Teliti Tanaman Nyamplung untuk Obat Kanker, Triana Raih Gelar Guru Besar UNS

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Devy Ernis

Selasa, 6 Desember 2022 10:04 WIB

Empat guru besar baru UNS yang akan dikukuhkan di Kampus UNS Solo, Selasa 6 Desember 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Solo - Tanaman nyamplung mungkin tidak terlalu akrab di telinga orang awam. Namun perlu diketahui bahwa jenis pohon bintangur ini banyak ditemukan tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah pesisir yang berpasir dan berbatu karang.

Tanaman bernama latin Collaphyllum ini juga berkhasiat sebagai obat antikanker. Itu dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Triana Kusumaningsih, dosen dari program studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Penelitian Triana dilatarbelakangi permasalahan, di antaranya masih belum efektifnya kemoterapi dalam pengobatan penyakit kanker. Cara itu sejauh ini masih menggunakan bahan kimia untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan dari sel-sel kanker.

Baca juga:3 Ilmuwan Ini Raih Nobel Kimia 2022, Teliti Molekul yang Klik

Triana mengungkap, pengobatan kanker secara konvensional memiliki beberapa kelemahan di antaranya toksisitas yang tinggi terhadap sel normal, menimbulkan berbagai jenis efek samping, dan mahal.

Advertising
Advertising

"Kita membutuhkan obat kemoterapi yang mempunyai tingkat efikasi dan selektivitas yang lebih baik," kata Triana pada Senin, 5 Desember 2022.

Tanaman nyamplung dipilih dalam penelitian Triana karena selain banyak terdapat di Indonesia dan mempunyai senyawa aktif yang berpotensi sebagai antikanker. Dalam penelitian itu, Triana telah menguji pemanfaatan tanaman nyamplung untuk penyakit di sel kanker hati, kanker serviks dan sel kanker payudara.

“Saat ini pengujian yang sudah dilakukan yakni uji in vitro yang merupakan pengujian obat di luar tubuh makhluk hidup yaitu dengan memasukkan sel kanker itu ke laboratorium dan diberikan obat yang teliti," tuturnya.

Adapun untuk uji in vivo, lanjut Triana, yang merupakan pengujian pada makhluk hidup masih dalam proses. Namun, Triana mengungkapkan penelitian itu masih perlu diuji lebih lanjut karena ternyata masih ada efek samping dari obat yang menggunakan tanaman nyamplung tersebut.

Salah satunya adalah obat itu tak hanya membunuh sel kanker tapi juga membunuh sel normal dalam tubuh. Sehingga Triana berharap akan ada penelitian lanjutan agar ke depan tanaman nyamplung ini akan dapat direkomendasikan sebagai obat antikanker.

"Harapannya ke depan, dari penelitian lanjutan itu tanaman nyamplung benar-benar membunuh hanya sel kanker saja,” katanya.

Penelitian yang diberi judul "Derivatisasi Floroglusinol dari Genus Callophyllum dan Investigasinya Sebagai Antikanker" ini pun berhasil mengantarkan Triana meraih gelar sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Organik UNS Solo.

Selain Triana, tiga dosen lain yaitu Soehartono dari Fakultas Hukum (FH), Eko Surojo dari Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT), dan Lego Karjoko yang juga dari FH, juga akan dikukuhkan sebagai guru besar UNS oleh Rektor UNS, Jamal Wiwoho pada Selasa, 6 Desember 2022.

Soehartono menjadi guru besar ke-8 di FH dan ke-251 UNS, untuk Bidang Ilmu Hukum Acara. Selasa ini ia akan menjabarkan pidato pengukuhannya yang berjudul Penegakkan Hukum Berbasis Paradigma Hukum Profetik untuk Mewujudkan Keadilan Substansial.

Adapun Eko Surojo akan menjadi guru besar ke-21 pada FT dan ke-252 UNS. Eko akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin dengan pidato pengukuhan berjudul Prospek Rekayasa Bahan Rem Ramah Lingkungan Berpenguat Serat Cantula.

Lalu Lego Karjoko menjadi guru besar ke-9 pada FH dan ke-253 UNS untuk Bidang Hukum Agraria. Ia akan mempresentasikan pidato pengukuhan berjudul Perkembangan Tafsir Hak Menguasai Negara Dari Reforma Agraria Menuju Corporate Social Responsibility serta Implikasinya Terhadap Konflik Perkebunan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

UNS Ingatkan Peserta UTBK SNBT Tak Tergiur Membayar Uang untuk Bisa Lolos

4 hari lalu

UNS Ingatkan Peserta UTBK SNBT Tak Tergiur Membayar Uang untuk Bisa Lolos

Begini kata Plt Rektor UNS soal iming-iming lolos UTBK.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta UTBK 2024 di UNS Solo, Persiapan Setahun Belajar Hingga Ikut Bimbel Jutaan Rupiah

4 hari lalu

Cerita Peserta UTBK 2024 di UNS Solo, Persiapan Setahun Belajar Hingga Ikut Bimbel Jutaan Rupiah

Masing-masing peserta UTBK 2024 di UNS Solo memiliki cerita berbeda untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

5 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran UTBK Jalur Seleksi Mandiri UNS 2024 Dibuka Esok, Ini Ketentuan dan Cara Mendaftarnya

7 hari lalu

Pendaftaran UTBK Jalur Seleksi Mandiri UNS 2024 Dibuka Esok, Ini Ketentuan dan Cara Mendaftarnya

Sejak adanya peraturan rektor Universitas Sebelas Maret pada 2023, kini kampus di Surakarta ini mulai membuka jalur Seleksi Mandiri khusus UTBK

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

11 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

13 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

15 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

15 hari lalu

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.

Baca Selengkapnya