TEMPO.CO, Depok - Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok merayakan Hari Guru Nasional di sekolahnya tanpa kehadiran guru, Jumat 25 November 2022. Mereka menggelar upacara dengan menaikkan bendera setengah tiang sebagai ungkapan sedih dan kecewa akibat polemik relokasi sekolah karena pembangunan masjid raya Kota Depok.

Ketua Koordinator Wali Murid SDN Pondok Cina 1 Depok, Ecy Tuasikal, mengungkapkan sampai dengan hari upacara itu digelar, kegiatan belajar mengajar di sekolah berlangsung tanpa kehadiran guru. Para murid sebatas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru lewat grup percakapan WhatsApp.

Selanjutnya murid diwajibkan untuk mengirim lembar jawaban fisik kepada koordinator kelas yang akan diteruskan kepada guru terkait. “Sudah 3 minggu proses belajar mengajarnya tidak ada guru sampai hari ini,” ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Ragu Proyek Masjid Raya yang Gusur SDN Pondok Cina 1, Wali Kota Depok Bilang Sudah Clear dan Anggaran telah Diteken

Di kebanyakan hari-hari di sepanjang periode itu, murid tetap hadir mengerjakan tugas di sekolah didampingi orang tua dan relawan yang berasal dari mahasiswa dan penggiat sosial. Ecy mengatakan kalau para orang tua merisaukan hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) anak-anaknya pada Desember nanti.

Orang tua dan relawan menjadi guru dadakan di SDN Pondokcina 1, karena tidak ada guru-guru hadir, Senin 14 November 2022. TEMPO/ADE RIDWAN

Dia menyesalkan para guru yang dinilai tidak memenuhi tanggung jawab untuk mengajar. Itu sebabnya bendera setengah tiang berkibar di sekolah itu. “Sebagai simbol kematian pendidikan terutama di kota Depok, Hari Guru ini dinodai dengan tidak hadirnya guru-guru yang mengajar anak-anak kami di sekolah,” ujarnya menambahkan.

Selain upacara bendera itu, para siswa juga membacakan puisi untuk para guru di lapangan SDN Pondok Cina 1 Depok. Anak-anak banyak mengungkap kerinduan untuk bisa bersama lagi dengan guru-guru mereka.

ZAHRANI JATI HIDAYAH

Baca juga: Hari Guru Nasional, Menteri Nadiem Sebut Kebutuhan Guru Terpenuhi Lewat Platform Ini