat di Cianjur dan Sukabumi

Risiko Gempa Berpotensi Tsunami

Berbeda dengan gempa bumi yang kuat atau tepat di bawah dasar laut akan memindahkan sebagian besar dari satu sisi retakan melewati sisi lainnya. Jika fenomena ini terjadi secara horizontal, sangat sedikit risiko terjadi tsunami.

Advertising
Advertising

Melansir dari discovermagazine, jika salah satu sisi retakan terdorong keras ke atas melewati sisi yang lain, maka akan menghasilkan lekukan volume air di atas patahan yang menjadi tsunami. Ahli Geologi Gempa Kate Clark juga berpendapat, saat satu lempeng mendorong ke atas lempeng lainnya di bawah laut menyebabkan penurunan yang meluas, atau dasar laut naik di satu sisi dan turun di sisi lain.

Saat satu lempeng memanjat dan mendorong yang lain ke bawah, bibir atasnya secara konsekuen mendorong air di depannya. Tsunami yang ditimbulkan oleh aktivitas tektonik ini tidak hanya bergerak satu arah, karena air juga masuk mengisi kekosongan yang tertinggal di bibir atas.

Ukuran tsunami bergantung pada ukuran gempa awal dan kedalaman laut di sekitarnya, semisal gempa terjadi di perairan yang sangat dalam kemungkinan tidak cukup kuat untuk menimbulkan tsunami. Sebaliknya, apabila air terlalu dangkal di pusat gempa, maka gempa tidak dapat memindahkan cukup air menghasilkan gelombang yang serius.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Silang Pendapat Ahli Soal Sumber Gempa Cianjur, Sesar Cimandiri atau Sesar Lain

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

1 jam lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

2 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

2 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

3 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

4 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

8 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

10 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

11 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

11 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

15 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya