Ahli: Waspadai Potensi Badai Dahsyat di Bali, Lombok, Labuan Bajo 3 Hari Ini

Sabtu, 24 Desember 2022 14:46 WIB

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan selama liburan Natal 24-26 Desember 2022, beberapa lokasi tempat wisata favorit di Bali, Lombok, dan Labuan Bajo harus mewaspadai kondisi cuaca dengan adanya potensi pembentukan badai dahsyat dan persisten di atas lautan utara Bali hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peringatan itu berdasarkan data dari Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan oleh tim periset dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer-BRIN. Perangkat riset itu berfungsi untuk prediksi cuaca guna membantu badan operasional cuaca dan mitigasi kebencanaan hidrometeorologi di Indonesia.

Erma mengatakan, badai persisten memanjang dari Laut Jawa bagian timur hingga Laut Flores dan Laut Maluku di utara Nusa Tenggara Timur. “Kondisi itu ditandai oleh hujan dalam pola memanjang menyerupai pita dan bergaris-garis melengkung,” ujarnya, Sabtu, 24 Desember 2022. Hal itu mengindikasikan bahwa pembentukan badai tersebut dipicu oleh pusat tekanan rendah yang terbentuk di perairan selatan Nusa Tenggara Barat.

Siklus badai yang bersifat persisten selama 2-3 hari ini dimulai pada 24 Desember 2022. Dimulai dari Laut Flores sebelah utara NTT di wilayah sekitar Labuan Bajo. Badai ini selanjutnya membangkitkan badai-badai lain yang muncul secara berurutan di bagian baratnya, yaitu di Laut Jawa. “Perpanjangan badai dari timur ke barat ini akan terus terjadi secara intensif seiring dengan peningkatan pusat tekanan rendah di perairan selatan Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.

Pertandanya yaitu pembentukan badai konvektif skala meso atau meluas mulai 24 Desember 2022 di perairan selatan yang berpusat dekat NTB. Selanjutnya badai itu dapat terus hingga menjadi bibit siklon tropis. “Dampaknya dapat mengakibatkan pembentukan hujan deras dan angin kencang di darat, yaitu wilayah di kepulauan Nusa Tenggara,” kata Erma.

Advertising
Advertising

Selain itu, pertumbuhan dan penguatan pusat tekanan rendah di wilayah tersebut juga berdampak mengaktifkan angin dari utara yang berasosiasi dengan fenomena Cross-Equatorial Northerly Surge (CENS) yang selama ini menjadi penyebab utama hujan ekstrem pemicu banjir di Jakarta. Namun begitu, menurut Erma, penguatan fenomena CENS kali ini kemungkinan tidak berpotensi meningkatkan hujan ekstrem di pesisir utara wilayah Jakarta. “Tapi di pesisir utara bagian timurnya, yaitu dari Cirebon hingga Semarang,” ujarnya.

Karena itu Erma meminta agar masyarakat di daerah pantura Cirebon hingga Semarang agar mewaspadai efek pembentukan hujan ekstrem tersebut. Masyarakat juga disarankan untuk selalu memantau informasi peringatan dini hujan ekstrem dari BMKG.

Baca:
Prakiraan Cuaca BMKG: Eks Siklon Tropis Ellie, Hujan, Siaga Bencana 10 Provinsi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

7 jam lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

8 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

11 jam lalu

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.

Baca Selengkapnya

Tradisi Mepamit yang dilakukan Mahalini Sebelum Menikahi Rizky Febian, Ini Artinya

12 jam lalu

Tradisi Mepamit yang dilakukan Mahalini Sebelum Menikahi Rizky Febian, Ini Artinya

Pasangan penyanyi Rizky Febian dan Mahalini Raharja dikabarkan menggelar tradisi secara adat di Bali pada Ahad, 5 Mei 2024 sebelum pernikahan.

Baca Selengkapnya

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

15 jam lalu

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

World Water Forum akan dilangsungkan di dua venue di Nusa Dua Bali, The Westin Resort Nusa Dua dan Bali Nusa Dua Convention Center.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

18 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

20 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya