Angkatan Udara AS Sukses Luncurkan Rudal Hipersonik Operasional Pertama

Rabu, 14 Desember 2022 18:03 WIB

Ilustrasi rudal hipersonik AGM-183A terpisah dari boosternya. (Gambar: Lockheed Martin)

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menyatakan telah melakukan uji coba peluncuran pertama dari prototipe rudal hipersonik operasional. Tes terhadap AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon atau ARRW pada hari Jumat, 9 Desember 2022, di lepas pantai California itu dinyatakan sukses.

“Setelah pelepasan ARRW dari pesawat, ia memiliki kemampuan terbang dengan kecepatan hipersonik lebih dari lima kali kecepatan suara, menyelesaikan jalur penerbangannya dan meledak di area terminal. Indikasi menunjukkan bahwa semua tujuan terpenuhi,” ujar pejabat USAF pada Senin, 12 Desember 2022.

ARRW diharapkan menjadi senjata hipersonik pertama militer Amerika Serikat yang mencapai status operasional. Kecepatan pasti AGM-183A tidak diketahui, meskipun senjata yang dirancang Lockheed Martin itu disebut didasarkan pada kendaraan uji sebelumnya yang dibuat oleh DARPA, yang diduga memiliki kecepatan maksimum Mach 20 atau 24.000 km/jam.

Defense Advanced Research Projects Agency atau DARPA adalah lembaga Departemen Pertahanan AS yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi baru untuk digunakan oleh militer. Awalnya, lembaga itu dikenal sebagai Advanced Research Projects Agency.

“Tim ARRW berhasil merancang dan menguji rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara dalam lima tahun,” kata Brigadir Jenderal Jason Bartolomei, Pejabat Eksekutif Program Direktorat Persenjataan, dalam pernyataan USAF.

Advertising
Advertising

Menurut Angkatan Udara Amerika, rudal itu dirancang untuk menahan target tetap, bernilai tinggi, dan peka waktu yang berisiko di lingkungan yang diperebutkan. Dapat diartikan ARRW akan digunakan untuk menargetkan aset yang telah ditentukan sebelumnya di darat seperti situs rudal tetap, stasiun radar, instalasi pertahanan udara, fasilitas infrastruktur atau bahkan bangunan markas musuh. Objek atau wilayah yang dimaksud pada dasarnya semua hal penting di lingkungan medan perang yang tidak dapat dipindahkan dan perlu dihancurkan dengan cepat.

Pengujian Sebelumnya

AGM-183A telah menjalani pengujian penerbangan sejak April 2021, tetapi serangkaian tes tersebut gagal. Dengan permasalahan pada pendorong rudal gagal berfungsi, menimbulkan keraguan pada program tersebut. "Anda jelas tidak akan membeli sesuatu yang tidak berfungsi," menurut pernyataan Angkatan Udara tentang program pada Juli 2022, yang dikabarkan oleh Breaking Defense.

Sekarang ARRW telah berhasil diterbangkan. Kemungkinan Angkatan Udara dapat mengevaluasi kembali rencananya untuk membatalkan rencana pembelian AGM-183A.

Sekilas AGM-183A

AGM-183A dikenal sebagai kendaraan boost-glide, yang mengacu pada hulu ledak atau proyektil yang meluncur ke arah target setelah dilontarkan oleh pendorong roket. ARRW dibawa di bawah sayap pesawat, seperti pembom B-52H yang terbang untuk uji terbang ini, sebelum dilepaskan.

Penguat roket padat kemudian menyala, mengangkat rudal ke ketinggian dan kecepatan tertentu sebelum muatannya terbuka dan melepaskan kendaraan pendorong luncur berbentuk baji (seperti kerucut) di dalamnya.

Kendaraan boost-glide ini tidak jatuh di sepanjang lintasan berbentuk busur yang dapat diprediksi seperti rudal balistik. Sebaliknya, mereka meluncur ke bawah menuju target mereka di sepanjang lintasan yang lebih datar dan mampu melakukan manuver mendadak saat terbang.

Kemampuan ini, bersama dengan kecepatannya yang ekstrem, membuat kelas senjata ini sangat sulit untuk dideteksi, dilacak, dan dikalahkan dengan sistem pertahanan udara saat ini. Untuk itu, Departemen Pertahanan juga mengembangkan kelas pencegat baru untuk membantu melawan ancaman hipersonik yang berkembang di seluruh dunia.

SPACE | DARPA

Baca:
Rusia Kembali Uji Rudal Hipersonik Tsirkon, Menghantam Target Sejauh 1.000 Km

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

17 menit lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

5 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

13 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

14 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

16 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

21 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya