Mengenal Grup Penelitian Daur Ulang Baterai Litium Fakultas Teknik UGM

Reporter

magang_merdeka

Editor

Devy Ernis

Minggu, 18 Desember 2022 17:51 WIB

Pengunjung memasuki bus listrik pada Pameran Kendaraan Listrik Berbasis Baterai dalam rangkaian KTT G20 di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Sabtu 12 November 2022. Pameran tersebut diikuti 28 produsen otomotif. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gajah Mada lewat Green e-Waste and Battery Recycling Research Group UGM (Greenery) memberikan kontribusi dalam menjawab tantangan perkembangan kendaraan listrik dan baterai di Indonesia. Group peneliti ini berfokus pada pengembangan teknologi proses daur ulang baterai.

Dirintis sejak 2014, Greenery merupakan kelompok penelitian Fakultas Teknik UGM dari multidisiplin keilmuan seperti Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Kimia UGM yang telah mengembangkan proses daur ulang secara menyeluruh sehingga terbentuk sirkular ekonomi yang sempurna.

Grup penelitian ini telah berhasil mematenkan teknologi daur ulang untuk pengolahan limbah baterai Litium kendaraan listrik dengan berbagai tipe seperti LCO (Lithium Cobalt Oxide), LFP (Lithium Ferrous Phosphate), NCA (Lithium Nickel Cobalt Alumunium Oxide) dan NMC (Lithium Nickel Manganese Oxide).

Berdirinya research group ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi kendaraan listrik berbasis baterai yang terus meningkat. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 mendorong pertumbuhan jumlah kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat, bahkan target pada 2027 diperkirakan sekitar 20 persen populasi kendaraan konvensional telah beralih menjadi kendaraan listrik.

Namun, demikian dalam pengembangan kendaraan listrik terdapat tantangan besar di masa mendatang yaitu limbah baterai yang dapat diisi ulang baterai pada kendaraan listrik ada batasnya. Sedangkan, setelah 5 sampai 10 tahun baterai tersebut akan berubah menjadi limbah yang perlu ditangani secara serius.

Advertising
Advertising

Permasalahan inilah yang sejak dini menjadi perhatian peneliti UGM dengan mengembangkan teknologi daur ulang baterai lithium yang ramah lingkungan ekonomis dan diharapkan dapat dihilirkan pada industri.

Di awal limbah baterai akan melalui proses penyortiran yang mampu memisahkan baterai rusak dan baterai yang masih bisa digunakan. Selanjutnya, baterai rusak akan dilakukan pengosongan daya secara otomatis untuk menjamin sisi pada proses daur ulang.

Baca juga:UGM Borong 13 Penghargaan di Anugerah Diktiristek Kemendikbud 2022

Limbah baterai yang telah aman akan masuk mesin pembongkar dismantling atau penghancur. Setelah itu, batu hasil pembongkaran dikenai pemisahan secara fisik sehingga mampu menghasilkan produk berharga yang siap dijual atau diolah kembali, produk ini seperti selongsong stainless, aluminium, tembaga, grafit, dan serbuk aktif katoda.

Hasil berupa serbuk aktif katoda dapat diproses kembali secara kimia menggunakan hydrometallurgy melalui tahapan leaching, presipitasi dan purification. Sehingga didapatkan produk akhir senyawa logam prekursor baterai yang bisa digunakan kembali untuk membuat baterai baru.

Pihak Greenery juga telah mengklaim produknya memiliki kualitas yang baik dan ramah lingkungan. “Kualitas produk kami telah diuji dan terbukti menghasilkan produk dengan kualitas yang sangat baik, demi menjamin proses yang efisien ekonomis dan ramah lingkungan,” dikutip dari Youtube Fakultas Teknik UGM.

Selain itu, teknologi daur ulang baterai UGM masuk dalam kategori zero waste process sebab pada pengolahan limbah dilakukan secara bertahap mulai dari presipitasi logam, absorpsi, dan pemisahan membran. Selanjutnya, proses kimia mampu memenuhi spesifikasi air proses, sehingga dapat diumpankan kembali sebagai sumber air daur ulang baterai.

Greenery UGM dengan dukungan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bersama dengan berbagai mitra industri seperti Astra Otoparts, VIAR Motor Indonesia, PT. Atmi Solo, WIKA Industri Energi, dan Senzo terus melakukan penelitian dan inovasi terhadap proses daur ulang baterai agar mendapatkan teknologi daur ulang baterai yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Pada tahun ini juga rencananya Greenery akan melanjutkan penelitian pada pilot project dengan kapasitas olahan baterai yang lebih besar untuk lebih mendekati desain proses yang sesungguhnya.

ZAHRANI JATI HIDAYAH

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

3 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

3 hari lalu

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

4 hari lalu

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

4 hari lalu

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

4 hari lalu

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

5 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

5 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

6 hari lalu

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

6 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya