Jangan Asal Sebut, Ketahui Perbedaan Badai, Siklon, Topan, dan Badai Tropis

Senin, 26 Desember 2022 19:50 WIB

Ilustrasi hembusan angin badai. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Akhir-akhir ini, beberapa wilayah di Indonesia banyak terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Kata-kata seperti badai, siklon, topan, dan badai tropis sering disebut untuk menjelaskan fenomena tersebut. Namun, apa perbedaannya?

Dikutip dari Al Jazeera, sebenarnya hurricanes atau badai, topan, dan siklon merupakan hal yang sama. Mereka adalah sistem badai dengan kecepatan angin melebihi 119 km/jam. Hal yang membuat ketiganya berbeda adalah lokasi terjadinya angin kencang ini.

Baca: Ada 27 Kematian di Amerika Akibat Badai Musim Dingin

Badai

Badai yang dimaksud di sini adalah hurricanes. Ia terjadi di Samudra Atlantik Utara dan Pasifik Timur Laut. Badai jenis ini sering memengaruhi pantai timur Amerika Serikat dan Karibia. Kekuatan dari badai ini diukur dengan skala angin dari 1 sampai 5. Badai dengan skala angin 1 akan membawa angin secara konstan dengan kecepatan 119–153 km/jam. Sedangkan, badai dengan skala angin 5 dapat membawa angin secara konstan melebihi 252 km/jam.

Advertising
Advertising

Topan

Topan atau typhoons terjadi di Samudera Pasifik bagian barat laut. Badai ini sering menghantam Filipina dan Jepang. Antara Mei hingga Oktober merupakan bulan-bulan ketika topan sering terjadi. Namun tak hanya pada bulan-bulan tersebut, topan dapat terbentuk sepanjang tahun. Kekuatan topan memiliki berbagai skala. Skala terbesar dari topan disebut “super typhoons” atau "topan tuper".

Siklon

Badai jenis ini terjadi di Pasifik Selatan dan Samudera Hindia. Ia sering memengaruhi negara-negara dari Australia hingga Mozambik. Siklon sering terjadi pada bulan-bulan antara November hingga April.

Badai Tropis

Terdapat juga jenis badai yang bernama tropical storm atau badai tropis. Berbeda dari hurricanes, topan, dan siklon, badai tropis merupakan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam.

Badai tropis terbentuk di atas perairan laut hangat di dekat khatulistiwa. Saat udara hangat ini naik, area dengan tekanan udara lebih rendah terbentuk. Saat udara mendingin kembali, ia tersingkir oleh lebih banyak udara hangat yang naik di bawahnya. Siklus ini menyebabkan angin kencang dan hujan.

Ketika siklus ini mendapatkan momentum dan menguat, badai tropis terbentuk. Saat sistem badai berputar semakin cepat, sebuah mata terbentuk di tengah. Mata badai sangat tenang dan jernih serta memiliki tekanan udara yang sangat rendah.

RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA

Baca juga: Bali Waspada Siklon Tropis Ellie, Apa Bahayanya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

2 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

3 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

3 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

4 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

9 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

9 hari lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

9 hari lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

10 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya