Sesar Gempa Cianjur, Temuan Tim ITB Soal Retakan Permukaan Berbeda dengan BMKG

Jumat, 9 Desember 2022 17:44 WIB

Lokasi pusat gempa M5,6 pada Senin 21 November 2022 terhadap Sesar Gempa Cimandiri. FOTO/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan studi soal retakan permukaan atau surface rupture yang tersebar di berbagai tempat di lokasi gempa Cianjur. Mereka di lokasi selama tiga hari setelah sepekan gempa bermagnitudo 5,6 November lalu.

“Kami temukannya (retakan) lebih banyak berkaitan sama longsor, deformasi lereng,” kata peneliti gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Astyka Pamumpuni, Jumat, 9 Desember 2022.

Menurutnya, berdasarkan statistik, gempa bermagnitudo 5,6 itu tidak banyak menimbulkan retakan permukaan atau surface rupture. Di lokasi, tim ITB tidak menemukan retakan permukaan yang jelas.

“Ada beberapa suspek kecil-kecil tapi belum jelas, tidak seperti gempa dari Sesar Palu-Koro,” kata Astyka. Dia sebelumnya pernah ikut melakukan riset pemetaan retakan permukaan pasca gempa Palu 2018.

Dari temuan tim di Cianjur, retakan belum ditemukan sebagai garis patahan atau sesar penyebab gempa. “Kalau pola retakannya tidak menerus itu kemungkinan besar misalnya karena lereng,” ujar Astyka.

Advertising
Advertising

Dia mencontohkan temuan di sebuah masjid di daerah Tapal Kuda, Cianjur. Awalnya diketahui ada pergeseran, namun setelah diperiksa bagian selatannya ada longsoran yang menimpa rumah di bawahnya. Dari hasil foto udara menggunakan drone, retakan itu dipastikan akibat longsoran.

Astyka mengatakan jalur sesar atau patahan gempa Cianjur bisa dideteksi secara detail oleh teknologi penginderaan jauh yang menggunakan citra hasil dari satelit radar yang disebut Interferometric Synthetic Aperture Radar (InsAR). Data itu kemudian diperiksa di lapangan.

Sebelumnya lewat konferensi pers secara daring, Kamis, 9 Desember 2022, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan hasil survei dan dokumentasi pantauan udara tentang jalur patahan atau sesar yang menyebabkan Gempa Cianjur. Penemuan atau penetapan zona patahan itu, menurutnya, sangat vital dalam mendukung pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak.

Penetapan zona arah patahan itu berdasarkan mekanisme gempa dan susulannya. Kemudian sebaran kerusakan bangunan dan titik longsor karena gempa, kelurusan morfologi, dan pelamparan kemenerusan retakan permukaan tanah atau surface rupture. Zona patahan itu memanjang dengan arah sekitar barat laut-tenggara.

Sementara, menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, survei dilakukan di berbagai tempat hampir di seluruh kelurahan di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. “Kita dalam analisis bisa membedakan betul apakah (retakan) sebagai kegagalan tanah murni, akibat tanahnya lunak atau banyak kandungan airnya,” kata dia.

Selain itu BMKG menemukan fakta-fakta retakan dari pergeseran permukaan tanah.Temuan itu menjadi dasar kuat BMKG bahwa sesar yang memicu gempa Cianjur adalah dextral strike slip atau pergeseran menganan.

Baca:
Peneliti BRIN Sebut Pengosongan dari Sesar Gempa Cianjur Berlebihan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

4 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

10 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

10 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

11 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

13 jam lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

15 jam lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

15 jam lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

16 jam lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

17 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

19 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya