Begini BMKG Sanggah Prediksi Badai Dahsyat di Jabodetabek Besok

Selasa, 27 Desember 2022 20:16 WIB

Hasil kajian di BRIN yang menunjukkan badai squall line dari Samudera Hindia, ketika menyeberang Selat Sunda, mengalami multiplikasi energi dan mengalami penggabungan sehingga menjadi badai yang meraksasa di atas Jabodetabek. Inilah dasar dikeluarkannya prediksi hujan ekstrem dan badai dahsyat di Jabodetabek Rabu 28 Desember 2022. Twitter/EYulihastin

TEMPO.CO, Jakarta - Ramai diperbincangkan prediksi akan terjadi hujan ekstrem dan 'badai dahsyat' di Jabodetabek, terutama Tangerang dan Bekasi, pada Rabu besok, 28 Desember 2022. Prediksi menyebutkan badai itu akan terjadi siang hingga malam dan bahkan bisa meluas ke daerah lain di Jawa Barat.

Tapi, berbeda dari prediksi itu, BMKG menyatakan Jabodetabek dan Jawa Barat esok hari hanya akan hujan ringan dan sedang. Yang justru dikhawatirkan esok hari, menurut analisa cuaca BMKG, adalah wilayah Jawa Tengah dan Laut Jawa.

"Insya Allah, Jawa Barat dan Jabodetabek untuk tanggal tersebut masih bisa terkendali dan relatif aman,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, daring pada Selasa, 27 Desember 2022. Dia menambahkan sambil menunjukkan peta sebaran awan hujan, "Jabodetabek pada 28 Desember 2022 masih belum ada merahnya."

Warna merah yang disebut Dwikorita merujuk potensi cuaca ekstrem. Rabu besok, 28 Desember 2022, wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta diberikan masih hijau oleh BMKG yang artinya hujan ringan sampai sedang. “Mulai 29 Desember mulai waspada-nya,” kata Dwikorita.

Advertising
Advertising

Prediksi cuaca di Jawa yang disampaikan BMKG pada Selasa 27 Januari 2022. BMKG menyanggah prediksi hujan ekstrem dan badai dahsyat akan terjadi di Jabodetabek. YouTube/BMKG

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan, peta yang sama untuk wilayah yang sama menunjukkan potensi hujan ekstrem di atas 150 mm pada Jumat, 30 Desember 2022. Prediksi hujan ekstrem dan badai dahsyat besok, menurut Guswanto, "Over estimate."

Keliru Terminologi?

Ditanyakan kembali dalam wawancara khusus melalui konferensi video bersama Majalah Tempo dan Tempo.co, Dwikorita menilai terminologi 'badai' telah digunakan secara keliru dalam prediksi yang viral di tengah masyarakat tersebut. Dia menuturkan badai tak hanya membawa hujan intensitas tinggi, tapi juga memiliki pusaran angin berkecepatan tinggi dan biasanya mampu menyebabkan jumlah korban jiwa yang besar.

Dia merujuk contoh Badai Seroja yang menyebabkan banjir bandang di Nusa Tenggara Timur pada April tahun lalu. Atau, yang saat ini sedang terpantau bibitnya sedang tumbuh di laut di utara Papua dan selatan-barat Indonesia, dan masing-masing bergerak menjauhi Indonesia.

"Kalau yang di DKI itu potensi hujan lebat, dan bisa berkembang sangat lebat dan ekstrem, disertai petir...tapi bukan badai namanya," kata Dwikorita lagi.

Lagian, dia menambahkan, prediksi tak dibuat jangka pendek atau mendadak. BMKG, kata Dwikorita, sudah membagikan prediksi cuaca ekstrem pada 21 Desember lalu dan mengaku melakukan verifikasi pada alat-alat pemantau cuaca di lapangan. "Hujan meningkat di periode Nataru (libur Natal dan Tahun Baru) ini, dan bukan hanya di DKI," katanya.

Untuk potensi cuaca ekstrem Rabu besok dan sepekan ke depan, Dwikorita justru menyebut lebih tinggi potensinya di Jawa Tengah daripada di Jabodetabek. "Di Jawa Tengah sejak tanggal 23 Desember lalu sudah mencemaskan, terutama di laut-nya juga intensitas hujannya," kata dia sambil menambahkan telah menyampaikan langsung informasi yang sama kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Prediksi Badai Dahsyat di Jabodetabek versi BRIN

Seperti diketahui prediksi hujan ekstrem dan badai dahsyat di Jabodetabek datang dari doktor klimatologi di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin. Lewat akun media sosialnya, dia menjelaskan mekanisme badai squall line yang terbentuk di Samudera Hindia sebagai jalan tol hujan dari laut ke darat.

Sistem ini kemudian bergabung dengan badai konvektif skala meso yang intinya di atas wilayah Banten. Multisel badai, sebut Erma, dapat mengalami multiplikasi energi dan mengalami penggabungan sehingga menjadi badai yang meraksasa di atas Jabodetabek. "Mekanisme inilah yang harus diwaspadai," cuitnya.

Sayang, hingga berita ini dibuat belum ada penjelasan terbaru yang diberikannya.

CATATAN.
Artikel ini telah diubah pada Rabu, 28 Desember 2022, pukul 05.58 WIB, untuk memperbaiki catatan waktu kejadian Siklon Tropis Seroja.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

2 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

4 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

4 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

8 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

16 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

16 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

17 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

17 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

22 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya