TEMPO.CO, Jakarta - Pada KTT RISC-V yang diadakan Desember 2022 lalu, Google telah secara resmi mengumumkan bahwa Android akan mendukung arsitektur set instruksi RISC-V. Google dinilai melakukan proklamasi yang berani lewat Lars Bergstrom, Direktur Teknik Android. Dia menyatakan ingin RISC-V dilihat sebagai "platform tier-1" di Android, yang membuatnya setara dengan ARM yang kini dominan di perangkat PC, mobile, server dan ruang-ruang di dalamnya.

Setiap hari, ribuan insinyur di seluruh dunia berkolaborasi dan berkontribusi untuk memajukan arsitektur komputasi terbuka, berlisensi, dan bebas royalti yang paling produktif. Mereka mengembangkan apa yang disebut reduced instruction set computer atau RISC-V atau rangkaian instruksi arsitektur (ISA) chip komputer yang standar dan terbuka.

Mereka berbagi investasi teknis dan membantu membentuk masa depan strategis arsitektur sehingga setiap orang dapat berkreasi lebih cepat, menikmati kebebasan desain yang belum pernah ada sebelumnya, dan secara substansial mengurangi biaya inovasi. Siapa pun, di mana pun, dapat memperoleh manfaat dari kekayaan intelektual terbuka yang dikontribusikan oleh RISC-V.

Pada dasarnya, RISC-V adalah memang pesaing arsitektur ARM dan x86 dari tempat perusahaan yang dapat membuat chipset. RISC-V digunakan oleh perusahaan yang ingin membuat prosesor berbiaya rendah atau mengurangi ketergantungan mereka pada desain ARM, Intel atau AMD.

Saat ini, bagi yang tertarik, dapat mengunduh versi Android untuk RISC-V yang sangat terbatas, tetapi tidak mendukung Android Runtime (ART) untuk beban kerja Java. Sebagian besar aplikasi Android dikirimkan dalam kode Java, artinya saat ini, hampir tidak ada aplikasi yang mendukung RISC-V di Android.

Namun, Google menyatakan dukungan emulator resmi akan segera hadir, sementara dukungan ART akan tiba sekitar triwulan pertama tahun ini. Emulator adalah program komputer atau terkadang perangkat keras komputer khusus yang dirancang untuk mensimulasikan jenis perangkat lain.

Setelah dukungan ART tiba, maka ia akan bekerja menerjemahkan Java untuk RISC-V sehingga sebagian besar aplikasi Android akan bekerja tanpa upaya ekstra dari pengembang.

Bergstrom mengatakan, Android yang dioptimalkan di RISC-V akan membutuhkan banyak pekerjaan dan perlu mengurai peta jalan yang akan memakan waktu beberapa tahun untuk membuahkan hasil. Dijanjikannya, Proyek Sumber Terbuka Android (AOSP) mulai mendaratkan tambalan RISC-V resmi pada September.

GSM ARENA, ARS TECHNICA, RISC-V