Wartsila Bicara Net Zero Emission Indonesia 2060: Sedikit Lambat tapi Tepat

Rabu, 7 Desember 2022 23:00 WIB

Kari Punnonen, Energy Business Director Australasia di Wrtsil Energy, usai menjadi salah satu pembicara di 77th Indonesia National Electricity Day 2022 di Hotel Mulia, Jakarta, 30 November 2022. (Wartsila)

Untuk Indonesia, pemodelan dilakukan di Sulawesi yang diklaim generik untuk diterapkan di seluruh Indonesia. Pemodelan memberikan output berapa besar proyek pembangkit listrik dari energi terbarukan yang dibutuhkan untuk bisa sampai netralitas karbon pada 2060.

Proyek-proyek pembangkit mendapat skenario dukungan fleksibilitas teknologi dari Wartsila yang disebut memampukan mesin pembangkit listrik mengatasi sifat intermittent atau suplai tak tetap dari sumber energi terbarukan seperti sinar matahari dan tiupan angin. Selain juga dukungan sistem penyimpanan energi--juga dari Wartsila.

"Indonesia berada di situasi yang baik untuk melakukan integrasi energi terbarukan dibanding negara lain berkat perpaduan kapasitas di dalam sistem tenaga listrik," bunyi keterangan yang disusulkan Wartsila, dan diterima Tempo.co Senin, 5 Desember 2022, tentang hasil pemodelannya untuk Indonesia dibandingkan negara lain.

Berikut ini rincian 5 langkah untuk Indonesia menuju target 2060,

Data Awal

Sulawesi adalah sebuah pulau seluas 180 ribu kilometer persegiyang dihuni 20 juta orang. Permintaan listriknya 13,5 TWh, yang setara dengan sekitar 7 persen dari total permintaan nasional. Saat ini, batubara berperan penting dalam sistem kelistrikan Sulawesi, mencapai 41 persen dari total kapasitas terpasang. Selain itu, sekitar 500 MW kapasitas batu bara baru telah direncanakan.

Peta Arah Jalan

- Langkah 1: Menambahkan kapasitas terbarukan yang signifikan (sekarang–2030).

Total kapasitas angin dan surya yang direncanakan saat ini masing-masing 280 dan 300 MW pada 2030. Namun, agar Sulawesi dapat berperan dalam mencapai target nol bersih Indonesia 2060, target surya 2030 saja harus empat kali lipat dari level ini: 1.200 MW.

- Langkah 2: Menambahkan kapasitas mesin teknologi Wartsila (sekarang–2030)

Fleksibilitas adalah kunci untuk mengintegrasikan energi terbarukan karena energi terbarukan pada dasarnya bersifat intermittent. Menambahkan teknologi penyeimbang, seperti mesin dan penyimpanan energi, memastikan jaringan listrik yang stabil dan andal.

Jaringan listrik Sulawesi harus diseimbangkan dengan pembangkit listrik mesin fleksibel sebesar 800 MW pada 2030 dan penyimpanan energi sebesar 800 MW pada 2035; ini 63 persen lebih tinggi daripada 490 MW kapasitas mesin baru yang direncanakan untuk Sulawesi dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) pada 2030.

Investasi juga diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur LNG negara untuk mendukung peralihan dari LFO/HFO ke gas. Hal ini dapat dilakukan secara hemat biaya dengan mengubah pembangkit listrik bahan bakar cair yang ada menjadi pembangkit gas yang fleksibel, daripada menghentikan pembangkit yang ada atau membangun yang baru.

Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. TEMPO/Kink Kusuma Rein

- Langkah 3: Penghapusan pabrik yang tidak fleksibel (2035–2050)

Untuk mencapai nol bersih pada 2060, emisi Indonesia harus memuncak antara 2030 dan 2035 sebelum terus menurun. Pemodelan untuk Sulawesi menunjukkan bagaimana kombinasi energi terbarukan, penyimpanan energi, pembangkit listrik penyeimbang yang menggunakan hidrogen, dan penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) untuk beberapa pembangkit batu bara yang tersisa dapat mencapai hal ini.

Sistem perlu beralih dari model yang tidak fleksibel ke model yang fleksibel, yang juga akan membuka peluang baru di pasar layanan tambahan, mendorong produsen listrik independen untuk menambahkan aset fleksibel seperti mesin penyeimbang dan penyimpanan energi ke jaringan listrik.

- Langkah 4: Konversi ke bahan bakar berkelanjutan (2035–2050)

Pemodelan menunjukkan hidrogen hijau memiliki potensi untuk membantu Indonesia mencapai net zero. Indonesia saat ini berencana untuk mulai memproduksi hidrogen hijau pada 2031, dengan target kapasitas elektroliser sebesar 52 GW pada 2060.

Dalam skenario emisi nol bersih di pemodelan, sebanyak 2,7 GW hidrogen dapat dihasilkan dan digunakan sebagai bahan bakar mesin penyeimbang Wartsila pada 2060. Bahan bakar berkelanjutan yang diproduksi secara lokal ini dapat menggerakkan pembangkit listrik penyeimbang yang fleksibel mulai 2045 dan seterusnya, memungkinkan pulau ini menjadi sepenuhnya netral dari karbon.

- Langkah 5: Hapuskan sisa bahan bakar fosil jika memungkinkan dan meminimalkan atau
menghilangkan sisa emisi berbahan bakar batu bara.

Pemodelan menunjukkan bahwa lebih dari setengah kapasitas batu bara Indonesia layak untuk diganti pada 2050. Namun, karena beberapa pembangkit batu bara masih
cukup baru, ada tekanan untuk tetap menjalankannya. Dalam skenario pemodelan, pembangkit batu bara yang tersisa harus melakukan pembakaran bersama dengan biomassa dan dilengkapi dengan CCS untuk menetralkan emisinya dan tetap selaras dengan jalur nol bersih.



Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

2 jam lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

1 hari lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

3 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

3 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

5 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

10 hari lalu

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

Dampak negatif dari bukan energi terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa spesies.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

10 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

11 hari lalu

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

Energi terbarukan akan ada sepanjang masa, jika dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat. Simak contoh-contoh yang termasuk dalam energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

11 hari lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

12 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya